45
BAB IV Metodologi Penelitian
4.1 Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-korelasional yang bertujuan ingin mengetahui hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh remaja putri di SMA
Negeri 3 Cimahi, Bandung. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan studi cross-sectional. Penelitian cross-
sectional adalah penelitian yang melakukan determinasi terhadapa paparan exposure dan hasil disease outcome secara simultan pada setiap subjek penelitian. Ini berarti
bahwa exposure dan outcome atau sebab dan akibat dilihat pada waktu yang sama. Sehingga penelitian menjadi cepan dan tidak memakan waktu yang lama Swarjana,
2012
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 3 Cimahi.SMA Negeri 3 Cimahi dipilih karena di wilayah Cimahi, berdasarkan data sekunder SMA tersebut memiliki jumlah
siswi terbanyak di antara SMA negeri lainnya. Berdasarkan studi pendahuluan, di SMAN 3 Cimahi pada 10 remaja putri, ditemukan 5 remaja putri kurus, 4 siswi
normal, dan 1 orang gemuk. Hasil studi pendahuluan juga menemukan 6 dari 10 remaja putri di SMAN 3 Cimahi khawatir menjadi gemuk. Penelitian dilakukan pada
tanggal 31 Maret 2015.
4.3 Populasi ,Sampel dan Sampling
4.3.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang
secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian Swarjana, 2012. Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri yang berada di
wilayah SMA Negeri 3 Cimahi dengan jumlah populasi remaja putri tingkat X dan XI adalah 383 orang.
4.3.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari elemen populasi yang dihasilkan dari
strategi sampling untuk diteliti Swarjana, 2012. Sampel pada penelitian ini adalah remaja putri di wilayah SMA Negeri 3 Cimahi. Tehnik pengambilan
sampel ini menggunakan tehnik random sampling sederhana yaitu menggunakan populasi yang terbatas. Simple random sampling nantinya akan
mengambil sampel secara acak setelah semua populasi terkumpul 4.3.3 Besar Sampel
Nursalam 2008 mengungkapkan untuk menentukan ukuran sampel jika populasi berjumlah kurang dari 1000 ,maka menggunakan rumus:
n =
� +� � ²
keterangan: n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi d = Tingkat signifikansi p
Berdasarkan rumus diatas, maka didapatkan jumlah perhitungan besar sampel sebagai berikut:
Rumus : n=
9 + 9 ,
²
n =
9 + 9 ,
n = 198,23 Dalam pembagian kuesioner dan pengukuran IMT maka dilakukan pada 198
responden Tabel 4.1
Pembagian sampel berdasarkan kelasnya adalah sebagai berikut Kelas
Jurusan Hasil Pembagian Sampel
X MIA 1
2141 X 198 = 10 Siswi MIA 2
1942 X 198 = 8 Siswi MIA 3
1942 X 198 = 8 Siswi MIA 4
2442 X 198 = 11 Siswi MIA 5
1640 X 198 = 7 Siswi MIA 6
2040 X 198 = 9 Siswi IIS 1
2039 X 198 = 10 Siswi IIS 2
2035 X 198 = 12 Siswi IIS 3
2235 X 198 = 11 Siswi IIS 4
2439 X 198 = 12 Siswi IIS 5
2539 X 198 = 12 Siswi XI
MIA 1 1939 X 198 = 9 Siswi
MIA 2 2040 X 198 = 9 Siswi
MIA 3 2140 X 198 = 10 Siswi
MIA 4 2140 X 198 = 10 Siswi
MIA 5 2240 X 198 = 10 Siswi
MIA 6 1434 X 198 = 8 Siswi
IIS 1 1641 X 198 = 8 Siswi
XI IIS 2
1639 X 198 = 8 Siswi IIS 3
1230 X 198 = 8 Siswi IIS 4
1634 X 198 = 9 Siswi IIS 5
1632 X 198 = 9 Siswi Total
198 Siswi
4.4 Kriteria Sampel