Perkembangan Emosional dan Kognitif Perkembangan Psikososial

c. Late Adolescence Remaja dimasa ini merupakan tahap akhir pada pembentukan ukuran dada, penile, dan rambut pubis. Tahap ini terjadi pada remaja yang berusia 17-18 tahun. Jerawat mulai bermunjulan akibat hormon yang berkembang di tubuh remaja. Remaja di tahap ini mulai lebih stabil pada gambaran tubuhnya akibat perubahan fisiknya yang sudah tidak berubah secara dramatis Kliegman, 2007. Sesuai dengan beberapa surat di AL- QUR‟AN: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” Al- Qamar : 49 Pertumbuhan fisik selama remaja terlihat pada karakteristik penampilan dan ukuran tubuh. Remaja putri akan terlihat pertambahan ukuran pada area dada diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis seiring juga dengan pertumbuhan rambut di ketiak James Ashwill. 2007. Remaja putri umumnya mencapai kematangan fisik lebih dulu dibanding remaja laki-laki dan dimulai dengan terjadinya menstruasi pertama menarche. Menarche biasanya terjadi pada usia 9 dan 15 tahun James Ashwill, 2007. Usia menarche semakin menurun dan pertambahan BMI makin bertambah selama kurang dari 25 tahun ini Kliegman, 2007.

2.1.2.2 Perkembangan Emosional dan Kognitif

Perkembangan otak memiliki pengaruh besar terhadap kematangan otak individu. Kematangan otak pada remaja mempengaruhi proses emosional dan kognitif James Ashwill, 2007. Menurut Piaget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir formal secara operasional Djawandono, 2006 Proses kognitif remaja adalah mulai menyadari batasan-batasan pikiran mereka dan berusaha dengan konsep-konsep yang jauh dari pengalaman mereka sendiri. Proses emosional yang terlihat yaitu remaja mulai melihat lebih dekat diri mereka sendiri untuk mendefinisikan bahwa diri mereka berbeda. Remaja mudah menjadi tidak puas dengan diri mereka sendiri., mengkritik sifat-sifat pribadinya, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan mencoba mengubahnya seperti diri orang lain Djawandono, 2006 a. Early adolescence mulai merasakan ketidakcocokan lagi dengan pikirannya yang konkret operasional Djawandono, 2006. Remaja tahap awal akan mulai merasakan self-awareness yaitu menjadi pusat perhatian. Mereka akan sangat memperhatikan seluruh perubahan pada bagian tubuhnya, penampilannya dan merasa semua orang memperhatikan mereka Kliegman, 2007. b. Middle adolescence mulai menerima perubahan bentuk tubuhnya dan mulai berpikir ideal untuk masa mendatang. Remaja tahap ini mengalami peningkatan kemampuan untuk berpikir kritis dan sikap untuk menyelesaikan masalah. Pembentukan self-image dan identitas berasal dari kelompok sebaya. Remaja mulai membentuk karakternya sesuai dengan hubungan interpersonalnya dengan teman lain Kliegman, 2007. c. Remaja akhir yang kira-kira berumur 18 tahun sampai 20 tahun ditandai dengan transisi untuk memulai tanggung jawab ,membuat pilihan dan berkesempatan untuk mulai menjadi dewasa Djawandono, 2006

2.1.2.3 Perkembangan Psikososial

Menurut Freud, Fase pubertas berlangsung sekitar umur 13-20 tahun. Pada fase pubertas, impuls-impuls yang semula tenang, terpendam menonjol kembali sehingga menimbulkan aktivitas dinamis Sunaryo,2004. Remaja dibagi dalam tiga tahapan James Ashwill, 2007. a.Early Adolescence 11 sampai 14 tahun Remaja pada masa ini memiliki perasaan yang intense mengenai gambaran tubuh dan banyak perubahan fisik yang terjadi. Mereka cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah, egois dan melakukan “pemberontakkan” terhadap orang tua. Perilaku self-concious juga hasil dari transisi fisik dan emosional menuju ke middle adolescence. b. Middle Adolescence 15 sampai 17 tahun Masa ini biasanya dideskripsikan sebagai masa paling frustasi pada perkembangannya. Konformitas dan konflik pada kelompok sebaya maupun orang tua sering terjadi. Mereka sangat memikirkan mengenai konsep dirinya dan hubungan sosialisasi. Pertemanan dengan kelompok sesama maupun berbeda jenis memiliki porsi yang sama. Erikson menyatakan masa ini adalah mulai berkembangnya fase psikososial yaitu formasi identitas versus kebingungan peran. Bahkan mereka cenderung memiliki imajinasi dan harapan tinggi mengenai kehidupannya saat ini. Djawandono 2006 menyatakan kemampuan intelekstual remaja masa ini termasuk kecenderungan baru tentang refleksi dan analisis diri dan juga membuat perubahan dalam konsep diri dan integritas terhadap keterampilan logika baru. Orang tua cenderung mendeskripsikan karakteristik remaja pertengahan merupakan pemalas, tidak bertanggungjawab dan egois. Kelompok sebaya memiliki peranan penting sebagai pembentuk kepribadian individu. Remaja di masa ini mengikuti banyak hal dari teman sebayanya, mulai dari penampilan, perilaku dan bahasa sehari-hari. Hal ini membuat remaja pertengahan menjauh dari lingkungan keluarganya. c. Late Adolescence 18 sampai 21 tahun Masa remaja akhir dideskripsikan sebagai individu yang mampu berpikir secara abstrak dan menunjukkan pikiran serta perasaannya mengenai segala aspek di kehidupan. Masa ini adalah tempat remaja berpikir mengenai kehidupan percintaan yang realistic, isu social, etika dan gaya hidup. Remaja di masa ini mulai memiliki tujuan karir dan kehidupan yang penting untuk mereka capai. 2.1.2.3.1 Tugas Psikososial Remaja Teori psikososial menurut Erikson didukung oleh Ego Psychology, hal tersebut mempengaruhi cara berpikir dan pembentukan kepribadian pada individu. Hasil yang positif akan terlihat jika individu memiliki kesehatan mental yang baik Watts. J, Cockcroft. K, Duncan N. ,2009. Tugas psikososial remaja, menurut Erikson, adalah menciptakan suatu perasaan yang disebut ego identity. Untuk mencapai ini biasanya tergantung pada beberapa aktivitas: Djiwandono, 2006 a. Remaja menaruh perhatian besar pada cara orang lain memandangan mereka. b. Remaja mencari sesuatu dari pengalaman masa lalu. Remaja yang sehat menjelajahi siapakah mereka sehingga mereka mampu mencoba untuk berbeda dari masa lalu. c. Remaja mengadaptasi sifat-sifat orang lain untuk melihat apakah cocok dengan diri mereka.

2.1.2.4 Perkembangan Moral dan Spiritual James Ashwill, 2007