- 22.99 23.00 - 24.99 Penelitian Terkait Kerangka Teori

Indeks Massa Tubuh merupakan pembagian berat badan dalam kg terhadap kuadrat tinggi badan dalam M. IMT dapat digunakan untuk rentang yang panjang yaitu dari usia 2-20 tahun. Penggunaan IMT menurut umur memiliki beberapa manfaat diantaranya menyediakan suatu referensi alat screening bagi remaja yang sebelumnya belum tersedia. Keuntungan lain adalah dapat melacak factor risiko terhadap perkembangan penyakit. Sunarti,2004

2.6.2 Klasifikasi Status Gizi

Tabel. 2.2 Klasifikasi Status Gizi Classification BMIkgm 2 Principal cut- off points Additional cut-off points Underweight 18.50 18.50 Severe thinness 16.00 16.00 Moderate thinness 16.00 - 16.99 16.00 - 16.99 Mild thinness 17.00 - 18.49 17.00 - 18.49 Normal range 18.50 - 24.99

18.50 - 22.99 23.00 - 24.99

Overweight ≥25.00 ≥25.00 Pre-obese 25.00 - 29.99 25.00 - 27.49 27.50 - 29.99 Obese ≥30.00 ≥30.00 Obese class I 30.00 - 34.99 30.00 - 32.49 32.50 - 34.99 Obese class II 35.00 - 39.99 35.00 - 37.49 37.50 - 39.99 Obese class III ≥40.00 ≥40.00 Source: Adapted from WHO, 1995, WHO, 2000 and WHO 2004. a. Underweight yaitu-2SD setara dengan BMI 18,49 kg m 2 b. Normal yaitu rentang BMI 18,50 kg m 2 – 24,99 kg m 2 c. Overweight: +1SD setara dengan BMI 25 kgm 2 d. Obesity: +2SD setara dengan BMI 30 kgm 2

2.7 Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan Hisar Toruner 2012 mengenai persepsi remaja terhadap Berat badan idealnya. Dengan menggunakan sampel sebanyak 703 orang, hasilnya terdapat 64,7 remaja akurat dalam mengkalsifikasikan status berat badannya dengan perhitungan IMT yang dilakukan. Hughes 2013, meneliti persepsi kepuasan tubuh terhadap keinginan menurunkan berat badan pada remaja. Sampel sebanyak 272 remaja di sekolah menengah atas, hasilnya didapatkan 37,4 remaja putri tidak puas terhadap bentuk tubuhnya dan 54,7 remaja putri berusaha menurunkan berat badannya. Chairiah 2012 meneliti hubungan body image dengan pola makan remaja. Sampel sebanyak 170 remaja putri usia 15-17 tahun. Hasil analisis diperoleh sebanyak 54 96,4 remaja putri mempunyai body image negative dan pola makannya buruk.

2.8 Kerangka Teori

Teori Aksi Talcott Parsons Noorkasiani. H Ismail. R.,2009 RESPON INDIVIDU STIMULUS Status Gizi Remaja dipengaruhi: Pengetahuan Orang Tua Pola Makan Aktivitas Fisik Persepsi Karakteristik Remaja: Perkembangan fisik dan biologis Perkembangan emosional dan kognitif Perkembangan psikososial Perkembangan moral dan spiritual Kebutuhan Gizi Remaja: Karbohidrat Protein Lemak Vitamin dan Mineral Sayuran dan Buah Gambaran Tubuh dipengaruhi: Mood, budaya, jenis kelamin, usia, interaksi social, media, lingkungan Masalah Gizi: Anemia Malnutrisi Obesitas Individu berisiko: Menjalani diet yang tidak sehat Kurang melakukan aktivitas fisik Riwayat Breastfeeding Tidak seimbangnya konsumsi kalori, lemak gula , dan garam Pola makan menyimpang genetik Pengukuran Status Gizi: Indeks Massa Tubuh = BB kg TB²m Pengukuran Gambaran Tubuh: Pengkajian Physical Self and Personal Self Kozier, 1998. 41

BAB III Kerangka Konsep

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian, dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang diteliti Swarjana, 2012. Kerangka konsep merupakan konsep yang dipakai sebagai landasan berpikir dalam kegiatan ilmu Nursalam, 2008. Konsep dapat diamati dan diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variable. Variable adalah sebuah konsep yang dioperasionalkan yaitu operasional property dari sebuah objek, agar dapat dioperasionalkan, diaplikasikan dan menjadi property dari objek Nursalam, 2008. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut: Kerangka konsep penelitian hubungan antara status gizi dengan gambaran tubuh remaja