Pengolahan Data Analisis Data

4.8 Pengolahan Data

4.8.1 Editing Data perlu diedit untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengedit adalah apakah pertanyaan telah terjawab dengan lengkap, apakah catatan sudah jelas dan mudah dibaca, dan apakah coretan yang ada sudah diperbaiki. Jangan sekali-sekali mengganti jawaban dan angka dengan maksud menyesuaikan dengan keinginan peneliti 4.8.2 Koding Koding adalah usaha member kode-kode tertentu pada jawaban responden. Apabila yang digunakan analisis kuantitatif, kode yang diberikan adalah angka. Jika angka itu berlaku sebagai skala pengukuran, angka itu disebut skor. Misalnya 1 untuk usia 15 tahun, 2 untuk usia 16 tahun dan 3 untuk usia 17 tahun 4.8.3 Entry Data Peneliti harus mampu spesifikasi semua variabel yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul sehingga semua variabel yang diperlukan harus sudah ada didalamnya Soegoto, 2008. Data dikumpulkan dengan cara survey, yaitu kuesioner yang harus diisi. Data yang dikumpulkan sesuai dengan data yang telah ditemukan peneliti yang dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data tersebut nantinya menjadi data mentah yang akan diolah peneliti menggunakan rumus tertentu. Rumus yang digunakan memiliki metode agar mampu mendapatkan ringkasan dari keseluruhan data yang diperoleh melalui kuesioner Rasyad, 2003. Semua data yang telah di analisis kemudian dipindahkan ke computer dengan cermat. 4.8.4 Tabulasi Tabulasi adalah usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif. Biasanya pengolahan data seperti ini menggunakan table, baik table distribusi frekuensi maupun table silang.

4.9 Analisis Data

Analisa data akan dilakukan peneliti adalah analisa univariat dan bivariat. Analisa data ini dilakukan dengan program computer SPSS Statistik 20. 4.9.1 Analisis univariat Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data secara sederhana. Cara penyajiannya, misal dengan table distribusi frekuensi, batang, diagram map, dan diagram pie Rangkuti, 2008 4.9.2 Analisis bivariat Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat Rangkuti, 2008. Analisis bivariat dilakukan dengan rumus sperman rank. Koefisien korelasi spearman , yang dilambangkan dengan r, digunakan bila ada dua variabel per objek, yang keduanya diukur pada skala ordinal. Spearman rank menunjukkan korelasi yang kuat antara dua variabel dimana nilai tiap variabel berdasarkan peringkat dari 1 hingga N , N adalah nilai yang dipastikan sesuai variabel. Metode ini dilakukan dengan perhitungan nilai koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat Churchill, 2005 dengan rumus: r = 1 – � ∑ �² �� � 2 − keterangan: r = koefisien korelasi spearman D = Selisih peringkat antara kedua variabel N = Jumlah frekuensi 6= Konstanta

4.10 Etika penelitian