e. Individu yang stabil, realistic, dan konsisten terhadap gambaran dirinya, dapat mendorong sukses dalam kehidupannya
2.2.2.5.1 Definisi
Gambaran Tubuh adalah salah satu aspek psikologis mengenai perubahan fisik pada masa remaja. Remaja akan sangat memperhatikan
perkembangan tubuh dan persepsi orang lain mengenai tubuhnya. Perhatian pada gambaran tubuh ini akan semakin terlihat saat individu
mengalami pubertas yang menandakan mulainya masa remaja Sunaryo, 2004.
Gambaran tubuh adalah sesuatu yang individu rasakan mengenai seberapa nyaman dan puas individu terhadap ukuran, bentuk dan
keseluruhan tubuhnya.Kolodny, 2013. Gambaran tubuh merupakan bagian dari konsep diri self image. Seiring dengan perkembangan
konsep diri, gambaran tubuh juga makin berubah dan berkembang selama masa remaja. Perubahan ini dipengaruhi oleh “tiga P‟s”: Parents,
Peers dan the Press Orang tua, Teman sebaya dan tekanan. Gambaran tubuh memiliki hubungan dengan harga diri individu.
Harga diri yang tinggi akan meningkatkan gambaran tubuh yang baik. Sebaliknya, ketika individu memiliki perasaan meragukan diri sendiri,
harga diri akan menurun. Rendahnya harga diri adalah salah satu kondisi yang memungkinkan eating disorder „masuk‟ ke kehidupan individu
Kolodny,2013.
Gambaran tentang tubuh memainkan peran penting dalam cara individu mengevaluasi diri sendiri. Gambaran Tubuh merupakan suatu
pengalaman psikologis yang difokuskan pada sikap dan perasaan individu terhadap keadaan tubuhnya Melliana, 2006.
2.2.2.5.2 Faktor yang mempengaruhi Gambaran Tubuh
a. Mood individu Ketika seseorang merasa bahagia, maka apa yang ia lihat dalam
dirinya adalah sesuatu yang bagus dan ideal. Mood sedih ,stress ataupun kelelahan yang dialami individu mampu mengubah persepsi tubuhnya,
bahwa tubuhnya tidak sesuai gambaran ideal yang diinginkannya Kolodny, 2013.
b. Perbandingan dengan orang lain. Individu cenderung membandingkan dirinya dengan orang yang
hampir serupa dengan dirinya. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus, maka individu akan mengalami suatu kondisi di mana ia
menganggap dirinya tidak memiliki daya tarik fisik Kolodny,2013. c. Jenis Kelamin
Wanita cenderung mengalami krisis terhadap bentuk tubuhnya. Dari penelitian McNicholas 2012 Remaja putri pada masa pubertas awal
dan pubertas komplit memiliki keinginan untuk kurus dan tidak puas dengan bentuk tubuhnya.
d. Usia Remaja putri di fase pre-pubertas lebih puas dengan bentuk badan
yang mereka miliki sehingga keinginan untuk menjadi kurus sangat kecil. Remaja putri pada fase pubertas awal dan pubertas komplit
cenderung tidak puas dengan tubuh yang dimiliki dan keinginan untuk kurus sangat besar sehingga sangat memperhatikan asupan makannya
McNicholas, 2012. e. Budaya
Standar ideal disetiap budaya hampir sama. Faktanya “Ideal Weight”
adalah hal pertama yang akan masyarakat lakukan untuk menilai sseorang. Budaya menggambarkan bahwa tubuh ideal adalah yang kurus
dan tinggi seperti banyaknya selebritis dan actor film. Tidak semua orang memiliki gen kurus dan tinggi dalam riwayat keluarganya dan
tidak semua orang yang kurus adalah orang yang lebih sehat dibandingkan mereka yang gemuk.
Budaya juga membentuk fenomena bernama “Weight Prejudice”. Hal ini memiliki pengertian bahwa gemuk merupakan sesuatu yang harus
diwaspadai oleh individu. Menjadi kurus memiliki banyak keuntungan seperti individu terlihat pintar, mampu bersosialisasi, sukses dan disukai
banyak orang. Sebaliknya menjadi gemuk tidak memiliki hal-hal tersebut. Menjadi gemuk akan terlihat antisocial, individu yang gagal
dan tidak disukai masyarakat. Perlu dipahami, bahwa sehat atau tidaknya
seseorang bukanlah dilihat dari bentuk tubuh. Penentu sehat seseorang dilihat dengan pengukuran BMI. Kotecha, 2013
f. Interaksi Sosial James dan Ashwill 2007 menyatakan bahwa remaja sering
menghabiskan waktu bersama teman-teman di sekolah. Remaja juga biasanya melakukan aktivitas bersama teman-teman sebayanya hingga
larut malam bahkan melalui telepon di rumah. Gunarsa 2008 menegaskan bahwa perkembangan remaja dipengaruhi oleh model
sosialisasi. Model sosialisasi adalah cara individu yang akan melakukan proses interaksi dengan lingkungan sosialnya.
g. Media Saat ini, media akan sangat berpengaruh dalam membentuk
gambaran tubuh individu. Majalah fashion menggambarkan bahwa model yang ideal untuk memakai banyak jenis pakaian adalah mereka
yang kurus dan tinggi. Media massa sering menampilkan fitur individu denga tubuh yang dinilai sempurna Pinho, 2014.
h. Perubahan fisik Tubuh individu akan mengalami perubahan ketika beranjak remaja.
Perubahan fisik selama masa pubertas sangat mempengaruhi gambaran diri pada remaja. Tubuh remaja akan berkembang seiring dengan
perkembangan masa pubertasnya. Perkembangan tubuhnya diimbangi
dengan persepsi mengenai tubuhnya yang berbanding lurus dengan gambaran tubuh Pinho,2014
i. Lingkungan Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja ada dua, yaitu
model belajar dan sosialisasi. Remaja akan menerapkan teori belajar yang dipelajari dari tingkah laku lingkungan sekitarnya. Orang tua
memiliki peranan penting yang mempengaruhi tingkah laku remaja Gunarsa, 2008
Faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran tubuh remaja yaitu 1 Mood 2 perbandingan dengan orang lain 3 Jenis Kelamin 4 Usia 5
Budaya 6 Interaksi Sosial 7 Media 8 Perubahan fisik 9 Lingkungan
2.2.2.5.3 Aspek-Aspek Gambaran Tubuh