Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri SMAN 3 Cimahi

5.3.1 Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri SMAN 3 Cimahi

Tabel 5.5 Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh Siswi SMA Negeri 3 Cimahi N=198 Status Gizi Gambaran Tubuh Total p Value R Positif Negatif N N N 0.010 -0.182 Kurus 21 10.6 20 10.1 41 20.7 Normal 67 33.8 77 38.9 144 72.7 Gemuk 6 3.0 7 3.5 13 6.6 Jumlah 94 47.5 104 52.5 198 100 Hasil analisis hubungan antara status gizi dengan gambaran tubuh diperoleh bahwa ada sebanyak 67 33.8 remaja putri SMAN 3 Cimahi mempunyai status gizi normal dan gambaran tubuh positif. Sedangkan 77 38.9 remaja putri memiliki status gizi normal dan gambaran tubuh yang negative. Siswi yang memiliki status gizi kurus dan gambaran tubuh positif ada sebanyak 21 10.6 remaja putri. Berbeda dengan mereka yang memiliki status gizi gemuk, dimana terdapat 7 3.5 siswi memiliki gambaran tubuh yang negative. Hasil uji statistik p=0.010 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh. Hasil uji korelasi yaitu r= -0.182 menggambarkan bahwa hubungan antara kedua variabel adalah berbanding terbalik. Bahwa jika status gizi semakin rendah maka gambaran tubuhnya semakin positif., sedangkan status gizi yang semakin tinggi maka gambaran tubuhnya semakin negative. 64

Bab VI Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini merupakan pembahasan hasil penelitian yang telah diperoleh. Pembahasan merupakan rincian dari hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian akan dibandingkan dan diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya maupun konsep dan teori yang ada. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahasa mengenai keterbatasan penelitian. 6.1 Interprestasi dan Diskusi Hasil Penelitian 6.1.1 Karakteristik Usia Responden Pertumbuhan fisik selama remaja terlihat pada karakteristik penampilan dan ukuran tubuh. Remaja putri akan terlihat pertambahan ukuran pada area dada diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis seiring juga dengan pertumbuhan rambut di ketiak James Ashwill. 2007.Masa remaja pertengahan adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri dan berintegrasi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira umur 14 tahun sampai 16 tahun Djawandono, 2006. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang berkonstribusi paling banyak berada pada usia 16 tahun sebanyak 92 46.5. Mayoritas usia tersebut dikarenakan usia 16 tahun terdapat pada tingkat kelas XI di SMA sehingga jumlah remaja putri pada usia ini memiliki distribusi paling banyak di SMA tersebut. Pada remaja di usia 16