XI IIS 2
1639 X 198 = 8 Siswi IIS 3
1230 X 198 = 8 Siswi IIS 4
1634 X 198 = 9 Siswi IIS 5
1632 X 198 = 9 Siswi Total
198 Siswi
4.4 Kriteria Sampel
4.4.1 Kriteria Inklusi a. Responden berjenis kelamin wanita
b. Responden bersekolah di sman 3 Cimahi, Bandung yang berada di tingkat X dan XI
c. Responden berusia remaja, yait berusia 15-17 tahun d.Responden dalam keadaan sehat jasmani-rohani
e. Responden menyetujui menjadi responden 4.4.1 Kriteria Ekslusi
a. Responden sedang tidak menjalani terapi yang dilakukan dokter yang berhubungan dengan gangguan pencernaan: diare berat, keganasan, dll ; gangguan pernafasan:
asma, sinusitis, keganasan ; ganggaun otak: sakit kepala berat, keganasan, dll.
4.5 Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan secara langsung dengan prosedur sebagai berikut: 1. Peneliti meminta persetujuan dari Kepala Sekolah SMAN 3 Cimahi, Bandung
untuk mengadakan penelitian dengan membawa surat pengantar dari FKIK UIN. 2. Peneliti mengunjungi responden dan memberikan penjelasan tentang penelitian
dan meminta kesediaan menjadi responden
3. Responden diberikan waktu selama 15-20 menit untuk menjawab kuesioner. Peneliti kemudian mengingatkan responden untuk menjawab semua pertanyaan
sebelum dikumpulkan pada hari itu juga. 4. Peneliti menunggu responden di UKS untuk mengumpulkan kuesioner lalu
responden satu persatu dilakukan pengukuran antropometri. Peneliti kemudian mencatat tiap hasil pengukuran masing-masing responden.
5. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan kemudian peneliti mengakhiri pertemuan dengan responden untuk mengolah dan menganalisis data dari kuesioner dan
perhitungan antrhopometri.
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pernyataan-pernyataan yang akan diisi responden akan diuji terlebih dahulu reliabilitas dan validitasnya.Uji Validitas akan dilakukan di SMAN 3 Cimahi.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keabsahan validitas suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, mempunyai validitas yang
tinggi. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product
Moment karena cocok untuk variabel ordinal yang akan diteliti. Responden mengisi kuesioner mengenai gambaran tubuh. Dari output dapat
diketahui nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r table. R table dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2
sisi dan jumlah data n=30, maka didapatkan r table sebesar 0,361. Sehingga, dari
20 pernyataan pada kuesioner gambaran tubuh yang menjadi bahan uji validitas terdapat sebanyak 8 nomor yang valid. Untuk pernyataan nomor 9 dan 10 yang
dijadikan untuk kuesioner, diambil sebagai perwakilan domain yang dibutuhkan pada pengukuran gambaran tubuh yang telah dijelaskan di Bab 2 dengan melakukan
konsultasi terlebih dahulu dengan pembimbing. Terdapat 10 pernyataan kuesioner yang digunakan karena telah valid dan 10 pernyataan yang tidak valid, tidak
digunakan dalam kuesioner. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena alat ukur tersebut sudah baik. Apabila data memang benar sesuai dengan kenyataan, maka
berapa kali pun diambil, hasilnya tetap akan sama. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas pada kuesioner gambaran tubuh dengan rumus koefisien alpha. Suatu
alat ukur dianggap reliable apabila nilai koefisien alpha yang diperoleh sama dengan atau lebih besar dari 0,6.Rangkuti, 2008. Alat ukur status gizi tidak diuji
validitas dan reliabilitasnya karena menggunakan pengukuran IMT yang telah diakui secara internasional dan nasional.
4.7 Instrumen Penelitian