Uji Statistik Hasil Estimasi Model Penelitian

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Akar-akar Unit dengan 1 st Diference Variebel Nilai Augmented Dickey Fuller Nilai Kritis Mc Kinnon pada Tingkat Signifikansi 1 Prob Kesimpulan PLNS KURSR NE TAB -9.535657 -7.235704 -7.408826 -10.04349 -3.596616 -3.596616 -3.596616 -3.596616 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 Stasioner Stasioner Stasioner Stasioner Sumber: Lampiran Pengujian Unit Root Test. Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, diperoleh hasil semua variabel mempunyai nilai ADF test statistic sebesar -4.546536. Nilai ADF test nilai kritis maka kita bisa mengambil keputusan untuk menolak hipotesis. Sehingga kesimpulan data time series semua variabel adalah stasioner. Kemudian nilai probabilitas semua variabel lebih kecil dari 0,001 0,05 dan 0,10 sehingga data dinyatakan stasioner. Berdasarkan pengujian stasioneritas dengan akar-akar unit diketahui bahwa semua variabel tidak terkena akar unit atau dinyatakan data stasioner.

4.7.4. Uji Statistik Hasil Estimasi Model Penelitian

Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independent variable terhadap variabel terikat dependent variable dilakukan dengan menggunakan menggunakan model regresi berganda. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Output Regresi Dependent Variable: LOGPLNS Method: Least Squares Date: 021610 Time: 09:51 Sample: 1998:1 2008:4 Included observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.984889 0.424776 18.79790 0.0000 IRD 0.002903 0.005651 0.513644 0.6104 KR -0.028686 0.008193 -3.501360 0.0012 NE 0.000156 5.68E-05 2.748901 0.0090 TS 2.25E-06 3.71E-07 6.050900 0.0000 R-squared 0.576326 Mean dependent var 8.148843 Adjusted R-squared 0.532873 S.D. dependent var 0.664733 S.E. of regression 0.454323 Akaike info criterion 1.366628 Sum squared resid 8.049967 Schwarz criterion 1.569377 Log likelihood -25.06582 F-statistic 13.26300 Durbin-Watson stat 1.466352 ProbF-statistic 0.000001 Sumber: Lampiran Eviews. Hasil perhitungan analisis regresi ganda dengan menggunakan program Eviews Versi 5.1 dapat dilihat seperti data berikut: Log PLNS = 7,985 + 0,003IRD - 0,029KURS + 0,0002NE +0,000006TS Std error 0.005 0,008 5.680 0.000 t-statistic 0.513 -3.501 2.74 6.050 Universitas Sumatera Utara Prob t-statistic 0.610 0,012 0.009 0.000 R 2 = 0,576 F-Statistic = 13,263 Prob-Stat = 0.000 Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat menunjukan bahwa R 2 = 0.576 yang bermakna bahwa variabel independen Interest Rate Differensial IRD, Kurs riil Kursr, Net ekspor NE, Tabungan Tab mampu menjelaskan variasi Pinjaman Luar Negeri Swasta sebesar 57,6 dan sisanya sebesar 42,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi. Berdasarkan hasil uji simultan serempak yang dilakukan melihat signifikansi secara bersama-sama variabel bebas Interest Rate Differential IRD, Kurs riil Kursr, Net ekspor NE, Tabungan Tab dalam mempengaruhi variabel terikat pinjaman luar negeri swasta. Hasil estimasi tersebut diperoleh nilai prob F- Statistik sebesar 0.000  0,05 yang berarti secara bersama-sama Interest Rate Differential IRD, Kurs riil Kursr, Net ekspor NE, Tabungan Swasta TS dapat mempengaruhi Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai t-hitung diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kurs riil, net ekspor dan tabungan swasta. Nilai kurs riil memiliki probabilitas sebesar 0,0012  0,05, net ekspor memiliki nilai probabilitas 0,05 0,009, tabungan swasta memiliki nilai probabilitas 0,000 0,05. Sedangkan terdapat pengaruh yang tidak signifikan interest rate differential dengan Universitas Sumatera Utara nilai probabilitas sebesar 0,610  0,05. Jadi dari 4 variabel independen terdapat 3 variabel yang signifikan yaitu kurs riil, net ekspor dan tabungan swasta sedangkan interest rate differential tidak signifikan pengaruhnya terhadap Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa: 1. Koefisien regresi untuk IRD sebesar 0,003 mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap 1 nilai IRD maka Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar sebanyak 0,003 Persen Ceteris paribus. Keadaan ini berarti bahwa jika IRD Indonesia dan Negara Pendonor Pinjaman memiliki selisih yang lebih menguntungkan bagi Perusahaan peminjam maka perusahaan akan cenderung memilih untuk melakukan Pinjaman Luar Negeri. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa IRD merupakan variabel yang dapat meningkatkan Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia. Nilai koefisien IRD sebesar 0,003 dapat dihitung elastisitas IRD dengan formula sebagai berikut: EIRD = f¹X1 X = 0,003 x 3,03 = 0,009 1 berarti inelastis Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan IRD maka Pinjaman Luar Negeri Swasta akan meningkat, namun hasil elastisitas menunjukkan nilaI elastis, artinya persentase peningkatan terhadap IRD akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap Universitas Sumatera Utara Pinjaman Luar Negeri Swasta yang lebih kecil. Ini mengindikasikan bahwa variabel IRD tidak responsif terhadap Pinjaman Luar Negeri Swasta. 2. Koefisien regresi untuk kurs riil sebesar -0,029 mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap 1 poin nilai kurs riil maka Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia akan mengalami penurunan sebesar 0,029 Persen Ceteris Paribus. Artinya jika Rupiah terapresiasi maka perusahaan dalam negeri akan cenderung untuk menahan pinjaman luar negeri dan lebih memilih meminjam dalam negeri sehingga keadaan ini dapat membantu memperkecil Pinjaman Luar Negeri Swasta. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kurs riil merupakan variabel yang dapat menurunkan Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia. Nilai koefisien kurs riil sebesar - 0,029 dapat dihitung elastisitas kurs riil dengan formula sebagai berikut: EKR = f¹KR KR = 0,029 x 78,97 = 2,29013 1 berarti elastis Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan maka pinjaman luar negeri swasta akan meningkat, namun hasil elastisitas kurs riil menunjukkan nilai elastis, artinya persentase peningkatan terhadap kurs riil akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap pinjaman luar negeri swasta yang lebih besar. Hal ini mengindikasikan bahwa Kurs Riil responsif terhadap Pinjaman Luar Negeri Swasta. 3. Koefisien regresi untuk net ekspor sebesar 0,0002 mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap 1 Juta USD nilai net ekspor maka Pinjaman Luar Negeri Universitas Sumatera Utara Swasta di Indonesia akan mengalami peningkatan sebanyak 0,0002 persen. Ceteris paribus. Artinya akibat dari transaksi perekonomian berbasis ekspor impor akan memungkinkan perusahaan dalam negeri melakukan pinjaman luar negeri baik untuk pembelian bahan ataupun transaksi lainnya. Keadaan ini memicu perusahaan untuk melakukan pinjaman sebagai tambahan modal. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa net ekspor merupakan variabel yang dapat meningkatkan Pinjaman Luar Negeri net ekspor Swasta di Indonesia. Nilai koefisien net ekspor sebesar 0,002 dapat dihitung elastisitas net ekspor dengan formula sebagai berikut: EIRD = f¹NE NE = 0,002 x5 ,691 = 0,01138 1 berarti in elastis Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan net ekspor maka pinjaman luar negeri swasta akan meningkat, namun hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis, artinya persentase peningkatan terhadap net ekspor akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap pinjaman luar negeri swasta yang lebih kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa Net Ekspor kurang responsif terhadap Pinjaman Luar Negeri Swasta. 4. Koefisien regresi untuk tabungan swasta sebesar 0,0000025 mengandung arti bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap 1 Miliar tabungan maka akan meningkatkan Pinjaman Luar Negeri Swasta di Indonesia sebesar 0,0000025 persen. Ceteris paribus. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tabungan swasta merupakan variabel yang dapat meningkatkan Pinjaman Luar Negeri Universitas Sumatera Utara Swasta di Indonesia. Nilai koefisien tabungan swasta sebesar 2,250 dapat dihitung elastisitas tabungan swasta dengan formula sebagai berikut: ETS = f¹TS TS = 0,0000025 x 682,562 = 0,01365 1 berarti inelastis Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan tabungan swasta maka pinjaman luar negeri swasta akan meningkat, namun hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis, artinya persentase peningkatan terhadap tabungan swasta akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap pinjaman luar negeri swasta yang lebih kecil. Hal Ini mengindikasikan bahwa Variabel ini memiliki tidak responsif terhadap Pinjaman Luaar Negeri Swasta. Dalam penelitian kali ini variabel Tabungan berhubungan positif dengan Pinjaman Luar Neger Swasta. Hasil regresi yang dihasilkan tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa pinjaman Luar Negeri Swasta berpengaruh negatif terhadap Tabungan. Keadaan ini dipicu oleh beberapa keadaan perekonomian yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia yaitu: 1. Masyarakat lebih memilih untuk menabung di Indonesia mengingat suku bunga yang ditawarkan relatif lebih tinggi sedangkan suku bunga pinjaman tetap pada level yang sangat memberatkan pengusaha sehingga perusahaan lebih memilih meminjam di luar negeri. Universitas Sumatera Utara 2. Jika pinjaman luar negeri swasta digunakan untuk suatu proyek investasi maka akan mengakibatkan pendapatan masyarakat meningkat, peningkatan pendapatan akan mengakibatkan tabungan meningkat. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada Bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Model yang digunakan dalam mengestimasi faktor yang mempengaruhi Pinjaman Luar Negeri Swasta sudah baik, karena model terbebas dari pelanggaran asumsi klasik, juga karena variasi kemampuan variabel-variabel penjelas dalam menjelaskan Pinjaman Luar Negeri Swasta tergolong tinggi. Dengan tingkat R2 = 0.534 dapat disimpulkan bahwa dari segi uji kesesuaian Test of goodness of fit sangat baik, di mana variasi variabel bebas sebesar 53,4 mempengaruhi pinjaman luar negeri swasta dan sisanya sebesar 46.6 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi. 2. Secara parsial diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kurs riil, net ekspor dan tabungan. Nilai kurs riil memiliki probabilitas sebesar 0,007 0,05, net ekspor memiliki nilai probabilitas 0,052 0,10, tabungan memiliki nilai probabilitas 0,000 0,10. Sedangkan terdapat pengaruh yang tidak signifikan interest rate differential dengan nilai probabilitas sebesar 0,595 0,05. Jadi dari 4 variabel independent terdapat 3 variabel yang signifikan yaitu kurs riil, net ekspor dan tabungan sedangkan interest rate differential Universitas Sumatera Utara