di jajaran Kodam. Adapun bagian dari Kodim yaitu, Pasi Intel Dim, Pasi Op Dim, Pasi Pers Dim, Pasi Log Dim, Pasi Ter Dim. Kemudian untuk tingkat Koramil dipimpin seorang perwira
berpangkat Kapten. Pola pengangkatan seorang pemimpin dalam bidang tertentu ataupun tingkatan birokrasi
tentara Pangdam, Dan Rem, Dan Dim dan tingkatan lainnya juga dipengaruhi oleh propesionalisme dari seorang prajurit TNI. Propesionalisme yang dimaksud adalah sifat
kepemimpinan dan penguatan teritorial. Pasukan yang memiliki keterampilan ini akan mendapat penilaian khusus dan mendapat publikasi dalam bidang tugas tertentu di jajaran Kodam. Pada
babakan 1950 hingga 1965, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dalam hal ini Kodam masih terlibat dua bidang kerja yaitu sebagai pertahanan keamanan dan ABRI prajurit Militer
ikut dalam bidang sosial politik. Sisi ini juga menjadi bahan pertimbangan kepada prajurit ABRI untuk dipilih sebagai pemimpin dalam tingkatan atau bidang tertentu.
9
Kedatangan Sultan Hamengkubowono ke-IX selanjutnya merupakan kegiatan peresmian pendirian KO TT I SU sekaligus menempatkan Kolonel A.E Kawilarang sebagai Komando KO
TT I SU yang pertama. Untuk susunan KO TT I SU yang pertama langsung ditentukan oleh Kolonel A.E Kawilarang yang susunannya adalah sebagai berikut:
Di dalam markas Kodam sendiri adalah bidang kerja kemiliteran baik tugas ke dalam maupun tugas ke luar. Bidang kerja yang dimaksud adalah peralatan, kesehatan logistik,
3.3.1 Struktur Organisasi KODAM IIBB
Bentuk awal dari orgaisasi kodam IIBB berawal dari Komando Teritorium I Sumatera Utara, yang wilayahnya meliputi daerah Aceh, Tapanuli dan Sumatera Timur. Pembentukan KO
TT I SU berawal dari kunjungan Sultan Hamengkubowono IX ke Medan tanggal 13 Desember 1949.
9
Ibid, hal, 42.
Universitas Sumatera Utara
Komandan : Kolonel E.A Kawilarang
Kepala Staf : Mayor MMR Kartakusuma
Perwira Bagian I : Mayor ML Tobing
Perwira Bag II operasi : Kapten D.I Panjaitan
Perwira Bag III organisasi : Kapten Alwin Nurdin
Periwira Bag. IV Perbekalan : Kapten Berkah Perwira Bag Terr
: Kapten T. Nurdin
10
Komandan Komando Teritorium Sumatera Utara, A.E Kawilarang membentuk system keamanan untuk wilayah Sumatera Utara menjadi 2 bagian besar dengan menugaskan semua
anggota Tentara Nasional Indonesia yang saat itu ada di Sumatera Utara sebanyak 26.500 Personil. Penugasan Tentara tersebut adalah; anggota Tentara Nasional Indonesia untuk wilayah
Pembentukan dari Kamando Teritorium I Sumatera Utara menjadi akhir dari system pemerintahan Gubernur Militer. Dua Gubernur Militer yang kehilangan jabatannya ketika KO
TT I SU terbentuk yaitu: Wilayah Sumatera Timur Tengah, Selatan dan Wilayah Tapanuli yang dipimpin oleh Gubernur Militer Dr. Ferdinan Lumban Tobing, wilayah Aceh, Tanah Karo,
Langkat yang dipimpin oleh gubernur Militer Daud Beureueh dikembalikan kembali kepada kekuasaan pemerintahan sipil.
Daerah Sumatera Utara yang dinamakan dengan Teritorium Sumatera Utara dibagi menjadi tiga wilayah bagian sipil, yaitu pemerintahan Daerah Aceh dengan ibu kotanya Kutaraja,
pemerintahan Tapanuli Tengah, Selatan, Tapanuli Utara ibukotanya Sibolga dan pemerintahan Sumatera Timur dengan ibu kotanya Medan.
10
Tim Khusus Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Tatanegara di Prop. Daerah Tingkat I SUMUT, 1995, hal, 121.
Universitas Sumatera Utara
Aceh, Tanah Karo, dan Langkat sebanyak 10.000 Personil, dan untuk wilayah Sumatera Timur, Tapanuli anggota Tentara Nasional Indonesia yang bertugas sebanyak 16.500 Personil.
11
a. Staf difisi jawatan Senjata
Untuk merampingkan personil TNI di KO TT I SU, kepala Staf angkatan Darat mengeluarkan kebijakan tentang pembatasan personil TNI untuk satu kawasan Teritorium, yaitu
sebanyak 15.000 Personil. Pembatasan jumlah Personil ini utuk wilayah Sumatera Utara adalah kebijakan yang sangat susah diterapkan. Apabila kebijakan ini diterapkan, maka sebanyak 16500
Personil akan dikurangi dari seluruh personil yang ada di Sumatera Utara. A. L kawilarang tidak menerima keputusan ini, sebab personil yang sudah menjadi
anggota TNI di jajaran KO TT I SU sudah menunjukkan peranannya sebelum pengakuan kedaulatan, sehingga Komanda KO TT I SU menajukan surat keterangan tentang personil di
jajaran KO TT I SU kepada panglima Staf Angkatan Darat. Permohonan yang diajukan oleh AE Kawilarang diterima baik panglima Staf Angkatan Darat dengan mengeluarkan surat keputusan
NO 528ITTSU50 tanggal 7 Pebruari 1950 dengan rasionalisasi jabatan adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan TNI + KNIL
: 26.000 Orang 2. Kekuatan TNI
: 19.000 Orang Kekuatan TNI dibagi atas:
bantuan basis komando : 5.000 Orang
b. Cie Girilya 15x160 : 2400 Orang
c. Cie Pengawal 6x150 : 900 Orang
d. Batalayon Infanteri : 19.000 Orang
12
Pergantian komandan KO TT I SU dari Kolonel A. E Kawilarang kepada Kolonel Maludin Simbolon diikuti dengan bentuk susunan yang baru ditingkatan KO TT I SU. Maludin
11
Ibid, hal, 123.
12
Ibid, hal, 124.
Universitas Sumatera Utara
Simbolon segera malaksanakan perubahan-perubahan di tubuh KO TT I SU dengan struktur jabatan yang berbeda dengan sebelumnya di KO TT I SU yaitu sebagai berikut:
1. Komando TTI
- Panglima : Kolonel Maludd in Simbolon
- Kepala Staf : Letnan Kolonel M.M Kartakusuma
- Ajudan : Kapten M Jusuf
- Kepala Sekretariat : Letnan K Sinaga
- Kepala Bagian I Penyelidik : Mayor M.L Tobing Kapten Junus Samosir
- Kepala Bagian II Operasi : Kapten D.I Panjaitan
- Kepala Bagian III OrganisasiPers : Kapten Alwi NUrdin
- Perwira Menengah Teritorium : Mayor T NurdinKapten Lahiria Munthe
- Komandan Datasemen Markas : Letnan Satu L. Marpaung
Pasukan Komando terdiri atas: -
Batalyon 108, Komandannya Kapten A J Aipasa
- Batalyon 112, Komandannya Kapten Tengku Dja’far
- Batalyon 118, Komandannya Kapten Henri Siregar
2 Brigade AA, dislokasi Kuta Raja, Komandannya Mayor Nasir dengan kesatuan-kesatuan - Batalyon, 107 Komandannya, Kapten Mangatung
- Batalyon, 109 Komandannya, Kapten Nyak Adan Kamil - Batalyon, 110 Komandannya, Kapten Hasan Saleh
Universitas Sumatera Utara
- Batalyon, 103 Komandannya, Kapten Manaf Lubis - Batalyon, 115 Komandannya, Kapten T. Manyak
3 Brigade BB, dislokasi Brastagi, dengan Komandannya Mayor Ibrahim Adjie dengan kesatuan- kesatuan;
- Batalyon, 101 Komandannya, Kapten Nalang Sembiring - Batalyon, 101 Komandannya, Kapten Widji Alfisah
- Batalyon, 111 Komandannya, Mayor Kardjono - Batalyon, 113 Komandannya, Kapten Bisara Sinaga
- Batalyon, 114 Komandannya, Kapten Ulung Sitepu - Batalyon, 116 Komandannya, Kapten Sihar Hutauruk
- Batalyon, 119 Komandannya, Kapten Alamsyah 4 Brigade CC, dislokasi Tarutung, Komandannya Mayor Hasballah Haji, dengan satuan-satuan;
- Batalyon, 101 Komandannya, Mayor Maraden Panggabean
- Batalyon, 105 Komandannya, Kapten Nipkarim
- Batalyon, 106 Komandannya, Kapten Burhanuddin - Batalyon, 121 Komandannya, Kapten Bahari Efendi
5 Brigade DD, dislokasi Tanjung Pinang, Komandannya Let.Kol, Prawidiredja, dengan satuan- satuan;
- Batalyon, 120 Komandannya, Kapten Marahalim Harahap - Batalyon, 121 Komandannya, Kapten Iskandar
6 Brigade EE, dislokasi Padang, Komandannya Let Kol. A. Thalip, dengan satuan-satuan; - Batalyon, 122 Komandannya, Mayor Ahmad Husein
- Batalyon, 123 Komandannya, Mayor Kamal Mustafa
Universitas Sumatera Utara
- Batalyon, 124 Komandannya, Mayor Nurmathias - Batalyon, 125 Komandannya, Mayor Alwi Sutan Maradjo
13
1. PALDAM, merupakan suatu pelaksana fungsi kecabangan peralatan Angkatan Darat di
wilayah Kodam
3.3.2 Satuan-Satuan Pelaksana Kodam IIBB