1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.
Menambah wawasan kepada peneliti tentang sejarah berdiri dan perkembangan Kodam IIBB di Sumatera Utara.
2. Menambah literatur pengetahuan dalam penulisan sejarah tentang Kodam IIBB di
Sumatera Utara. 3.
Memberikan gambaran dan penjelasan kepada masyarakat tentang nilai-nilai yang
terkandung dalam sejarah perjuangan dan kepemimpinan TNI-AD
1.5 Tinjauan Pustaka
Menelusuri tentang sejarah Kodam IIBB tidak terlepas dari penelusuran dari sejarah Sumatera Utara. Sebab dua hal ini berjalan seiring. Untuk itu literatur yang digunakan untuk
memandu penelitian ini mengunakan buku-buku yang membahas mengenai sejarah Sumatera Utara. Di samping itu Kodam IIBB sebagai lembaga pertahanan resmi negara dilengkapi
dengan sejumlah dokumen baik bentuknya berupa data, maupun bentuk buku sebagai laporan. Buku yang membahas tentang Kodam IIBB, pada umumnya ditulis tanpa bidang atau bagian
khusus. Untuk itu penulis memilih beberapa buku yang sesuai dengan pembahasan penelitian yaitu.
A.H.Nasution, dalam bukunya yang berjudul “Tentara Nasional Indonesia ”Jilid II 1968,
mengemukakan bahwa suatu negara merdeka membutuhkan kekuatan tentara sebagai pertahanan bangsa. Tentara adalah satu-satunya alat dari negara yang timbul tenggelam bersama-sama
dengan negara. Di kalangan tentara sendiri, apalagi di kalangan laskar-laskar, bagian yang
Universitas Sumatera Utara
terbesar condong kepada ide bahwa tentara itu bukanlah alat pemerintahan yang begitu saja, melainkan adalah alat perjuangan yang hidup.
Dari Medan Area Ke Pedalaman Dan Kembali Ke Kota Medan 1982, adalah buku
pengalaman dari Mayjen TNI Purn H.R Sjahnan yang ditulis bentuk buku, menguraikan perjalanan TNI di Sumatera Utara yang beriringan perjalanan pemerintahan di Sumatera Utara.
Dari pengalaman Sjahnan, terlihat jelas keterlibatan TNI di Sumatera Utara dalam melawan penjajahan kembali Belanda setelah Indonesia merdeka. Gerak dari nafsu Belanda ingin
menjajah kembali terlihat dari pembentukan kembali susunan keamanannya di Sumatera Utara. Tetapi hal ini juga dilakukan oleh pasukan TNI, untuk mempertahankan kemerdekaan yang
dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945. Hal inilah yang membuat TNI juga terlibat dalam masalah politik nasional dan internasional, tepatnya dalam beberapa kali perjanjian antara
Indonesia dengan Belanda dan Internasional. Pada bagian akhir buku ini menjelaskan tentang suasana di Sumatera Utara setelah pengakuan kedaulatan, dimana Sumatera Utara masih
mempunyai sejumlah gejolak politik. Seperti pembentukan Negara Sumatera Timur yang mengartikan bahwa TNI belum saatnya berhenti berjuang di Sumatera Utara.
7
Selain itu buku yang digunakan adalah, Sejarah Perang Kemerdekaan Di Sumatera
Utara 1945-1950, yang diterbitkan Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat, menguraikan tentang
Perkembangan tentara di Indonesia bermula dari suatu ketentaraan yang sifatnya non profesional yang diidentikkan kepada kelompok yang ahli dalam penggunaan kekerasan. Dalam
perkembangan masyarakat, mereka tidak pernah menduduki tempat teratas dalam klasifikasi kelompok-kelompok utama dalam suatu masyarakat. Tetapi dalam masa moderen peranan
militer semakin mendapat tempatnya
7
H.R. Sjahnan, Dari Medan Area Ke Pedalaman Dan Kembali Ke-Kota Medan, Medan: Dinas Sejarah Kodam-IIBB. 1982, hal, 482.
Universitas Sumatera Utara
bagaimana rakyat sumatera utara menyambut proklamasi dan pemuda dalam mengusir Jepang dari wilayah Sumatera Utara. Buku ini menjelaskan perjalanan perlawanan yang dilakukan oleh
rakyat bersama pasukan Tentara Keamanan Rakyat, melawan pemberontakan Belanda, Tentara Jepang dan kembali lagi melawan tentara Belanda setelah ditimbang terimakan oleh Sekutu pada
bulan Oktober 1946. Pada bagian selanjutnya terlihat penjelasan buku ini tentang peran yang dilakukan oleh TNI dalam sejumlah gejolak politik yang terjadi di Sumatera Utara.
8
8
Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat, Sejarah Perang Kemerdekaan di Sumatera, Bandung: Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat. 1972, hal, 530.
1.6 Metode Penelitian