32 tertentu, sementara konsumen yang lain juga menyadari nilai barang yang mereka
beli diproduksi dengan cara bertanggung jawab secara sosial Mc. Williams and Siegel, 2001. Begitu juga Sen dan bhattacharya 2004 mengatakan bahwa “one
important stakeholder group that appears to be particularly susceptible to a company’s corporate social responsibility initiatives are its customers”. Hal
tersebut menuntun kesimpulan bahwa mengerti bagaimana sikap konsumen dipengaruhi oleh kegiatan corporate social responsibility adalah penting untuk
keberhasilan sebuah perusahaan yang menggunakan corporate social responsibility sebagai strategi komunikasi marketingnya.
2.3 Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan sesuatu tahapan dalam proses konsumen melakukan pembelian. Minat beli juga dapat digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum
melakukan tindakan pembelian, tetapi menunjukkan keinginan orang tersebut untuk melakukan pembelian.
Menurut Durianto, dkk 2003:104 minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta
berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli terbentuk dari bagaimana sikap konsumen terhadap produk dan bagaimana keyakinan
konsumen terhadap kualitas produk. Semakin tinggi keyakinan konsumen terhadap produk yang ditawarkan maka semakin meningkat pula minat beli
konsumen terhadap produk tersebut. Sebaliknya, semakin rendah keyakinan konsumen terhadap produk yang ditawarkan, maka semakin menurun pula minat
beli konsumen terhadap produk tersebut.
33 Menurut Evans 2008: 39 secara klasik pembelian konsumen terbentuk
dari beberapa unsur yaitu: 1.
Kesadaran, konsumen sadar akan kebutuhan akan suatu produk sehingga berniat untuk mencari informasi.
2. Pertimbangan, konsumen mempertimbangkan dari sekian banyak alternatif
untuk dijadikan pilihan. 3.
Pembelian, proses yang mengarah dari kesadaran melalui pertimbangan untuk membeli produk berdasarkan alternatif pilihan.
Minat beli juga dipengaruhi oleh komunikasi pemasaran terpadu integrated marketing communication yaitu strategi bisnis yang digunakan untuk
merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program- program komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur, dan persuasif untuk
jangka waktu tertentu, dengan konsumen, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya Wenats, dkk, 2012 : 9. Integrated Marketing Communication
memberikan dampak kepada konsumen yaitu pembelian melalui model 6 sisi permukaan berlian. Dalam model ini, efek integrated marketing communication
dipandang sebagai suatu yang terjadi secara holistik pada diri khalayak. Hal itu membuat model ini digambarkan sebagai enam sisi permukaan berlian, dimana
sisi itu bersama-sama memberi dampak kepada khalayak Wenats, dkk, 2012 : 67. Keenam aspek itu adalah sebagai berikut :
1. Perception: aspek perseptual dari khalayak, dimana mereka menerima
terpaan melihat mendengar pesan yang disampaikan dan memberikan pemaknaan terhadap pesan tersebut.
34 2.
Emotion: aspek emosional dari khalayak, saat khalayak merasakan emosi tertentu, seperti perasaan suka, semangat sebagai akibat pesan yang
disampaikan. 3.
Cognition: aspek rasional dari khalayak, saat mempelajari, memahami, dan mengevaluasi informasi yang diterimanya dari pesan yang disampaikan.
4. Association: aspek citra yang dimiliki khalayak terhadap merek, yaitu
pengaitan yang dibuat khalayak atas merek dengan karakteristik, atau kualitas – kualitas tertentu dari suatu produk.
5. Persuation: aspek sikap dan keyakinan dari khalayak, yaitu pembentukan
atau perubahan sikapkeyakinan tertentu dari khalayak sebagai efek dari pesan yang disampaikan.
6. Behaviour: aspek tindakan atau perilaku, yang meliputi segala bentuk
tindakan yang dilakukan atas suatu produk sebagai efek dari pesan yang disampaikan. Tindakan yang dimaksud meliputi pembelian atau
penyimpanan ingatan akan merek dalam memori untuk digunakan saat momen pembelian berlangsung.
Menurut Ferdinand 2002: 129, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli
produk. b.
Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
35 yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. d.
Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk,
konsumen akan berusaha mencari informasi terlebih dahulu dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Dalam proses tersebut, konsumen dipengaruhi oleh
faktor internal, yaitu aspek psikologis konsumen seperti motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikapnya. Dari aspek tersebut, CSR dapat menjadi motivasi bagi
konsumen untuk menimbulkan minat beli. Selain faktor internal, juga terdapat faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi konsumen, yaitu bauran pemasaran,
lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa
pengertian minat beli adalah suatu keinginan untuk memiliki sesuatu produk yang timbul dalam diri konsumen, yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti
motivasi, persepsi, kepribadian dan sikap serta faktor eksternal seperti bauran pemasaran, lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya.
36
2.4 Penelitian Terdahulu