44
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial Sugiyono, 2008:132. Penelitian ini memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk
keperluan analisis kuantitatif penelitian, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel X No
Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju
5 2
Setuju 4
3 Kurang Setuju
3 4
Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju
1 Sumber: Sugiyono 2008:133
Sedangkan untuk variabel Y, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Instrumen Regresi Logistik untuk Variabel Y
No Alternatif Jawaban
Skor
1 Berminat
1 2
Tidak Berminat Sumber: Peneliti 2015
45
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:133. Populasi dalam penelitian ini adalah setiap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara yang sudah melihat iklan “satu untuk sepuluh” produk air mineral Aqua. Oleh karena itu populasi ini merupakan populasi yang
tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008:132. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota
sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian Kuncoro, 2009:119. Pertimbangan yang diambil peneliti dalam menentukan sampel adalah konsumen
yang pernah melihat iklan “satu untuk sepuluh” produk air mineral Aqua. Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk
menentukan besarnya sampel yaitu dengan menggunakan rumus Unidentified Sampling Widiyanto, 2008: 131:
Keterangan: n = ukuran sampel
46 Z = tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian,
pada α = 5 derajat keyakinan ditentukan 95 maka Z = 1,96 = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir ditentukan
10 Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
n = 96,4 ≈ 100 responden
Dari hasil perhitungan tersebut maka diketahui besar sampel yang diperlukan adalah 100 responden.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Kuncoro, 2009:145. Data didefinisikan sebagai fakta tercatat tentang
suatu objek. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu : a.
Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangansuatu organisasi secara langsung dari obyek yang diteliti. Data primer pada
penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan
menggunakan kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
47 b.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, jurnal dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.8.1 Wawancara Interview
Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui adalah yang pernah melihat iklan produk Aqua.
3.8.2 Daftar Pertanyaan Kuesioner
Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang menjadi sampel atau
responden dalam penelitian ini.
3.9. Uji Validitas dan Realibilitas 3.9.1 Uji Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak
valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya dilakukan Kuncoro, 2009:172. Pengujian validitas insrumen dengan
menggunakan SPSS 17, dengan kriteria sebagai berikut: a
Jika r
hitung
≥ r
tabel
maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara dengan melibatkan 30 responden diluar sampel. Nilai
48 r table dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar
5 maka angka yang diperoleh = 0.361.
Tabel 3.4 Uji Validitas
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Keterangan Q
1
22.1667 6.213
.465 .828
Valid Q
2
22.0667 5.720
.758 .766
Valid Q
3
22.0333 5.689
.689 .778
Valid Q
4
22.0333 5.895
.782 .766
Valid Q
5
22.3333 6.092
.416 .847
Valid Q
6
22.0333 6.585
.595 .803
Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner telah valid karena rhitung rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada
tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Realibilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Butir pertanyaan yang dinyatakan sudah valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan criteria sebagai berikut :
1. Jika positif atau lebih besar dari
maka pertanyaan reliabel. 2. Jika
negatif atau lebih kecil dari maka pertanyaan tidak
reliabel. Hasil uji realibilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan aplikasi
software SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini:
49
Tabel 3.5 Uji Realibilitas
Cronbachs Alpha N of Items
.827 6
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 di ketahui bahwa
koefisien apha Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0.827. Ini berarti 0.827 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat
disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Sugiyono 2008: 169 adalah “statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam suatu
penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data”.Pada metode analisis deskriptif ini
data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer
berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.
3.10.2 Metode Regresi Logistik
Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi
50 biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak
adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1. Berikut beberapa asumsi regresi logistik :
1. Tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan
dalam model. 2.
Variabel bebas bisa variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis. 3.
Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linear. Adapun model yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = α + βX
1
+ βX
2
+ ε
Dimana: Y : Minat beli variabel dummy, 1 jika ya berpindah merek, 0 jika tidak
berpindah merek α : Konstanta
β : Koefisien regresi X
1
: Cause promotions X
2
: Cause related marketing
ε : Standart error
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Aqua
Aqua Golden Missisippi yang bernaung di bawah PT. Tirta Investama didirikan pada 23 Februari 1973 oleh Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air
minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Di Indonesia sendiri mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan
galon. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini Aqua memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.
Danone, sebuah korporasi multinasional asal Perancis, berambisi untuk memimpin pasar global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK
dan biskuit. Untuk dairy products, kini Danone menempati posisi nomor satu di dunia dengan penguasaan pasar sebesar 15. Adapun untuk produk AMDK,
Danone juga mengklaim telah menempati peringkat pertama dunia lewat merek Evian, Volvic, dan Badoit. Untuk bisa mempertahankan diri sebagai produsen
AMDK nomor satu dunia, Danone tentu saja harus berjuang keras menahan gempuran Coca-Cola dan Nestle.
Untuk menambah kekuatannya, Danone mulai memasuki pasar Asia, dan mengambil alih dua perusahaan AMDK di Cina. Menyadari kekuatan kecil Aqua
yang belum terjamah oleh Coca-cola atau korporasi lainnya, Danone buru-buru mendekati Aqua. Akhirnya, pada tanggal 4 September 1998, Aqua secara resmi
mengumumkan “penyatuan” kedua perusahaan tersebut dan bertepatan dengan pergantian milenium, pada tahun 2000 Aqua meluncurkan produk berlabel
52 Danone-Aqua. Pada tahun 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT.
Tirta Investama dari 40 menjadi 74, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua. Langkah ini berdampak pada
peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera Danone-Aqua, kini Aqua memiliki lebih dari
1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Berikut sejarah PT Danone Aqua yang dijelaskan secara sistematis: 1.
Tahun 1973. PT Aqua Golden Mississippi didirikan sebagai pioner perusahaan air
minum mineral pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. 2.
Tahun 1974 Produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca
ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,- 3.
Tahun 1984 Pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya
agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
4. Tahun 1985
Pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan
lebih aman untuk dikonsumsi.
53 5.
Tahun 1993 Menyelenggarakan program Aqua Peduli Aqua Cares, sebagai langkah
pendauran ulang botol plastik Aqua menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali.
6. Tahun 1995
Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan
kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses
produksi., sehingga proses produksi menjadi lebih higienis 7.
Tahun 1998 Penyatuan Aqua dan grup Danone pada tanggal 4 September 1998.
Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan
AMDK yang terbesar di Indonesia. 8.
Tahun 2000 Bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk
berlabel Danone-Aqua. 9.
Tahun 2001 Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40
menjadi 74 , sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru 380
ml pada 1 November 2001.
54 10.
Tahun 2002 Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan
perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut. Aqua menang telak di ajang
Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.
11. Tahun 2003
Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya
mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP System Application and Products for Data Processing dan HRIS Human
Resources Information System. 12.
Tahun 2004 Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari
sisi isi maupun penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah
strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman.
13. Tahun 2005
Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, Aqua memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk
dari Danone. Mizone hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.
4.1.2 Visi dan Misi Aqua Danone
55
4.1.2.1 Visi Aqua Danone
Aqua telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan
tahun 1973, kini Aqua menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini, Aqua tetap dan selalu menjadi yang terbesar
dan terdepan di Indonesia. Volume penjualan Aqua merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral.
4.1.2.2 Misi Aqua Danone
Aqua selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia, diantaranya program AKSI Aqua untuk Keluarga Sehat Indonesia
dan AuAI Aqua untuk Anak Indonesia.
4.2 Hasil dan Pembahasan
4.2.1 Analisis Deskriptif 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden
Kuisioner merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 9 butir pertanyaan untuk variabel X dan 1 pertanyaan untuk variabel Y.
Jumlah keseluruhan pertannyaan adalah 7 pertanyaan. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara. Adapun analisis deskriptif ini merupakan uraian mengenai hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden.
Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden: 1.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
56
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden
Presentase
Laki-laki 45
45 Perempuan
55 55
Total 100
100.0 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015
Pada Tabel 4.1 menunjukkan responden laki -laki yang berjumlah 45 responden, yaitu sebanyak 45, dan responden perempuan yang berjumlah 55
responden, yaitu 55. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan paling dominan dalam penelitian ini.
2. Karakteristik responden berdasarkan departemen.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen
Departemen Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan
Manajemen 21
25 46
Ekonomi Pembangunan 14
13 27
Akuntansi 10
17 27
Total 45
55 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik departemen dari
responden yang paling banyak diteliti adalah departemen manajemen sebanyak 46 responden.
3. Karakteristik responden berdasarkan stambuk.
57
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Stambuk Jenis Kelamin
Total
Laki-laki Perempuan
2010 1
2 3
2011 12
18 30
2012 17
13 30
2013 8
11 19
2014 7
11 18
Total 45
55 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang paling
banyak diteliti adalah stambuk 2011 dan 2012 yaitu sebanyak 30 responden.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel
Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Terdapat 7 butir pernyataan; 3 butir
pernyataan untuk variabel cause promotions X1, 3 butir pernyataan untuk variabel cause related marketing X2 dan 1 butir pernyataan untuk variabel minat
beli Y. Kuisioner disebarkan kepada 100 orang sampel. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y:
1. Variabel X1 sebagai cause promotions
58
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel
Cause Promotions
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :
a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 46 responden setuju bahwa Aqua memberikan informasi tentang suatu issue yang membahas permasalahan sosial melalui iklan.
20 responden menyatakan ragu-ragu, 16 responden menyatakan sangat setuju, 15 responden menyatakan tidak setuju, dan 3 responden
mengatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Pernyataan STS
TS RG
S SS
Total F
F F
F F
Aqua memberikan
informasi tentang suatu issue yang
membahas permasalahan
sosial melalui iklan.
3 3.0
15 15.0 20 20.0 46 46.0 16 16.0 100
Melalui iklannya Aqua membujuk
masyarakat untuk menyumbangkan
uangnya untuk kemanfaatan
masyarakat melalui
pelaksanaan program sosial
perusahaan.
0.0 5
5.0 21 21.0 59 59.0 15 15.0
100
Aqua mengingatkan
konsumen tentang
produknya melalui iklan
yang ditayangkan.
0.0 0.0
15 15.0 63 63.0 22 22.0 100
59 b.
Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 59 responden setuju bahwa melalui iklannya Aqua membujuk
masyarakat untuk menyumbangkan uangnya untuk kemanfaatan masyarakat melalui pelaksanaan program sosial perusahaan. 21
responden menyatakan ragu-ragu, 15 responden menyatakan sangat setuju dan 5 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. c.
Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 63 responden setuju bahwa Aqua mengingatkan konsumen
tentang produknya melalui iklan yang ditayangkan. 22 responden menyatakan sangat setuju dan 15 responden menyatakan ragu-ragu
dengan pernyataan tersebut.
60 2.
Variabel X
2
sebagai cause related marketing
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel
Cause Related Marketing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 62 responden setuju bahwa Aqua mendonasikan sejumlah presentase pendapatan dari produk yang terjual. 22 responden
menyatakan sangat setuju 15 responden menyatakan ragu-ragu, 1 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Pernyataan STS
TS RG
S SS
Total F
F F
F F
Aqua mendonasikan
sejumlah presentase
pendapatan dari produk yang
terjual.
0.0 1
1.0 15 15.0 62 62.0 22 22.0
100
Aqua menyisihkan
sebagian pendapatannya
untuk membangun
jaringan air bersih pada
kegiatan CSR.
0.0 2
2.0 23 23.0 57 57.0 18 18.0
100
Aqua mendonasikan
pendapatannya untuk membantu
menyelesaikan permasalahan
masyarakat pra- sejahtera
0.0 1
1.0 6
6.0 46 46.0 47 47.0
100
61 b.
Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 57 responden setuju bahwa Aqua menyisihkan sebagian
pendapatannya untuk membangun jaringan air bersih pada kegiatan CSR. 23 responden menyatakan ragu-ragu, 18 responden menyatakan
sangat setuju dan 2 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 47 responden sangat setuju bahwa Aqua mendonasikan pendapatannya untuk membantu menyelesaikan permasalahan
masyarakat pra-sejahtera. 46 responden menyatakan setuju dan 6 responden menyatakan ragu-ragu dan 1 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. 3.
Variabel Y sebagai minat beli
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel minat beli
Pernyataan Tidak Berminat
Berminat Total
F F
Setelah memperoleh
informasi tentang suatu
produk, maka saya berminat
untuk membeli air
mineral Aqua
25 25.0
75 75.0
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden dari 100 responden
terhadap pernyataan untuk variabel Y berminat atau tidak beminat untuk membeli produk air mineral Aqua dari 100 kuesioner yang disebarkan dan
62 dianalisis, dapat diketahui sebesar 85 responden memilih berminat dan 15
responden memilih tidak berminat.
4.2.2 Analisis Regresi Logistik 4.2.2.1 Menguji Model
Fit Overall Model Fit Test
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -
2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2 log likelihood awal pada block number = 0,
dapat ditunjukkan melalui Tabel 4.7
Tabel 4.7 Nilai -2 Log Likelihood -2 LL awal
Block 0: Beginning Block Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0 1 112.652
1.000 2
112.467 1.096
3 112.467
1.099 4
112.467 1.099
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 112,467
c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015
Dari tabel diatas, terdapat 4 nilai dari -2 Log likelihood yang diberikan. Satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta block 0 = beginning block
63 yaitu sebesar 112.467 Nilai dari -2 Log likelihood ini adalah signifikan dengan
alpha 5 0,05 yang berarti hipotesis nol ditolak, yaitu model dikatakan fit
dengan data.
Tabel 4.8 Nilai -2 Log Likelihood -2 LL akhir
Block 1: Method = Enter Iteration History
a,b,c,d