26 e.
Dapat menimbulkan kepuasan karyawan. Hal ini disebabkan antara lain oleh munculnya rasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Perusahaan yang menjalankan program CSR dengan sepenuh hati akan
memperoleh sejumlah manfaat Wibisono, 2007: 78 sebagai berikut: 1.
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan 2.
Layak mendapatkan social license to operate 3.
Mereduksi resiko bisnis perusahaan 4.
Melebarkan akses sumber daya 5.
Membentangkan akses menuju market 6.
Mereduksi biaya 7.
Memperbaiki hubungan dengan stakeholders 8.
Memperbaiki hubungan dengan regulator 9.
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan 10.
Peluang mendapatkan penghargaan
2.2.3 Corporate Social Responsibility Sebagai Strategi Komunikasi
Marketing
Komunikasi pemasaran adalah saran dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi perusahaan memiliki tujuan untuk mempresentasikan perusahaan dan mereknya
serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan
27 membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran juga
melaksanakan banyak fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada
konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh siapa, serta dimana dan kapan. Konsumen dapat mempelajari tentang siapa yang
membuat produk dan apa tujuan perusahaan dan merek; dan mereka bisa mendapatkan insentif atau penghargaan atas usaha percobaan atau penggunaan
tersebut Budiastuti, 2012. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan menghubungkan
merek mereka dengan orang, tempat, acara, pengalaman, perasaan dan hal lainnya. Mereka dapat berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan
merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan Kotler dan Keller, 2009 : 172-173.
Menurut Kotler dan Keller 2009:174 bauran komunikasi perusahaan terdiri atas delapan model komunikasi utama, yaitu:
1. Iklim
Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
2. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
3. Acara khusus dan pengalaman
28 Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan
Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
5. Pemasaran langsung
Penggunaan surat telepon, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan meminta respons atau dialog dari
pelanggan dan prospek tertentu. 6.
Pemasaran interatif Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan
atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan
jasa. 7.
Pemasaran dari mulut ke mulut Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
8. Penjualan personal
Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
29 Corporate social responsibility telah menjadi hal yang semakin
berkembang dengan globalisasi dan isu permasalahan sosial. Suatu program yang baik bila tidak dikomunikasikan dengan baik maka hasilnya tidak maksimal.
Dapat timbul kesalahpahaman atas tujuan dari pelaksanaan program sehingga tujuan sesungguhnya organisasi tidak disadari. Untuk itu diperlukan strategi
komunikasi agar tanggung jawab sosial perusahaan memperoleh pandangan positif dari komunitas terhadap perusahaan dari keberadaan perusahaan dirasakan
manfaatnya bagi masyarakat. Dalam melaksanakan strategi komunikasi terdapat komponen-komponen
yang menjadi pertimbangan. Komponen-komponen tersebut antara lain komunikator, tujuan isi pesan, media komunikasi, dan komunikan. Komunikator
terdiri atas daya tarik sumber dan kredibilitas sumber. Informatif, persuasif dan instruktif adalah tujuan pesan komunikasi. Media komunikasi saat ini lebih
banyak menggunakan media massa karena media massa menimbulkan keserempakan yang artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang
jumlahnya relatif amat banyak pada saat yang sama secara bersama-sama. Strategi corporate social responsibility yang berbeda dapat berhasil jika
konsumen tahu mengenai kebijakan corporate social responsibility perusahaan. Oleh karena itu iklan merupakan sarana penting untuk membuat dan
meningkatkan kepedulian. Dengan meningkatkan dan mengimplementasikan kesadaran mengenai corporate social responsibility, sebuah perusahaan dapat
membentuk reputasi kehandalan serta kejujuran. Seringkali, konsumen beranggapan bahwa produk yang berasal dari suatu perusahaan terpercaya dan
30 jujur akan berkualitas tinggi. Oleh karena itu, iklan yang memberikan informasi
mengenai atribut corporate social responsibility dapat dipergunakan untuk membangun dan mempertahankan reputasi untuk kualitas, kehandalan, atau
kejujuran Mc. Williams and Siegel, 2001. Selera dan pilihan dari konsumen dipengaruhi oleh media massa. Selama
bertahun-tahun, corporate social responsibility telah menjadi topik yang populer di media dimana publisitas gratis diberikan kepada perusahaan yang berkomitmen
atau yang kurang berkomitmen terhadap corporate social responsibility. Media massa juga dapat memberikan kepada konsumen informasi baru mengenai atribut
sosial dan cara produksinya. Hal ini meningkatkan kesadaran konsumen dan karena itu mempengaruhi permintaan untuk corporate social responsibility Mc.
Williams and Siegel, 2001. Dapat dikatakan menjadi sebuah perusahaan yang proaktif mencerminkan
niat tujuan perusahaan terhadap perkembangan di bidang corporate social responsibility, menjadikannya unik dan juga sukses bersaing. Meehans dkk 2006
mengatakan bahwa, perusahaan secara sangat strategis menyadari bahwa saat ini terjadi perubahan besar dalam sikap konsumen terhadap perusahaan itu sendiri
dan brand yang mereka upayakan untuk dikembangkan. Lebih lanjut dikatakan lagi bahwa dimana persepsi negatif dari perusahaan tersebar luas, boikot brand
akan selalu diikuti oleh konsumen, khususnya di negara industri yang kaya, berusaha untuk menghukum induk perusahaan. Tetapi disinilah letak peluang
bisnis sebuah pendekatan baru sebagai strategi kompetitif berbasis di sekitar sumber daya sosial.
31 Oleh karena itu, dampak dan pengembangan corporate social
responsibility harus diambil sebagai kesempatan bagi perusahaan dalam menaikkan daya saing mereka dan menciptakan nilai bagi konsumen, masyarakat,
dan lingkungan. Mengerti mengenai sikap konsumen sangatlah penting dalam setiap industri. Yang penting dalam perilaku konsumen adalah bagaiman
konsumen memilih, membuat keputusan, dan memutuskan untuk membeli suatu produk atau layanan.
Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dan sikap konsumen
terhadap perusahaan tersebut dan produknya. Budiastuti 2012 meneliti pengaruh program corporate social
responsibility terhadap perilaku konsumen, apakah program corporate social responsibility yang dikemas dalam bentuk iklan berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Survey tersebut menjelaskan bahwa corporate social responsibility ikut menentukan perilaku konsumen.
Ningrum dan Nurcahaya 2013 meneliti pengaruh corporate social responsibility terhadap corporate image dan perilaku word of mouth. Hasil dari
penelitian tersebut mengungkapkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate image.
Untuk memenuhi tuntutan konsumen dan untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi, perusahaan dapat mengimplementasikan corporate social
responsibility sebagai strategi yang berbeda. Ada beberapa konsumen yang menginginkan produk yang mereka beli memiliki atribut tanggung jawab sosial
32 tertentu, sementara konsumen yang lain juga menyadari nilai barang yang mereka
beli diproduksi dengan cara bertanggung jawab secara sosial Mc. Williams and Siegel, 2001. Begitu juga Sen dan bhattacharya 2004 mengatakan bahwa “one
important stakeholder group that appears to be particularly susceptible to a company’s corporate social responsibility initiatives are its customers”. Hal
tersebut menuntun kesimpulan bahwa mengerti bagaimana sikap konsumen dipengaruhi oleh kegiatan corporate social responsibility adalah penting untuk
keberhasilan sebuah perusahaan yang menggunakan corporate social responsibility sebagai strategi komunikasi marketingnya.
2.3 Pengertian Minat Beli