UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.2.2 Tingkat Keparahan Interaksi Obat
Keparahan interaksi diberi tingkatan dan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga level : minor, moderate, atau major.
1. Keparahan minor
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan minor jika interaksi mungkin terjadi tetapi dipertimbangkan signifikan potensial berbahaya terhadap
pasien jika terjadi kelalaian. Contohnya adalah penurunan absorbsi ciprofloxacin oleh antasida ketika dosis diberikan kurang dari dua jam setelahnya Bailie, 2004.
2. Keparahan moderate
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan moderate jika satu dari bahaya
potensial mungkin
terjadi pada
pasien, dan
beberapa tipe
intervensimonitor sering diperlukan. Efek interaksi moderate mungkin menyebabkan perubahan status klinis pasien, menyebabkan perawatan tambahan,
perawatan di rumah sakit dan atau perpanjangan lama tinggal di rumah sakit. Contohnya adalah dalam kombinasi vankomisin dan gentamisin perlu dilakukan
monitoring nefrotoksisitas Bailie, 2004.
3. Keparahan major
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan major jika terdapat probabilitas yang tinggi kejadian yang membahayakan pasien termasuk kejadian
yang menyangkut nyawa pasien dan terjadinya kerusakan permanen Bailie, 2004.
2.3 Diabetes Melitus
2.3.1 Definisi
Berbagai pengertian diabetes melitus DM menurut banyak ahli : 1.
Diabetes merupakan suatu penyakit heterogen yang gejalanya ditandai dengan peningkatan gula darah yang disebabkan oleh defisiensi insulin
relatif atau absolut Mycek, J. Mary, 2001.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jikatelah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes
melitus ditandai oleh hiperglikemia puasa, aterosklerotik, mikroangiopati, dan neuropati.Manifestasi klinis hiperglikemia biasanya sudah bertahun-
tahun mendahului timbulnya kelainan klinis dari penyakit vaskularnya Sylvia Anderson Price and Lorraine McCarty, 1995.
3. Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai
lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskopik elektron Mansjoer, 2001.
2.3.2 Etiologi Klasifikasi Diabetes Melitus
Penyebab diabetes melitus menurut American College of Clinical Pharmacy berdasarkan klasifikasinya adalah :
1. Diabetes Melitus DM Tipe 1
i. Diakibatkan oleh hancurnya sel β pankreas sehingga menyebabkan
produksi insulin berkurang ii.
Hampir 5-10 yang menderita DM tipe 1 iii.
Dikenal sebagai insulin-dependent diabetes atau juvenile-onset diabetes
iv. Prevalensi di Amerika: 0,12 atau sekitar 340.000 penderita DM
v. Biasanya dideita oleh anak-anak atau orang dewasa muda
vi. Biasanya pada anak-anak gejala onsetnya lebih cepat dibandingkan
dengan orang dewasa tua 2.
Diabetes Melitus Tipe 2 i.
Diakibatkan karena adanya resistensi insulin akibat kerusakan sekresi insulin
ii. Hampir 90-95 yang menderita DM tipe 2
iii. Dikenal sebagai insulin non-insulin-dependent diabetes atau adult-onset
diabetes
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv. Prevalensi di Amerika : 7,8 atau sekitar 23,6 juta
v. Penderita DM tipe 2 ini biasanya menderita obesitas
3. MODY Maturity-Onset Diabetes of the Young
a. Diakibatkan karena penyakit genetik yang disebabkan karena
melemahnya aksi insulin b.
Biasanya diderita pada umur dibawah 25 tahun dan termasuk DM tipe 1 dan 2
4. Diabetes Gestational
a. Terjadi intoleransi glukosa selama masa kehamilan
b. Prevalensi : 1-14 pada wanita hamil
c. Banyak terjadi pada trimester ketiga
5. Prediabetes
a. Lemahnya toleransi glukosa
b. Lemahnya glukosa puasa
6. Tipe DM Lain
a. Kerusakan genetik pada fungsi sel β atau aksi insulin
b. Penyakit pada pankreas seperti pankreatitis, neoplasia, cyctic fibrosis
c. Induksi kimia atau obat seperti glukokortikoid, asam nikotinat,
penghambat protease, antipsikosis atipikal
2.3.3 Gejala Diabetes Melitus