kalau  tidak  terbimbing,  maka  bisa  menjadi  seorang  yang  tak  memiliki masa depan dengan baik.
31
Dari  beberapa  pengertian  di atas  dapat  penulis  simpulkan  bahwa remaja  adalah  masa  peralihan  antara  masa  anak  dan  masa  dewasa  yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
2. Ciri-Ciri Masa Remaja
Masa  remaja  adalah  suatu  masa  perubahan.  Pada  masa  remaja terjadi  perubahan  yang  cepat  baik  secara  fisik  maupun  psikologis.  Ada
beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
32
a. Peningkatan  emosional  yang  terjadi  secara  cepat  pada  masa  remaja awal  yang  dikenal  sebagai  masa  storm  and  stress.  Peningkatan
emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan
emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan
dan  tekanan  ditujukan  pada  remaja,  misalnya  mereka  diharapkan tidak  lagi bertingkah  seperti  anak-anak,  mereka  harus lebih mandiri
dan  bertanggung  jawab.  Kemandirian  dan  tanggung  jawab  ini  akan terbentuk  seiring  berjalannya  waktu  dan  akan  nampak  jelas  pada
remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
31
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 13
32
Mr. Dan O’Donnell, Perlindungan Anak, Sebuah Panduan Bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat UNICEf, 2006, h. 128.
b. Perubahan  yang  cepat  secara  fisik  yang  juga  disertai  kematangan seksual.  Terkadang  perubahan  ini  membuat  remaja  merasa  tidak
yakin  akan  diri  dan  kemampuan  mereka  sendiri.  Perubahan  fisik yang  terjadi  secara  cepat,  baik  perubahan  internal  seperti  sistem
sirkulasi,  pencernaan,  dan  sistem  respirasi  maupun  perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat
berpengaruh terhadap konsep diri remaja. c. Perubahan  dalam  hal  yang  menarik  bagi  dirinya  dan  hubungan
dengan  orang  lain.  Selama  masa  remaja  banyak  hal-hal  yang menarik  bagi  dirinya  dibawa  dari  masa  kanak-kanak  digantikan
dengan  hal  menarik  yang  baru  dan  lebih  matang.  Hal  ini  juga dikarenakan  adanya  tanggung  jawab  yang  lebih  besar  pada  masa
remaja,  maka  remaja  diharapkan  untuk  dapat  mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga
terjadi  dalam  hubungan  dengan  orang  lain.  Remaja  tidak  lagi berhubungan  hanya  dengan  individu  dari  jenis kelamin  yang  sama,
tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa. d.
Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak  menjadi  kurang  penting  karena  sudah  mendekati
dewasa. e.
Kebanyakan  remaja  bersikap  ambivalen  dalam  menghadapi perubahan  yang  terjadi.  Di  satu  sisi  mereka  menginginkan
kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang
menyertai  kebebasan tersebut,  serta meragukan  kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
3. Tugas-tugas Perkembangan remaja a. Pengertian Tugas Perkembangan
Tugas-tugas  perkembangan  development  task  yakni  tugas- tugas  atau  kewajiban  yang  harus  dilalui  oleh  setiap  individu  sesuai
dengan  tahap  perkembangan  individu  itu  sendiri.  Dari  sejak kandungan,  bayi,  anak-anak,  remaja,  dewasa  akhir,  setiap  individu
harus melakukan tugas itu.
33
Keberhasilan  atau  kegagalan  dalam  melaksanakan  tugas perkembangan  pada  periode  usia  tertentu  akan  mempengaruhi
berhasil  atau  tidaknya  individu  dalam  menjalankan  tugas perkembangan pada periode selanjutnya
b. Jenis-jenis Tugas Perkembangan Remaja
Tugas  perkembangan  masa  remaja  difokuskan  pada  upaya meninggalkan  sikap  dan  perilaku  kekanak-kanakan  serta  berusaha
untuk  mencapai  kemampuan  bersikap  dan  berprilaku  secara dewasa.  Adapun  tugas-tugas perkembangan  masa  remaja  menurut
Hurlock adalah sebagai berikut:
34
33
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 77
34
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Bumi Aksara, h. 10
Beruhasa mampu menerima keadaan fisiknya 1 Berusaha mampu menerima dan memahami keadaan seks usia
dewasa 2 Berusaha  mampu  membina  hubungan  baik  dengan  anggota
kelompok yang berlainan jenis. 3 Berusaha mancapai kemandirian emosional.
4 Berusaha mancapai kemandirian ekonomi. 5 Berusaha
mengembangkan konsep
dan keterampilan
intelektual  yang  sangat  diperlukan  untuk  melakukan  peran sebagai anggota masyarakat.
6 Berusaha  memahami  dan  menginternalisasikan  nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
7 Berusaha  mengembangkan  perilaku  tanggung  jawab  sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
8 Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. 9 Berusaha  memahami  dan  mempersiapkan  berbagai  tanggung
jawab kehidupan keluarga.
F. Putus Sekolah 1. Pengertian Putus Sekolah
Putus sekolah adalah proses berhentinya siswa secara terpaksa dari suatulembaga  pendidikan  tempat  dia  belajar.  Anak  putus  sekolah  yang
dimaksud  disiniadalah  terlantarnya  anak  dari  sebuah  lembaga  pendidikan formal, yangdisebabkan oleh berbagai faktor.
35
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia anak putus sekolah adalah anak  yang  meninggalkan  sekolah  sebelum  tamat,  berhenti  sekolah,  tidak
melanjutkan sekolah
36
Dari  paparan  tentang  pengertian  putus  sekolah maka  penulis menyimpulkan  bahwa  putus  sekolah  diartikan  sebagai  seseorang  yang
telah  masuk  dalam  sebuah  lembaga  pendidikan  baik  itu  pada  tingkat  SD, SMP,  maupun  SMA  untuk  belajar  dan  menerima  pelajaran  tetapi  tidak
sampai  tamat  atau  lulus  kemudian  mereka berhenti  atau  keluar  dari sekolah.
2. Penyebab Remaja Putus Sekolah
Ada  beberapa  faktor  yang  menyebabkan  terjadinya  anak  putus sekolah drop out antara lain adalah.
37
a. Latar belakang pendidikan orang tua
Pendidikan  orang  tua  yang  rendah  sangat  berpengaruh terhadap cara pandang dan cara berpikir tentu tidak sejauh dan seluas
orang  tua  yang  berpendidikan  lebih  tinggi.  Orang  tua  yang  hanya
35
Eddy  Purnomo  “Evaluasi  Angka  Putus  Sekolah  Dan  Pengangguran  Kota Blitar2006-2010,”
artikel diakses
pada 12
Juni 2013
dari http:www.scribd.comdoc620718837Pengertian-Putus-Sekolah .
36
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, cet ke-10, h. 568.
37
Abdul Rasyid,” Hal-hal Yang Menjadi FaktorPenyebab Putus Sekolah” Artikel diakses pada 12 Juni 2013 dari
http:siunyupunyacerita.blogspot.com201303hal-hal-yang-menjadi-faktor- penyebab.html
tamat  sekolah  dasar  atau  tidak  tamat  cenderung  kepada  hal-hal tradisional  dan  kurang  menghargai  arti  pentingnya  pendidikan.  Latar
belakang pendidikan orang tua yang rendah merupakan suatu hal yang mempengaruhi  anak  sehingga  menyebabkan  anak  menjadi  putus
sekolah dalam usia sekolah.
b. Lemahnya ekonomi keluarga
Hampir di setiap tempat banyak anak-anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan. Pendidikan putus di tengah jalan disebabkan
karena  berbagai  kondisi  yang  terjadi  dalam  kehidupan,  salah  satunya disebabkan  oleh  kondisi  ekonomi  orang  tua  yang  memprihatinkan.
Disadari bahwa kondisi ekonomi seperti ini menjadi penghambat bagi seseorang  untuk  memenuhi  keinginannya  dalam  melanjutkan
pendidikan  dan  menyelesaikan.  Kondisi  ekonomi  seperti  ini disebabkan  berbagai  faktor,  di  antaranya  orang  tua  tidak  mempunyai
pekerjaan  tetap,  tidak  mempunyai  keterampilan  khusus,  keterbatasan kemampuan dan faktor lainnya.
c. Kurangnya minat anak untuk bersekolah
Yang  menyebabkan  anak  putus  sekolah  bukan  hanya disebabkan  oleh  latar  belakang  pendidikan  orang  tua,  juga  lemahnya
ekonomi  keluarga  tetapi  juga  datang  dari  dirinya  sendiri  yaitu kurangnya  minat  anak  untuk  bersekolah  atau  melanjutkan  sekolah.
Anak  usia  wajib  belajar  semestinya  menggebu-gebu  ingin  menuntut ilmu  pengetahuan  namun  karena  sudah  terpengaruh  oleh  lingkungan