Teknik Pemilihan Informan Keabsahan Data

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara. 17 Wawancara juga dapat dikatakan sebagai percakapan yang dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu untuk mendapatkan data serta informasi yang konkret dari hasil pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Dalam wawancara penulis menggunakan waawancara terstruktur structured interview dengan melakukan tanya jawab terhadap penerima manfaat di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur, orang tua asuh dan staff pegawai yang bekerja di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur. 2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. 18 Observasi merupakan salah satu cara penelitian pada ilmu-ilmu sosial, cara ini bisa hemat biaya dan dapat dilakukan oleh seorang individu dengan menggunakan indera penglihatan yakni mata untuk melihat data dan menilai lingkungan yang dilihat. Dalam hal ini penulis menggunakan observasi partisipasi pasif, yakni penulis mengamati, mendengarkan, dan menemukan jawaban, tetapi tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan. 3. Dokumentasi Yang dimaksud dengan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang sumber data utamanya diperoleh melalui dokumen-dokumen, 17 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, h. 9-10. 18 Dr. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial Jakarta : PT Bumi Aksara. 2000, cet. Ke-3, h. 54 data-data catatan peristiwa yang sudah berlalu, buku-buku, majalah- majalah dan literatur-literatur. 19 Studi dokumentasi merupakan perlengkapan dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun studi dokumentasi yang penulis teliti yakni berupa brosur profil lembaga, draft profil kepegawaian, dan dokumen- dokumen terkait.

J. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah data yang diperoleh, data yang telah teruji dan valid, dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data diujikan lewat diskusi terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat realitas sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang, oleh karena itu peneliti melakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan data-data yang relevan. Penulis menggunakan teknik triangulasi sumber. untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama 20 . Sebagai gambaran atas data yang telah dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara perbandingan data yang didapat dari observasi dan wawancara. Penulis melakukan wawancara dari informan yang satu ke informan yang lain, dan melakukan wawancara terhadap hasil dari observasi. 21 19 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998, h. 73. 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung CV Alvabeta, November 2009, Cet-ke 8, h. 241 21 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung CV Alvabeta, Agustus 2007, Cet-ke 5, h. 83

K. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini merujuk pada buku pedoman penulisan karya ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang disusun oleh tim UIN Jakarta Press. Cet. Ke 2

L. Tinjauan Pustaka 1. Peran Pendamping Dalam Membentuk Kemandirian Anak Terlantar di

Yayasan Sayap Ibu yang ditulis oleh Lina Mardiana mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial tahun 2013 Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dimana isi skripsi tersebut berisikan tentang peran pendamping dalam membentuk kemandirian anak terlantar di yayasan sayap ibu. 2. Hubungan Antara Kemandirian Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Remaja yang ditulis oleh Yunni Rizkiani mahasiswa jurusan Psikologi Tahun 2007 Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut memfokuskan tentang bagaimana hubungan antara kemandirian dengan kemampuan memecahkan masalah pada remaja. Sedangkan, judul skripsi ini adalah Peran orang tua asuh dalam Mendukung Perkembangan Kemandirian Remaja Putus Sekolah di Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus Jakarta Timur. Penelitian ini difokuskan pada analisis terkait peran orang tua asuh dalam mendukung perkembangan kemandirian remaja putus sekolah dan pola pengasuhan orang tua asuh di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur.

M. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, mengemukakan teori-teori yang melandasi dan

mendukung penelitian. Dimana dalam bab ini akan membahas tentang orang tua asuh, pola asuh orang tua, pengertian kemandirian, pengertian remaja, pengertian putus sekolah.

BAB III Gambaran Umum Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu

Apus Jakarta Timur, meliputi latar belakang berdirinya Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur, Struktur organisasi, fungsi dan divisi yang bergerak di Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur.

BAB IV Temuan dan Analisis, merupakan bentuk analisa tentang pola

asuh dan peran orang tua asuh dalam mendukung perkembangan kemandirian remaja putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur.

BAB V Penutup, dalam hal ini akan ditarik beberapa kesimpulan dari

pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagai bentuk hasil dari analisa dalam penelitian penulis.