Uji heteroskedastisitas Pengaruh langsung

Gambar 5.3. Output SPSS uji normalitas Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance dari residual satu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain Ghozali ,2006. Jika variance dari residual satu periode pengamatan ke periode pengamatan lain memiliki kesamaan maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat di lihat melalui grafik Scatter Plot sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Output SPSS uji heteroskedastisitas Dari gambar di atas menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar secara acak. Dengan demikian model regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

c. Uji multikoloniearitas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas independent Ghozali, 2006. Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat nilai tolerance serta variance inflation factor VIF. Jika VIF 10 dan Nilai Tolerance 0.1 maka disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara Hasil uji multikoliniearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.14. Hasil uji multikoliniearitas Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF Sikap Keadilan 0,865 1,156 Norma Sosial 0,626 1,598 Norma Individu 0,646 1,547 Probabilitas ditemukan 0,818 1,222 Besarnya Penalti Niat Kepatuhan pajak 0,893 0,522 1,120 1,914 a. Dependen Varibel Kepatuhan Pajak Sumber : lampiran 9. Output regresi persamaaan substruktural 2 Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel bebas terbebas dari asumsi multikolinieritas karena memiliki nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.20 diperoleh hasil regresi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Hasil Regresi Sikap Keadilan X1, Norma Sosial X2, Norma Individu X3, Probabilitas Ditemukan KetidakpatuhanX4, Besarnya Penalti X5 dan Niat Kepatuhan PajakZ Terhadap Kepatuhan Pajak. Variabel Koefisien Beta t Sig Sikap Keadilan X 1 Norma Sosial X 2 Norma Individu X 3 Probabilitas Ditemukan X 4 Besarnya Penalti X 5 Niat Kepatuhan Pajak Z 0,016 0,015 0,541 0,324 -0,007 0,009 0,209 0,168 6.243 4,207 -0,093 0,093 0,835 0,867 0,000 0,000 0,926 0,926 Nilai F Sig = 0,000 Nilai F Hitung = 18,797 R 2 = 0,548 Sumber : lampiran 9. Output regresi persamaaan substruktural 2 Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 5.12. yang merupakan output coefficients dari nilai standardized coefficients beta atau koefisien jalur maka diperoleh hasil persamaan sub struktural 2 : Y = 0,016X 1 + 0,015X 2 + 0,541X 3 + 0,324X 4 -0,007X 5 Sig 0,835 0,867 0,000 0,000 0,926 0,926 +0,009Z+ e2 Dalam hal ini nilai e1 berfungsi menjelaskan jumlah variance yang tak dapat dijelaskan unexplained varience atau pengaruh variabel lain terhahap Y yaitu sebesar : e2= √1-R² = √1-0,548 = 0,672 Dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,548 yang bermakna bahwa variabel persepsi sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan , norma sosial, norma individu, persepsi probabilitas ditemukan Universitas Sumatera Utara ketidakpatuhan, persepsi besanya penalti dan niat kepatuhan pajak mampu menjelaskan variasi kepatuhan pajak sebesar 54,8 persen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan penelitian ini.

5.2.4.2. Uji statistik F dan t Persamaan Substruktural 2

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah sikap keadilan, norma sosial, norma individu, probabilitas ditemukan ketidakpatuhan, besanya penalti dan niat kepatuhan pajak secara simultan mampu memberikan pengaruh terhadap kepatuhan pajak, F tabel diperoleh dengan rumus progran excel : k = 7 sehingga : df1 = 7 – 1 = 6 n = 100 df2 = 100-7 = 93 α = 10 =FINV α,df1,df2 = FINVα,k-1,n-k = FIN 0.1,6,93 = 1,8385 Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel anova terlampir, nilai F-statistik menunjukkan F-hitung sebesar 18,797 sedangkan F- tabel 1,8385 pada α = 10, dengan nilai signifikan 0,000, sehingga nilai F- hitung 18,797 F-tabel 1,8385. Dengan demikian H1 diterima. Artinya secara simultan variabel sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan, norma- norma sosial, norma-norma individu, persepsi probabilitas ditemukan Universitas Sumatera Utara ketidakpatuhan, persepsi besanya penalti dan niat kepatuhan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Dalam uji statistik t, untuk memperoleh t-tabel menggunakan rumus program excel : k = 7 n = 100 sehingga df = 100-7 = 93 α = 10 = TINV α, n-k = TINV 0.1, 93 = 1,661 Uji statistik t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika nilai t-hitung t-tabel maka menunjukkan varibel independen berpengaruh signifikan. Universitas Sumatera Utara Hasil uji statistik t ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel. 5.16. Hasil uji t statistik Variabel t-hitung t-tabel Kriteria Sig Sikap Keadilan X 1 Norma Sosial X 2 Norma Individu X 3 Probabilitas Ditemukan X 4 Besarnya Penalti X 5 Niat Kepatuhan Pajak Z 0,209 0,168 6.243 4,207 -0,093 0,093 1,661 1,661 1,661 1,661 1,661 1,661 Tidak signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan 0,993 0,883 0,000 0,000 0,971 0,546 Sumber : lampiran 9. Output regresi persamaaan substruktural 2 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa: 1 Variabel sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepatuhan pajak dimana t-hitung 0,209 t-tabel 1,661. 2 Variabel norma-norma sosial secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepatuhan pajak dimana t-hitung 0,168 t-tabel 1,661. 3 Variabel norma-norma individu secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pajak dimana t-hitung 6,243 t-tabel 1,661. 4 Variabel probabilitas ditemukan ketidakpatuhan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pajak dimana t-hitung 4,207 t- tabel 1,661. 5 Variabel besarnya penalti secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepatuhan pajak dimana t-hitung -0.093 t-tabel 1,661 Universitas Sumatera Utara 6 Variabel niat kepatuhan pajak secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepatuhan pajak dimana t-hitung 0,009 t-tabel 1,661.

5.2.5. Pengaruh langsung direct effect, tidak langsungindirect effect dan

pengaruh total total effect.

a. Pengaruh langsung

Pengaruh langsung variabel persepsi sikap keadilan dari sistem perpajakan, norma sosial, norma individu, persepsi probabilitas ditemukan, persepsi besarnya penalti terhadap niat kepatuhan pajak ditentukan sebagai berikut : 1 Pengaruh langsung variabel X 1 X terhadap variabel Z. 1 2 Pengaruh langsung variabel X Z = 0,126 2 X terhadap variabel Z. 2 3 Pengaruh langsung variabel X Z = 0,430 3 X terhadap variabel Z. 3 4 Pengaruh langsung variabel X Z = 0,219 4 X terhadap variabel Z. 4 5 Pengaruh langsung variabel X Z = 0,191 5 X terhadap variabel Z. 5 Pengaruh langsung variabel persepsi sikap keadilan dari sistem perpajakan, norma sosial, norma individu, persepsi probabilitas Z = 0,180 Universitas Sumatera Utara ditemukan, persepsi besarnya penalti dan niat kepatuhan pajak terhadap kepatuhan pajak ditentukan sebagai berikut : 1 Pengaruh langsung variabel X 1 X terhadap variabel Y. 1 2 Pengaruh langsung variabel X Y = 0,016 1 X terhadap variabel Y. 2 3 Pengaruh langsung variabel X Y = 0,015 3 X terhadap variabel Y. 3 4 Pengaruh langsubng variabel X Y = 0,541 4 X terhadap variabel Y. 4 5 Pengaruh langsung variabel X Y = 0,324 5 X terhadap variabel Y. 5 6 Pengaruh langsung variabel Z Y = -0,007 Z terhadap variabel Y. Y = 0,009

b. Pengaruh tidak langsung

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 78 88

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Case Processing Summary - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepatuhan Wajib Pajak - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 1 17