Uji normalitas data Uji heteroskedastisitas Uji normalitas data

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya Ghozali, 2006. Hasil pengujian menggunakan program SPSS.20 dapat di lihat pada gambar berikut : Gambar 5.1. Output SPSS uji normalitas Dari gambar di atas dapat di lihat bahwa data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance dari residual satu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain Ghozali ,2006. Jika variance dari residual satu periode pengamatan ke periode pengamatan lain memiliki kesamaan maka disebut Universitas Sumatera Utara homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat di lihat melalui grafik Scatter Plot sebagai berikut : Gambar 5.2. Output SPSS uji heteroskedastisitas Dari gambar di atas menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar secara acak. Dengan demikian model regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

c. Uji multikoloniearitas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas independent Ghozali, 2006. Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat nilai tolerance serta variance inflation factor VIF. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat nilai tolerance serta variance inflation factor VIF. Jika VIF 10 dan Nilai Tolerance 0.1 maka disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel dalam model regresi Hasil uji multikoliniearitas dapat di lihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Hasil uji multikoliniearitas Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF Sikap Keadilan 0,888 1,126 Norma Sosial 0,804 1,244 Norma Individu 0,687 1,456 Probabilitas ditemukan 0,853 1,173 Besarnya Penalti 0,945 1,058 Sumber : lampiran 8. Output regresi persamaaan substruktural 1 Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas terbebas dari asumsi multikolinieritas karena memiliki nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.20 diperoleh hasil regresi sebagai berikut : Tabel 5.12. Hasil Regresi Sikap Keadilan X1, Norma Sosial X2, Norma Individu X3, Probabilitas Ditemukan Ketidakpatuhan X4, Besarnya Penalti X5 terhadap Niat Kepatuhan PajakZ. Variabel Koefisien Beta t Sig Sikap Keadilan X 1 Norma Sosial X 2 Norma Individu X 3 Probabilitas Ditemukan X 4 Besarnya Penalti X 5 0,126 0,430 0,219 0,161 0,180 1,587 5,178 2,430 1,991 2,343 0,116 0,000 0,017 0,049 0,021 Nilai F Sig = 0,000 Nilai F Hitung = 17,183 R 2 = 0,478 Sumber : lampiran 8. Output regresi persamaaan substruktural 1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 5.5. yang merupakan output coefficients dari nilai standardized coefficients beta atau koefisien jalur maka diperoleh hasil persamaan sub struktural 1 : Z = 0,126X 1 + 0,430X 2 + 0,219X 3 + 0,161X 4 + 0,180X 5 Sig 0,116 0,000 0,017 0,049 0,021 + e1 Dalam hal ini nilai e1 berfungsi menjelaskan jumlah variance yang tak dapat dijelaskan unexplained varience atau pengaruh variabel lain terhahap Z yaitu sebesar : e1= √1-R² = √1-0,478 = 0,722 Dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2

5.2.3.2. Uji statistik F dan t Persamaan Substruktural 1 sebesar 0,478

yang bermakna bahwa variabel sikap terhadap keadilan sistem perpajakan , norma sosial, norma individu, probabilitas ditemukan dan besanya penalti mampu menjelaskan variasi niat kepatuhan pajak sebesar 47,8 persen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan penelitian ini. Dalam Penelitian ini, untuk mengetahui apakah persepsi sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan, norma-norma sosial, norma-norma individu, persepsi probabilitas ditemukan ketidakpatuhan dan persepsi besanya penalti secara simultan mampu memberikan pengaruh terhadap niat kepatuhan pajak, F tabel diperoleh dengan rumus program excel : k = 6 sehingga : df1 = 6 – 1 = 5 n = 100 df2 = 100-6 = 94 α = 10 Universitas Sumatera Utara =FINV α,df1,df2 = FINVα,k-1,n-k = FIN 0.1,5,94 = 1,9095 Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel anova terlampir, nilai F-statistik menunjukkan F-hitung sebesar 17,183 sedangkan F- tabel 1,661 p ada α = 10, dengan nilai signifikan 0,000, sehingga nilai F- hitung 17,183 F-tabel 1,9095. Dengan demikian H1 diterima, artinya secara simultan variabel persepsi sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan, norma-norma sosial, norma-norma individu, persepsi probabilitas ditemukan ketidakpatuhan dan persepsi besanya penalti berpengaruh signifikan terhadap niat kepatuhan pajak. Dalam uji statistik t, untuk memperoleh t-tabel menggunakan rumus program excel : k = 6 n = 100 sehingga df = 100-6 = 94 α = 10 = TINV α, n-k = TINV 0.1, 94 = 1,661 Uji statistik t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika nilai t-hitung t-tabel maka menunjukkan varibel independen berpengaruh signifikan. Universitas Sumatera Utara Hasil uji statistik t ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel. 5.13. Hasil uji t statistik Variabel t- hitung t-tabel Kriteria Sig Sikap Keadilan X 1 Norma Sosial X 2 Norma Individu X 3 Probabilitas Ditemukan X 4 Besarnya Penalti X 5 1,587 5,178 2,430 1,991 2,343 1,661 1,661 1,661 1,661 1,661 Tidak signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan 0,132 0,000 0,022 0,021 0,011 Sumber : lampiran 8 Output regresi persamaaan substruktural 1 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa: 1 Variabel sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap niat kepatuhan pajak dimana t-hitung 1,587 t-tabel 1,661. 2 Variabel norma-norma sosial secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat kepatuhan pajak dimana t-hitung 5,178 t-tabel 1,661. 3 Variabel norma-norma individu secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat kepatuhan pajak dimana t-hitung 2,430 t-tabel 1,661. 4 Variabel probabilitas ditemukan ketidakpatuhan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat kepatuhan pajak dimana t-hitung 1,991 t-tabel 1,661. 5 Variabel besarnya penalti secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat kepatuhan pajak dimana t-hitung 2,343 t-tabel 1,661. Universitas Sumatera Utara

5.2.4. PERSAMAAN SUBSTRUKTURAL 2

Dalam persamaan ini dijelaskan pengaruh sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan, norma-norma sosial, norma-norma individu, probabilitas ditemukan ketidakpatuhan, besarnya penalti dan niat kepatuhan pajak terhadap kepatuhan pajak. Persamaan substrukstural 2 dituangkan dalam persamaan sebagai berikut : Y = PYX1 + PYX2 + PYX3 + PYX4 + PYX5+PYZ + e2 Untuk menghindari penyimpangan model, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik.

5.2.4.1 Uji Asumsi Klasik Persamaan Substruktural 2

Beberapa pengujian dapat dilakukan untuk menguji kesesuaian model yang di buat dengan asumsi-asumsi klasik ini antara lain :

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya Ghozali, 2006. Hasil pengujian menggunakan program SPSS.20 dapat di lihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3. Output SPSS uji normalitas Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 78 88

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Case Processing Summary - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepatuhan Wajib Pajak - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 1 17