Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

penelitian dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenienceaccidental sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman dimana peneliti mengambil sampel berdasarkan siapa saja yang ditemui . Sampel penelitian dalam hal ini adalah wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Penentuan sampel ditentukan dengan rumus Taro Yamane Israel, 1992 sebagai berikut : N n = ___________ 1 + N e² n = jumlah sampel N = populasi e = sampling eror Berdasarkan data KPP Pratama Medan Polonia, jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar dan wajib menyampaikan SPT tahunan orang pribadi tahun 2011 sebanyak 95.831, maka jumlah sample dalam penelitian ini dengan e sampling eror sebesar 10 adalah : 95.831 n = ___________ 1 + 95.831 0,1² n = 100

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner memberikan pertanyaan kepada responden individu. Daftar pertanyaan di susun dan dikembangkan berdasarkan dari penelitian terdahulu yang disesuaikan dengan objek penelitian dan penyusunan kuesioner dalam penelitian menggunakan skala Universitas Sumatera Utara Likert yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-raguNetral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya, defenisi operasional masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut : a. Variabel independen bebas adalah varibel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelititan ini adalah 1 Persepsi tentang sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan X1 Persepsi tentang sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan adalah persepsi penilaian individu apakah sistem perpajakan secara umum adil atau tidak. Pengukuran variabel menggunakan dua item pertanyaan yaitu keadilan vertikal dan keadilan horizontal Benk et. al , 2011 dan diukur dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak adil, 2 = tidak adil, 3 = netral, 4 = adil dan 5 = sangat adil 2 Norma-norma individu X2 Norma-norma indvidu adalah berhubungan dengan pertimbangan moral moral reasoning oleh suatu individu. Pengukuran variabel Universitas Sumatera Utara menggunakan tiga item pertanyaan yaitu melanggar etika, perasaan bersalah dan prinsip hidup Murtikasari, 2007 dan diukur dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju. 3 Norma-norma sosial X3 Norma-norma sosial merupakan suatu kelaziman tentang penerimaan atau penghindaran pajak antara suatu grup yang direferensikan. Pengukuran variabel menggunakan dua item pertanyaan yaitu pengaruh teman dan pengaruh keluarga Benk et. al , 2011 dan diukur dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju. 4 Persepsi tentang probabilitas ditemukan ketidakpatuhan X4 Persepsi tentang probabilitas ditemukan ketidakpatuhan adalah persepsi kemungkinan ditemukannya ketidakpatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Pengukuran variabel menggunakan dua item pertanyaan yaitu kemungkinan ditemukan ketidakpatuhan oleh aparat pajak dan kemungkinan ditemukan sistem Benk et. al , 2011 dan dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 5 Persepsi tentang besarnya penalti X5. Persepsi tentang besarnya penalti merupakan persepsi tentang besarnya penalti yang mungkin dikenakan jika tidak memenuhi kewajiban perpajakan. Pengukuran variabel menggunakan tiga item pertanyaan yaitu pengenaan sanksi, keberatan akan sanksi dan keseriusan penerapan sanksi Benk et. al , 2011 dan diukur dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju. b. Varibel dependen terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan pajak Y yaitu kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. . Pengukuran variabel menggunakan tiga item pertanyaan yaitu menghitung, membayar dan melaporkan pajak dengan benar dan diukur dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju. c. Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen sehingga menjadi hubungan tidak langsung. Variabel intervening terletak antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah niat kepatuhan pajak Z yaitu kecenderungan atau keputusan wajib pajak untuk melakukan perilaku kepatuhan pajak. Pengukuran variabel menggunakan dua item pertanyaan yaitu Universitas Sumatera Utara kecenderungan dan keputusan untuk berperilaku patuh terhadap ketentuan perpajakan Blanthorne, 2000; Bobek, 2003, Murtikasari ,2007 dan diukur dengan skala likert dengan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju. Pengukuran variable dalam penelitian ini ditunjukkan pada table berikut ini : Tabel 4.1. Tabel Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Item Pertanyaan Skala Ukuran Variabel bebas Persepsi sikap terhadap keadilan dari sistem perpajakan X1 Persepsi penilaian individu apakah sistem perpajakan secara umum adil atau tidak - Keadilan vertikal - Keadilan horizontal Likert 1-5 Norma Individu X2 Norma individu berhubungan dengan pertimbangan moral moral reasioning - Melanggar etika - Perasaan bersalah - Prinsip hidup Likert 1-5 Norma sosial X3 Norma sosial merupakan suatu kelaziman tentang penerimaan atau penghindaran pajak antara suatu grup yang direferensikan - Pengaruh keluarga - Pengaruh teman Likert 1-5 Universitas Sumatera Utara Persepsi tentang probabilitas ditemukan ketidak patuhan X4 Persepsi kemungkinan ditemukannnya ketidakpatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan - Kemungkinan ditemukan aparat pajak - Kemungkinan ditemukan sistem Likert 1-5 Persepsi tentang besarnya penalti X5 Persepsi mengenai besarnya penalti yang dikenakan jika tidak memenuhi kewajiban perpajakan - Pengenaan sanksi - Keberatan akan sanksi - Keseriusan penerapan sanksi Likert 1-5 Variabel intervening Niat Kepatuhan Wajib Pajak Z Niat kepatuhan wajib pajak adalah niat wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan. - Kecenderungan untuk patuh - Keputusan untuk patuh Likert 1-5 Variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi Y kepatuhan wajib pajak adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Kepatuhan untuk - menghitung - membayar - melaporkan Likert 1-5

4.6. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 78 88

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Case Processing Summary - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepatuhan Wajib Pajak - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 1 17