menghadapi kondisi kehidupan yang semakin memburuk yang tidak dapat ditanggulangi oleh mereka sendiri.
30
Barrietos dan Shepherd menjelaskan bahwa jaminan sosial lebih sempit dibandingkan perlindungan sosial. Jaminan sosial umumnya dihubungkan dengan
hal-hal yang menyangkut kompensasi dan program kesejahteraan yang lebih bersifat ‘statutory schemes’.
31
6.3. Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Adapun bentuk jaminan sosial yang sudah diselenggarakan adalah asuransi sosial yang mencakup asuransi kesehatan PT Askes dan PT Asabri,
asuransi kesejahteraan sosial Askesos, tabungan pensiun Taspen, jaminan sosial tenaga kerja Jamsostek; kebijakan ketenagakerjaan seperti cuti hamil, cuti
haid, tunjangan sakitkecelakaan yang dibayarkan oleh perusahaan, dan sebagainya.
Salah satu keajiban negara adalah memberikan perlindungan sosial bagi warga negaranya dan jaminan sosial merupakan salah satu bentuk
perlindungan sosial yang diselenggarakan negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Hal tesebut
tertuang di dalam deklarasi PBB tahun 1948 tentang HAM, dan Indonesia adalah salah satu negara yang telah meratifikasi kovenan tersebut. Tidak hanya itu,
Indonesia juga telah meratifikasi Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 yang
30
Bambang Purwoko, Loc. Cit. Dikutip dari Michael von Hauff, The Relevance of Social Security for Economic Development, 1997
31
Bambang Purwoko, Ibid., Dikutip dari Barrietos, Civil Service Systems in Comparative Perspective Series, 1995
Universitas Sumatera Utara
mengatur lebih rinci mengenai kewajiban negara memberikan jaminan sosial kepada pengangguran, cacat, janda dan jaminan hari tua.
Di Indonesia, ratifikasi terhadap kedua kovenan tersebut membawa dampak pada UUD Tahun 1945 hingga di tahun 2001 perihal mengenai jaminan
tersebut diamanatkan dalam amandemen kedua, Pasal 5 ayat 1, Pasal 20, Pasal 28H ayat 1, ayat 2 dan ayat 3, serta pasal 34 ayat 1 dan ayat 2.
Berdasarkan perubahan tersebut MPR menugaskan kepada Presiden RI untuk membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional TAP MPR RI No. XMPR2001.
Amanat ini direalisasikan dengan dibentuknya Kelompok Kerja Sistem Jaminan Sosial Nasional Pokja SJSN Tahun 2001 oleh Wakil Presiden RI
Kepseswapres, No. 7 Tahun 2001, 21 Maret 2001, dengan tugas utama menyiapkan Naskah Akademik NA SJSN dan konsep Rancangan Undang-
Undang RUU SJSN. Kepseswapres tersebut diperbaharui dengan Keppres No. 20 Tahun 2002, tanggal 10 April 2002, tentang pembentukan Tim SJSN
dengan bentuk penugasan yang sama. Penyusunan NA SJSN merupakan langkah awal dirintisnya penyusunan
RUU SJSN. NA SJSN yang merupakan hasil kajian dan pemahaman tentang jaminan sosial, yang dilengkapi dengan hasil studi banding, lokakarya,
pembahasan informal dengan DPR RI, sosialisasi, dan masukan dari masyarakat lainnya. NA SJSN mengalami perubahan dan penyempurnaan hingga 8 delapan
kali dan naskah terakhir dihasilkan tertanggal 26 Januari 2004. NA SJSN secara lengkap diterbitkan terpisah dan selanjutnya
dituangkan dalam konsep RUU SJSN. Perkembangan pembahasan sejak konsep awal RUU SJSN, 9 Februari 2003, terdiri dari 11 sebelas bab dan 42 empat
Universitas Sumatera Utara
puluh dua pasal, hingga konsep terakhir, 14 Januari 2004, terdiri dari 12 dua belas bab dan 74 tujuh puluh empat pasal, yang diserahkan oleh Tim
SJSN kepada Pemerintah, setelah mengalami 52 lima puluh dua kali perubahan dan penyempurnaan. Kemudian Pemerintah menyerahkan RUU SJSN yang
terdiri dari 12 dua belas bab dan 80 delapan puluh pasal kepada DPR RI pada tanggal 26 Januari 2004.
Selama pembahasan Pemerintah dengan Pansus RUU SJSN DPR RI, RUU SJSN hingga diterbitkannya UU SJSN telah mengalami 3 tiga kali
perubahan. Sehingga dalam perjalanannya, konsep RUU SJSN hingga diterbitkan menjadi UU SJSN telah mengalami perubahan dan penyempurnaan
sebanyak 56 lima puluh enam kali. UU SJSN tersebut secara resmi diterbitkan menjadi UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN pada tanggal 19
Oktober Tahun 2004, terdiri dari 9 bab dan 53 lima puluh tiga pasal.
Universitas Sumatera Utara
Dalam UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN tersebut, mensyaratkan seluruh rakyat, terlepas apakah ia pegawai negeri, pegawai swasta, atau
pekerja mandiri seperti petani, nelayan, dan pedagang, harus mendapat jaminan sosial yang sama, yaitu Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian. Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tatacara penyelenggaraan
program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara. Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program Negara yang bertujuan
memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui program ini, setiap penduduk diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan karena menderita sakit,
mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun.
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar setiap rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak.
Kebutuhan dasar hidup yang layak yang dimaksud oleh UU SJSN adalah kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak demi terwujudnya
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. UU SJSN mensyaratkan Jaminan Sosial diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi sosial yaitu suatu
mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menimpa
peserta danatau anggota keluarganya.
Azas, Tujuan dan Prinsip Penyelenggaraan
Universitas Sumatera Utara
Sistem jaminan sosial nasional diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Asas kemanusiaan berkaitan dengan penghargaan terhadap martabat manusia. Asas manfaat merupakan asas yang bersifat operasional
menggambarkan pengelolaan yang efisien dan efektif. Asas keadilan merupakan asas yang bersifat ideal. Ketiga asas tersebut dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan program dan hak peserta. Program jaminan sosial diselenggarakan dengan menggunakan
mekanisme asuransi sosial, bantuan sosial, dan atau tabungan wajib yang bertujuan untuk menyediakan jaminan sosial bagi seluruh penduduk, guna
memenuhi kebutuhan dasar yang layak. Sistem Jaminan Sosial juga dirancang untuk mampu mensinkronisasikan penyelenggaraan berbagai bentuk jaminan
sosial yang dilaksanakan oleh beberapa penyelenggara yang telah ada yakni PT Jamsostek, PT Askes, PT Taspen, PT Asabri agar dapat memberikan manfaat
yang lebih besar bagi seluruh peserta. Penyesuaian dijadwalkan terlaksana maksimal 5 lima tahun sejak diterbitkannya UU SJSN.
7. Metodologi Penelitian
7.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif, penekanan pada deskriptif dan analisis. Metode ini dapat digunakan untuk mengungkap dan
memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit pun mungkin belum diketahui. Metode ini memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit
Universitas Sumatera Utara