PERLINDUNGAN BAGI MASYARAKAT RENTAN

besar dari premi yang ditetapkan kepada peserta Askes yang berasal dari PNSABRI. Jenis asuransi komersil lainnya yang ditawarkan oleh PT Askes adalah Askes Diamond, Askes Platinum, Askes Gold, Askes Silver, Askes Blue, dan Askes Alba.

1.4. PERLINDUNGAN BAGI MASYARAKAT RENTAN

Sejak Indonesia merdeka telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengangkat kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun, kemiskinan masih menjadi masalah utama yang harus ditangani bersama. Sampai dengan tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia yang tergaolong miskin telah mencapai sekitar 37,5 juta jiwa, dan 13,4 juta di antaranya tergolong penduduk yang sangat miskin crust of the poor. 48 JPS merupakan bagian dari perlindungan sosial yang diberikan oleh pemerintah dalam menghadapi masa krisis ekonomi. Sebagai rescue project, maka JPS tidak direncanakan untuk bertahan dan berlanjut setelah masa krisis berakhir. Pemerintah, dalam mengupayakan kesejahteraan sosial rakyat terutama masyarakat yang tergolong rentan seperti penduduk miskin, lanjut usia, anak, penyandang cacat ganda fisik dan mental, serta penduduk yang tinggal di kawasan terpencil, telah menyelenggarakan beberapa bentuk perlindungan sosial. 1.4.a. Jaring Perlindungan Sosial JPS 49 48 Edi Suharto, Loc Cit., hal. 41. 49 Julfita Rahardjo, Jaring Pengaman Sosial: Pengembangan, Konsep, dan Aplikasinya, Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1998, hal. 21 Sejak tahun 2003 JPS telah memasuki tahap akhir exit strategy, setelah ditahun 1998 hingga 2002 telah berhasil memberikan perlindungan sosial Universitas Sumatera Utara bagi sebagian penduduk penduduk miskin dan rentan selama masa krisis ekonomi berlangsung. Adapun yang menjadi sasaran sistem perlindungan dan jaminan sosial melalui skema JPS ini adalah keluarga-keluarga miskin, baik di perdesaan maupun di perkotaan. Mereka adalah keluarga-keluarga yang termasuk kategori Keluarga Pra-Sejahtera, Keluarga Sejahtera I dan keluarga miskin lainnya karena alasan ekonomi. 50 Dalam rangka mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap kelompok penduduk miskin agar dapat tetap bertahan dan atau melanjutkan pendidikannya, pemerintah telah mengembangkan program Jaring Perlindungan Sosial JPS bidang pendidikan. Ketidak-siapan pemerintah dalam menghadapi kondisi krisis ekonomi, tercermin dalam pelaksanaan proyek JPS yang mengalami berbagai hambatan. Proyek JPS tidak terbentuk melalui sebuah perencanaan yang matang, melainkan melalui pengambilan keputusan darurat seringkali disebut sebagai crash program. Sebagai akibatnya mekanisme penetapan sasaran penerima manfaat JPS tidak tepat, penyaluran dana tidak lancar, dan cakupan bantuan tidak konsisten, serta terjadi “kebocoran” dana selama masa lima tahun pelaksanaan JPS. Oleh karena itu, sistem perlindungan yang diharapkan di masa mendatang harus mencakup perlindungan secara otomatis dan sistematis dari dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan, terutama bagi kelompok penduduk rentan. JPS - Bidang Pendidikan 51 50 Julfita Rahardjo, Ibid., hal. 22. 51 Julfita Rahardjo, Ibid., hal.27 Kegiatan utama pada JPS bidang pendidikan diprioritaskan Universitas Sumatera Utara pada upaya-upaya seperti mengurangi angka putus sekolah yang cenderung meningkat, khususnya pada tingkat SD dan SLTP yang merupakan paket “Wajib Belajar Sembilan Tahun”, dan untuk mencegah menurunnya kualitas pendidikan dasar. Wajib Belajar Sembilan Tahun dilaksanakan melalui pemberian bantuan beasiswa untuk murid SDMadrasah Ibtidaiyah MISekolah Dasar Luar Biasa SDLB, SLTPMadrasah Tsanawiyah MTs.SLTP Luar Biasa SLTPLB, dan SMUSekolah Menengah Kejuruan SMKMadrasah Aliyah MASekolah Menengah Luar Biasa SMLB. Di samping itu, juga diberikan dana bantuan operasional DBO bagi SDMISDLB, SLTPMTs.SLTPLB, dan SMUSMKMASMLB, yang dimaksudkan untuk mendukung biaya operasional dan pemeliharaan sekolah, agar penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat terlaksana dengan lancar Kegiatan JPS bidang pendidikan didanai dengan APBN dan Pinjaman Luar Negeri PLN, yang berasal dari World Bank WB dan Asian Development Bank ADB. 52 • ADB : 16 provinsi; DKI, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Maluku, dan Irian Jaya. Pengalokasian pendanaan adalah sebagai berikut: • WB : 11 provinsi di luar ADB; DI Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jabar, DI Yogyakarta, dan Timtim. • APBN : Beasiswa untuk tingkat SD dan SMU, DBO untuk setingkat SMU, serta sasaran lainnya di luar ADB dan WB. 52 Julfita Rahardjo, Ibid., hal. 29 Universitas Sumatera Utara Sasaran dari konsep JPS di bidang pendidikan adalah: 1 anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan di bawah UMR per bulan; 2 anak-anak dan satuan pendidikan daerah terpencil, daerah bencana alam, daerah kerusuhan; 3 anak- anak yang berasal dari keluarga miskin, anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar; 4 anak-anak cacat; dan 5 anak-anak yang berprestasi. JPS bidang pendidikan telah dilaksanakan sejak tahun 1998-2003 Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan program serupa Pada periode Januari – Juni 2003, yaitu melalui program beasiswaBantuan Khusus Murid BKM dan Bantuan Khusus Sekolah BKS, sebagaimana JPS dengan pemberian beasiswa dan DBO-nya. JPS – Bidang Kesehatan Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan JPSBK merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah agar masyarakat miskin tidak makin terpuruk , Program tersebut meliputi: peiayanan kesehatan dasar bagi anggota keluarga miskin; pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas dan balita; perbaikan gizi ibu hamil, menyusui dan balita serta pengembangan model JPKM. Hasil program JPSBK yang dilaksanakan pada periode 1998 sd Juli 2003 yang meliputi pelayanan kesehatan dan kebidanan dasar serta rujukannya ; intervensi kekurangan gizi bumil bufas KEK, anak 12 - 59 bln; pemantapan SKPG; pengembangan JPKM; pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, KLB juga revitalisasi posyandu tergambar dari pemanfaatan langsung alokasi dana oleh sasaran, yaitu sekitar 85,94 dari dana yang tersedia sebesar Rp.3.017.156.000. 53 53 Edi Suharto, Loc. Cit., hal. 46. Universitas Sumatera Utara JPS – Bidang Sosial Di samping JPS bidang pendidikan, pada tahun 1998-2002, ADB juga telah memberikan bantuan dalam bentuk JPS bidang sosial JPS-BS. Bantuan ini berbentuk beasiswa bagi anak jalanan dan anak terlantar, yang diberikan secara block-grant kepada Rumah Singgah dan Panti Asuhan di 8 kota besar. Kedelapan kota besar tersebut adalah DKI, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Palembang. 54 Meskipun telah ada perlindungan sosial bagi masyarakat rentan dalam bentuk JPS, namun hingga saat ini skema yang terpisah-pisah tersebut mengakibatkan masih banyak penduduk rentan serta yang bekerja di sektor informal justru belum tersentuh oleh skema yang ada sehingga mereka berada dalam posisi yang sangat rentan terhadap ketidak stabilan perekonomian yang terjadi baik di lingkungannya maupun di Indonesia secara umum. Adapun sasaran bagi JPS-BS adalah anak jalanan dan anak terlantar yang bersekolah, dengan sepengetahuan dari Rumah SinggahPanti Asuhan yang bersangkutan. Pada awalnya sempat terjadi duplikasi sasaran antara JPS pendidikan dengan JPS-BS, namun sejak diberlakukannya uang registrasi bagi penerima beasiswa JPS-BS, kemungkinan tersebut dapat dikurangi. 1.4.b. Bantuan Sosial 55 Operasi Pasar Khusus Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan beberapa program lainnya, seperti: 54 Edi Suharto, Ibid. hal. 51. 55 Berbagai skema perlindungan sosial yang disiapkan oleh pemerintah pada umumnya mempunyai target peserta dari golongan tertentu atau mempunyai berbagai persyaratan sendiri-sendiri, sehingga justru mengakibatkan banyaknya masyarakat rentan yang tidak masuk dalam golongan atau menjadi target sasaran suatu program perlindungan sosial, misalnya saja keluarga hampir miskin yang disebabkan oleh PHK. Universitas Sumatera Utara Pemberian subsidi beras bagi penduduk miskin saat terjadi paceklik panjang maupun krisis. Selama masa krisis ekonomi, Operasi Pasar Khusus OPK beras memungkinkan penduduk miskin untuk membeli beras seharga kurang dari setengah dari harga resmi. Namun, menurut studi dari SMERU, terjadi “kebocoran” dana dan salah target dalam pelaksanaannya, yakni mencapai sekitar 50. 56 Pemerintah juga telah memberikan perlindungan sosial dalam bentuk Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak PKPS BBM, pada periode 20022003 sejak dicabutnya subsidi BBM pada tahun 2001. Pada dasarnya mekanisme pelaksanaan program PKPS BBM ini menggunakan sistem yang sama dengan JPS, hanya sumber dananya berasal dari APBN murni. Kompensasi Kenaikan BBM berakhir pada tahun 2004 dan bantuan tersebut Program Pemberantasan Penyakit Menular Pada akhir tahun 2001 disalurkan dana subsidi bahan bakar minyak untuk pelayanan rumah sakit RS bagi keluarga miskin. Program ini diselenggarakan untuk mengatasi dampak krisis dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin melalui subsidi biaya operasional Puskesmas, Bidang di Desa, Gizi, Posyandu, Pemberantasan penyakit menular P2M dan rujukan RS. Program ini tidak berlangsung lama karena penerapannya di lapangan dirasa tidak membawa manfaat yang berarti. Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak 56 Edi Suharto, Loc. Cit., hal. 56. Universitas Sumatera Utara masih berlanjut khusus untuk bidang kesehatan, kesejahteraan sosial, keluarga berencana, usaha kecil dan menengah, dan pertanian. 57 Bantuan sosial yang diselenggarakan pemerintah melalui Departemen Sosial diberikan pada penduduk miskin, korban bencana alamkonflik, korban tindak kekerasan, dan pekerja migran yang bermasalah. Bentuk bantuan umumnya berupa biaya pangan permakanan, transport dari tempat asal ke tempat pengungsian dan sebaliknya pada saat pemulanganrelokasi pengungsi, serta biaya perbaikan tempat tinggal. Tanggap Darurat 58 Selain program JPS dan bantuan sosial, program lain yang dijalankan pemerintah adalah program penciptaan lapangan pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya pengentasan kemiskinan, 1.4.c. Pemberdayaan Masyarakat 59 1. Program Padat Karya Perkotaan antara lain: 2. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengatasi Dampak Krisis 3. Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembangunan Prasarana 4. Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat Daerah 5. Program Tabungan Keluarga Sejahtera dan Kredit Usaha Keluarga Sejahtera 57 Edi Suharto, Loc. Cit., hal. 57 58 Edi Suharto, Loc. Cit., hal. 58 59 Penjelasan lebih lanjut, lihat Daud Bahransyaf, Loc. Cit., hal. 70-78 Universitas Sumatera Utara

2. REFORMASI SISTEM JAMINAN SOSIAL MELALUI UU SJSN

Dokumen yang terkait

Jaminan sosial kesejahteraan sebagai hak masyarakat dalam Undang-undang No. 40 th 2004 (kajian hukum Islam)

0 4 136

Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional - [PERATURAN]

0 2 33

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

1 19 104

PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN SEBAGAI PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DITINJAU DARI ASAS-ASAS UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL.

0 0 15

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 0 9

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 0 1

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 1 17

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 0 21

Peran BPJS Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

0 1 3

BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 A. Sistem Jaminan Sosial Nasional - Kedudukan Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

0 0 24