Pusyansus menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu pada ODHA, baik dari segi pelayanan kesehatan yang tidak memberi perilaku yang berbeda dengan
pasien lain, biaya yang tidak memberatkan maupun fasilitas yang telah disesuaikan untuk pasien HIVAIDS. Adanya penilaian ataupun ketakutan ODHA tentang adanya
perlakuan yang berbeda, mahalnya harga obat serta keterbatasan pengguna fasilitas yang ada menyebabkan ODHA tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan Djoerban,
2001. Berdasarkan latar belakang tersebut, melakukan penelitian mengenai
Karakteristik Penderita dan Cara Penularan HIVAIDS yang Memanfaatkan Klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik tahun 2008.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakeristik penderita dan cara penularan HIVAIDS yang memanfaatkan
klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita dan cara penularan HIVAIDS yang memanfaatkan klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui umur penderita HIVAIDS yang memanfaatkan klinik
VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui jenis kelamin penderita HIVAIDS yang memanfaatkan
klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan. 3.
Untuk mengetahui pendidikan penderita HIVAIDS yang memanfaatkan klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik.
4. Untuk mengetahui status bekerja penderita HIVAIDS yang memanfaatkan
klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik. 5.
Untuk mengetahui cara penularan penderita HIVAIDS yang memanfaatkan klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi petugas kesehatan dalam memberikan konseling terhadap sasaran berisiko tinggi penderita HIVAIDS
secara lebih efektif di Klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan dan juga dapat memberikan bahan acuan bagi pihak lain yang akan melanjutkan penelitian atau
penelitian lain yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT Pusyansus.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi HIVAIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Acquired artinya didapat bukan penyakit turunan. Immuno berarti sistem kekebalan tubuh.
Deficiency artinya kekurangan, sedangkan syndrome adalah kumpulan gejala. Jadi AIDS adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang merusak
sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah diserang penyakit penyakit lain yang dapat berakibat fatal, padahal penyakit tersebut tidak akan menyebabkan
gangguan yang sangat berarti pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya normal. HIV Human Immuno Deficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Virus ini dapat
menginfeksi sel mamalia, termasuk manusia dan menimbulkan kelainan patologi Zein, 2007.
Selanjutnya pendapat Burn 2001 HIV Human Imnunodecificiency Virus = Virus penurunan kekebalan tubuh manusia adalah kuman yang sangat kecil yang
disebut virus. AIDS adalah penyakit yang berkembang kemudian setelah seseorang terkena infeksi HIV.
2.2 Epidemiologi AIDS
Sindroma AIDS pertama kali dilaporkan oleh Gottlieb dari Amerika pada tahun 1981 sejak saat itu jumlah negara yang melaporkan
7
Universitas Sumatera Utara
kasus-kasus AIDS meningkat dengan cepat. Dewasa ini penyakit HIVAIDS telah merupakan pandemi, telah menyerang jutaan penduduk dunia, pria, wanita, bahkan
anak-anak. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15 juta orang diantaranya 14 juta remaja dan dewasa terinfeksi HIV. Setiap hari 5000 orang tertular virus HIV Siregar,
2004,. Menurut Lembaga Internasional Program PBB mengenai HIVAIDS
UNAIDS mengumumkan bahwa di seluruh dunia, setiap 11 detik seorang tewas akibat AIDS dan satu orang tertular virus AIDS setiap enam detik. Penyakit tersebut
akan merenggut 68 juta jiwa lagi jika upaya pencegahan tidak ditingkatkan Satumed, 2008.
2.3 Patogenesis