Latar Belakang oluntary Counselling And Testing VCT RSUP H.Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya-upaya kesehatan berupa upaya pencegahan penyakit preventif, peningkatan kesehatan promotif, penyembuhan kuratif, dan pemulihan rehabilitatif bersifat menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan sosial budaya, termasuk ekonomi, ligkungan fisik dan biologis yang bersifat dinamis dan kompleks Rasmaliah, 2001. Dewasa ini sebagai akibat sampingan dari globalisasi di segala bidang, berbagai negara menghadapi masalah kesehatan masyarakat yaitu Penyakit Menular SeksualSexually Transmited Disease PMSSTD Depkes RI, 2005. Salah satu PMS yang paling berbahaya dan sangat ditakuti adalah Acquired Immuno Deficiency Syndrome AIDS Rasmaliah, 2001. AIDS merupakan suatu syndromekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Retrovirus HIV Human Immunodeficiency Virus yang mengakibatkan rusaknya atau menurunnya sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit Zulkifli, 2004. AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat, berkembang sangat cepat sehingga dalam kurun waktu yang singkat telah menjadi pandemi yang menyerang jutaan penduduk dunia Siregar, 2004. Menurut data World Health Organization WHO 33 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIVAIDS, dimana dua juta di antaranya meninggal dunia. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia perhitungan kumulatif jumlah Universitas Sumatera Utara kasus AIDS di Indonesia hingga Juni 2009 adalah sebanyak 17,699 kasus, dengan 3586 diantaranya meninggal dunia Antara, 2009. Jumlah penderita HIV dan AIDS di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1994 sampai bulan April tahun 2009 yaitu 808 orang penderita HIV dan 872 penderita AIDS. Jumlah kumulatif HIV dan AIDS berdasarkan KabupatenKota terbanyak adalah Kota Medan yaitu 600 penderita HIV dan 581 penderita AIDS. Menurut jenis kelamin jumlah kumulatif HIV dan AIDS terbanyak adalah laki-laki, 508 penderita HIV dan 741 penderita AIDS. Kelompok umur penderita terbanyak umur 20-29 tahun dimana 500 penderita HIV dan 412 penderita AIDS. Faktor resiko penderita HIV terbanyak terinfeksi melalui Intra Drug User IDU 327 penderita, dan penderita AIDS terbanyak terinfeksi dengan cara heteroseksual 328 penderita KPA Sumut, 2009. Project Officer Global Fund AIDS Sumatera Utara ditemukan dari data layanan dan perawatan hingga Januari 2010 tercatat ada 2.733 orang di Sumut dinyatakan positif HIVAIDS. Dari jumlah tersebut 2.123 adalah laki-laki dan 561 orang wanita, sedangkan 49 lagi adalah anak-anak berumur di bawah usia 14 tahun yang terinfeksi dari bawaan orangtuanya Harian Sumut, 2010. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun. HIVAIDS dapat menular ke orang lain melalui: hubungan seksual anal, oral, vaginal yang tidak terlindungi tanpa kondom dengan orang yang telah terinfeksi HIV, jarum suntiktindiktato yang tidak steril dan dipakai bergantian, mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV dan ibu penderita HIV positif kepada bayinya Universitas Sumatera Utara ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu ASI Parikesit, 2008. Pada prinsipnya semua rumah sakit harus mau dan mampu merawat ODHA, namun kenyataannya karena berbagai hal belum semua rumah sakit dapat melaksanakannya, seperti ketidaksiapan rumah sakit dalam merawat pasien AIDS, masalah dokter yang mau merawat dan melawan satu manajemen rumah sakit yang melihat aspek ekonomi dan aspek-aspek lain selain kesehatan. Aspek kesehatan AIDS diduga mempunyai dampak negatif terhadap faktor ekonomi rumah sakit Djoerban, 2001. RSUP H. Adam Malik adalah rumah sakit Pemerintah kelas A, saat ini merupakan salah satu pusat konseling HIVAIDS di Sumatera Utara. Dalam memberikan perawatan bagi pasien dengan HIVAIDS, RSUP H. Adam Malik mengikuti petunjuk-petunjuk penatalaksanaan perawatan yang dikeluarkan oleh Depkes RI. Pada tahun 2005 di RSUP H. Adam Malik telah dibentuk tempat pelayanan HIVAIDS yang disebut dengan Tim Pusat Pelayanan Khusus Pusyansus yang bertugas untuk mengkoordinir semua pelayanan termasuk perawatan bagi pasien HIVAIDS yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan analis. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di Voluntary Counselling and Testing VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan diperoleh jumlah penderita yang terinfeksi HIVAIDS tahun 2005 sebanyak 33 orang dengan jumlah kunjungan 170 orang, tahun 2006 sebanyak 247 orang dengan jumlah kunjungan 2577 orang, tahun 2007 sebanyak 260 orang dengan jumlah kunjungan Universitas Sumatera Utara 751 orang, dan tahun 2008 sebanyak 353 orang dengan jumlah kunjungan 1029 orang. Hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Pusyansus menyatakan bahwa kunjungan pasien setelah terinfeksi HIVAIDS, dimulai hari pertama kunjungan pasien melakukan pemeriksaan CD4, RFT ginjal, LFT hati dan poto thorax. Kemudian hari berikutnya memberi tahu tentang hasil pemeriksaan dan pemberian obat yang dilaksanakan setelah pemeriksaan pada minggu pertama. Kemudian minggu berikutnya Minggu II pasien dianjurkan kontrol untuk pemeriksaan keadaan umum pasien sekaligus pemberian obat. Selanjutnya dianjurkan kontrol ulang pada dua minggu sekali atau, jika keadaan umum pasien membaik boleh satu bulan sekali selama seumur hidup. Menurut Sianturi dalam Putri 2007 dari 42 Orang Dengan HIVAIDS ODHA yang ada di 10 provinsi di Indonesia sebanyak 9,5 mengatakan bahwa tidak pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan, 31 menyatakan pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan tetapi ditolak, 15 ditunda pengobatannya, 61 pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk melakukan tes tetapi bukan karena kemauannya sendiri, 57 mempunyai penilaian negatif kepada orang lain, dan 55 tidak diberikan penjelasan mengenai sakit yang diderita. Menurut Notoatmodjo 2005 penggunaan pelayanan kesehatan tersebut adalah kependudukan, struktur sosial, psikologi sosial, sumber keluarga, sumber daya masyarakat, organisasi, dan model-model sistem kesehatan. Penggunaan pelayanan kesehatan berhubungan dengan umur, seks, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, suku bangsa dan besamya keluarga. Universitas Sumatera Utara Pusyansus menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu pada ODHA, baik dari segi pelayanan kesehatan yang tidak memberi perilaku yang berbeda dengan pasien lain, biaya yang tidak memberatkan maupun fasilitas yang telah disesuaikan untuk pasien HIVAIDS. Adanya penilaian ataupun ketakutan ODHA tentang adanya perlakuan yang berbeda, mahalnya harga obat serta keterbatasan pengguna fasilitas yang ada menyebabkan ODHA tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan Djoerban, 2001. Berdasarkan latar belakang tersebut, melakukan penelitian mengenai Karakteristik Penderita dan Cara Penularan HIVAIDS yang Memanfaatkan Klinik VCT Pusyansus RSUP H. Adam Malik tahun 2008.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Persepsi Penyakit dan Nilai Syariat Islami terhadap Minat Memanfaatkan Pelayanan Voluntary Counseling And Testing (VCT) di Kota Langsa

2 70 107

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Karakteristik dan Cara Penularan Penderita HIV/AIDS yang Memanfaatkan Klinik Voluntary Counselling And Testing (VCT) Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2008

5 76 72

Keputusan Waria Melakukan Tes HIV/AIDS Pasca Konseling Di Klinik Infeksi Menular Seksual Dan Voluntary Counselling And Testing Veteran Medan Tahun 2009

0 68 124

Peran Komunikasi Antar Pribadi Dalam Voluntary Counselling And Testing : (Studi Deskriptif Tentang Faktor Konsep Diri ODHA Setelah Melakukan Konseling dan Tes HIV di Klinik Voluntary Counselling and Testing RSU Pirngadi Medan)

1 64 100

Karakteristik Penderita HIV/Aids Di Pusat Pelayanan Khusus (PUSYANSUS) Klinik Voluntary Counseling And Testing (VCT) RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006 – 2007

2 59 101

Karakteristik Penderita Leukimia Rawat Inap Di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2004-2007

1 45 116

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam Malik Medan

9 44 76

Gambaran Perencanaan Pemasaran Sosial Program Voluntary Counselling And Testing (VCT) HIV-AIDS di Puskesmas Ciputat Tahun 2014

10 174 204

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16