thesis sebagai acuan penelitian terdahulu dan dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta jurnal-jurnal atau data-data yang dapat membantu hasil
dari penelitian.
3.8. Teknik Pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorangsekelompok orang tentang fenomenal sosial Juliandi, 2013:72. Dalam penentuan skor, peneliti menggunakan opsi jawaban 5 point skala dengan
interval yang sama seperti yang dibawah ini : 1.
Sangat Tidak Puas STP skor 1
2. Tidak Puas TP
skor 2 3.
Kurang Puas KP skor 3
4. Puas P
skor 4 5.
Sangat Puas SP skor 5
3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1. Uji Instrumen
Instrumen kuesioner yang telah dirancang perlu diuji validitas dan reliabilitasnya agar data yang akan dianalisis memiliki derajat ketepatan dan
keyakinan yang tinggi Juliandi dan irfan, 2013:141. Dengan demikian, instrument
kuesioner yang dirancang dalam penelitian perlu diketahui kebenaran, ketepatan, keterpercayaan dan kehandalannya melalui suatu pengujian validitas dan reliabilitas
kuesioner yang disebarkan kepada responden tersebut.
a. Uji Validitas
Menguji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan dan kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrumen validbenar maka hasil
pengukuranpun kemungkinan akan benar Juliandi dan Irfan, 2013:79. Teknik statistic yang dapat digunakan adalah
� =
n ∑xy −∑x ∑y
�{n∑x
2
−∑x
2
} {n ∑y
2
− ∑y²
Keterangan : r
= koefisien korelasi n
= jumlah responden x
= skors setiap item y
= skors seluruh item responden.
Agar memberikan kemudahan bagi peneliti dalam proses perhitungan untuk mengolah data, maka peneliti menggunakan program SPSS versi 16,0. Menurut
Juliandi dan Irfan 2013:81, apabila menggunakan SPSS, maka criteria menarik kesimpulan untuk menentukan valid tidaknya suatu instrument adalah dengan melihat
probabilitas kesalahan dari korelasi ∑. Nilai kesalahan ∑ hasil perhitungan dari
SPSS tersebut kemudian dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan a
lpha α. Nilai α umumnya dapam penelitian sosial adalah 0,05. Jika nilai sig
∑ α 0,05, maka suatu item instrument yang diuji korelasinya adalah Valid.
b. Uji Reliabilitas
Rehabilitas merupakan alat untuk mengukur satu set daftar pertanyaan yang merupakan indikator dari variabel-variabel yang diteliti. Menurut Juliandi dan Irfan,
2013:83 Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika penelitian
variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Split Half sebagai berikut :
�¡ = 2r
1 − r
Keterangan : ri
= nilai koefisien reliabilitas r
= nilai korelasi
Suatu instrument dikatakan reliable apabila nilai Alpha α 0,6 dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan computer program SPSS versi 16.0.
3.9.2. Analisis Asumsi Klasik berganda
Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganalisis apakah analisis model yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika
model adalah model yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah
praktis Juliandi dan Irfan 2013:169. Dalam penelitian ini memakai ketiga jenis uji asumsi klasik tersebut dalam menganalisis instrumen penelitian antara lain :
a Uji Normalitas
Menurut Juliandi dan Irfan, 2013:169, pengujian normalitas dapat dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya
memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
Gujarati,2003; Santoso,2000,Arif,1993 dalam Juliandi dan Irfan,2013.
b Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati, 2003;
Santoso, 2000, Arif, 1993 dalam Juliandi dan Irfan, 2013. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi
FactorVIF, yang tidak melebihi empat atau lima Hines dan Montgomery,1990 dalam Juliandi dan Irfan,2013:170.
c Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastitas, dan jika varians berbeda di sebut heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji heterokedastisitas adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik point-point yang ada menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
Santoso, 2000 dalam Juliandi dan Irfan, 2013:17.
3.9.3. Analisis Regresi Linear Sederhana
Persamaan untuk menunjukkan garis regresi dan hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja, adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan: Y
= Kepuasan Kerja a
= Nilai intercept Konstanta X
= Gaya kepemimpinan b
= Koefisien X1
3.9.4. Uji hipotesis
Merupakan pengujian data secara statistik untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian dapat diterima atau ditolak. Adapun hipotesis statistik dalam
penelitian ini adalah: Ho : Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan pada PT. Tirta Indah Abadi Mela PT.TIAM Sibolga. Ha : Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT. Tirta Indah Abadi Mela PT. TIAM Sibolga.
Untuk menguji tingkat hubungan diantara variabel bebas X dan variabel terikat Y yang dikorelasikan, maka digunakan teknik koefisien korelasi product
Moment. Cara penghitungnya menggunakan rumus sebagai berikut :
��� = n
∑xy − ∑x ∑y �{n∑x
2
− ∑x
2
} {n ∑y
2
− ∑y
2
}
Keterangan : r xy = angka indeks korelasi
N = Jumlah responden ∑xy = Jumlah perkalian antara skor x dan y
x = Skor Variabel bebas gaya kepemimpinan y = Skor variabel terikat kepuasan kerja
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu :
1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya
kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain. 2.
Nilai r yang negative menunjukkan hubungan kedua variabel negative,artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel
yang lain. 3.
Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel tersebut berdasarkan nilai r koefisien korelasi, maka digunakan penafsiran
atau interpretasi dari angka-angka sebagai berikut :
Tabel 3.2 Interval Koefisien Korelasi Product Moment
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat
Dengan nilai r koefisien korelasi yang diperoleh, maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya
melalui tabel korelasi tersebut. Tabel korelasi tersebut juga mencantumkan taraf signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan
artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternative dapat diterima.
3.9.5. Koefisien Determinan
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Perhitungan dilakukan dengan
rumus sebagai berikut :
D = R ² x 100 Keterangan :
D = Koefisien Determinan R = Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Deskripsi lokasi penelitian
Pendeskripsian lokasi penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum tempat atau perusahaan yang diteliti. Berikut ini merupakan penjelasan
mengenai lokasi yang dijadikan sebagai tempat peneliti yaitu PT. Tirta Indah Abadi Mela PT. TIAM Sibolga yang terletak di Jalan Arah barus kilometer 3, kampung
Pacur Sikkit Desa Mela I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga.
4.1.2. Sejarah singkat PT. Tirta Indah Abadi Mela PT. TIAM
PT. Tirta Indah Abadi Mela adalah Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang memproduksi es balokes batang, dengan memiliki logo 88. PT. Tirta Indah
Abadi Mela berdiri sejak pada tanggal 31 maret 1997, yang terletak di Jalan Arah barus kilometer 3, kampung Pacur Sikkit Desa Mela I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten
Tapanuli Tengah, Sibolga. Perusahaan ini mulai aktif berproduksi pada tanggal 5 Januari 1998 dengan No: 0102IZIHPK.II98.
PT. Tirta Indah Abadi Mela ini dulunya dipimpin oleh Bapak Suandi kemudian diserahkan kepada Bapak Andri Parlinggoman Sihombing. Pada tahun 1999 PT. Tirta
Indah Abadi Mela ini mulai berkembang dan kebutuhan akan es Balokes batangan semakin banyak dan meningkat hingga sampai sekarang. Dengan demikian perusahaan
mulai melakukan kebijakan dengan menambah mesin-mesin pembuatan es untuk kelanjaran kerja dalam pembuatan es balokes batangan.
PT. Tirta Indah Abadi Mela memasarkan es balokes batang ke berbagai tangkahan-tangkahan ikan penjualan ikan yang ada diwilayah Sibolga dan sekitarnya.
Dengan berdirinya PT. Tirta Indah Abadi Mela, maka kebutuhan konsumen akan es balok es batangan telah terpenuhi khususnya bagi pengusaha tangkahan ikan yang ada
diwilayah sibolga dan sekitarnya. Adapun nama-nama agen es atau tangkahan yang menjadi pelanggan PT. Tirta
Indah Abadi Mela adalah Tangkahan Murni, tangkahan garuda emas, tangkahan HSL, tangkahan lautan emas, tangkahan bintang makmur, tangkahan majid, tangkahan ZTD,
tangkahan PPH, tangkahan Pak Des, dan tangkahan Pisi.
4.1.2.1.Visi dan Misi Perusahaan
Untuk mencapai suatu tujuan diperlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya. Visi dan misi perusahaan merupakan pedoman
dan tolak ukur dalam bekerja untuk memberikan hasil yang terbaik bagi karyawan, pelanggan dan pemegam saham. Visi adalah Pandangan jauh ke depan kemana
63
perusahaan-perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh perusahaan. Sedangkan Misi adalah suatu tindakan untuk mewujudkan atau
merealisasikan apa yang menjadi Visi dari perusahaan. Adapun yang menjadi visi dan misi dari PT. Tirta Indah Abadi Mela PT.
TIAM adalah: Visi :
“ Menjadi sebuah perusahaan yang mengutamakan mutu pelayanan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan es yang diperlukan pelanggan “.
Misi : “ Mengembangkan PT. Tirta Indah Abadi Mela PT. TIAM sibolga dengan
mengutamakan mutu dan pelayanan kepada Konsumen“.
4.1.2.2. Struktur Organisasi
Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya adalah berkat adanya kerja sama yang baik antar individu atau karyawan. Oleh karena itu diperlukan adanya
pengorganisasian yang baik dalam seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing- masing individu maupun setiap kelompok yang ada dalam perusahaan. Organisasi
pada prinsipnya adalah usaha untuk mengkordinir suatu kelompok dari berbagai tindakan personalia dan menyatukan kepentingan dengan menggunakan kemampuan
yang ada untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi dari suatu perusahaan sangatlah penting karena menyangkut pelaksanaan kegiatan organisasi
secara efektif dan efesien. Struktur organisasi juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan para anggota organisasi agar tercapai apa yang menjadi tujuan dari
organisasi itu. Dengan adanya struktur organisai didalam suatu perusahan akan mempermudah karyawan untuk mengetahui kepada siapa dia harus bertanggung
jawab. Dalam melaksanakan kegiatannya PT. Tirta Indah Abadi Mela PT. TIAM
Sibolga memiliki struktur organisasi yang merupakan pencerminan dalam pelaksanaan tugas-tugas dalam perusahaan. Hal ini penting dalam pembagian tugas dan kegiatan
sehari-hari. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik, maka setiap karyawan dapat mengetahui dengan mudah apa dan fungsi dan tanggung
jawabnya sehingga setiap penyimpangan dapat diatasi serta memudahkan dalam pengawasan.
Adapun skruktur organisasi PT.Tirta Indah Abadi Mela PT.TIAM sibolga adalah sebagai berikut :
Sumber : PT.Tiam Sibolga,1999
Gambar 4 .1 Struktur Organisasi PT. TIAM
DIREKTUR
MANAJER
BAG. PERSONALIA
UMUM BAG.
ACCOUNTING BAG.
PRODUKSI BAG. TEKNIK
BAG. GUDANG
SEK. KEUANGAN
SEK.ACCOUNT ING
SEK. FORMULASI
SEK. MESIN CETAK ES
SEK. MEKANIK
SEK. ELEKTRONIK
KARYAWAN
4.1.2.3.Tugas pokok pada bidang-bidang kerja a.
Direktur
Direktur merupakan jabatan tertinggi yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi dalam sebuah perusahaan. Di Amerika, direktur utama biasa disebut
dengan CEO Chief Executive Officer. Tugas direktur utama secara umum adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan
eksekutor.
b. Manajer
Seorang manajer memliki wewenang untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan tujuan dan arah perusahaan, dengan demikian
seorang manajer harus mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan dan juga memberikan pengarahan pada karyawan dan bawahan agar karyawan dapat
beraktivitas secepatnya dalam proses pencapaian sasaran atau target yang ditetapkan sebelumnya.
Adapun tugas dari manejer pada PT. TIAM adalah: 1
Menentukam tujuan dan kebijakan yang akan menjadi pedoman melakukan pekerjaan.
2 Melimpahkan wewenang dan tanggungjawab kepada masing – masing kepala
bagian. 3
Mengadakan system, prosedur, dan perintah dalam pelaksanakan tugas
4 Mengadakan pertemuan didepan forum dan meeting dengan staf- staf terkait antar
departemen dalam membahas dan mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam aktifitas proses produksi.
5 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan kepada
direktur.
c. Bagian Personalia Dan Umum