Analisis Asumsi Klasik berganda

Keterangan : ri = nilai koefisien reliabilitas r = nilai korelasi Suatu instrument dikatakan reliable apabila nilai Alpha α 0,6 dimana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan computer program SPSS versi 16.0.

3.9.2. Analisis Asumsi Klasik berganda

Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganalisis apakah analisis model yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika model adalah model yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis Juliandi dan Irfan 2013:169. Dalam penelitian ini memakai ketiga jenis uji asumsi klasik tersebut dalam menganalisis instrumen penelitian antara lain : a Uji Normalitas Menurut Juliandi dan Irfan, 2013:169, pengujian normalitas dapat dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Gujarati,2003; Santoso,2000,Arif,1993 dalam Juliandi dan Irfan,2013. b Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati, 2003; Santoso, 2000, Arif, 1993 dalam Juliandi dan Irfan, 2013. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi FactorVIF, yang tidak melebihi empat atau lima Hines dan Montgomery,1990 dalam Juliandi dan Irfan,2013:170. c Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastitas, dan jika varians berbeda di sebut heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan dalam uji heterokedastisitas adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik point-point yang ada menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso, 2000 dalam Juliandi dan Irfan, 2013:17.

3.9.3. Analisis Regresi Linear Sederhana