Latar Belakang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Tirta Indah Abadi Mela (PT. TIAM) Sibolga

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya. Tetapi juga ditentukan dari keberhasilannya mengelola sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar, sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, karena tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas, maka organisasi tidak akan mampu bertahan dalam persaingan. Mengelola sumber daya manusia dalam organisasi bukan hal yang mudah karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi, yaitu karyawan, pimpinan, maupun sistem itu sendiri. Perpaduan antara ketiga hal tersebut diharapkan mampu memunculkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga baik karyawan maupun pimpinan dapat melaksanakan pekerjaannya secara maksimal. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses 1 menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin merupakan panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi. Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan. Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Gaya kepemimpinan banyak mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Pentingnya gaya kepemimpinan diterapkan kepada bawahan sesuai dengan kedewasaankematangan bawahan merupakan persyaratan mutlak keefektifan kepemimpinan dalam keberhasilan organisasi. Dengan demikian kepemimpinan seorang pemimpin harus dapat menjalin hubungan pribadi yang baik antara yang dipimpin dengan yang memimpin. Menurut Davis Keith, gaya kepemimpinan adalah Pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan oleh para pegawainya. Gaya kepemimpinan mewakili filsafat, ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam politik. sedangkan kepemimpinan menurut Nawawi, 2003:20 merupakan aktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi. Pemimpin yang efektif adalah Pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam individu. Setiap individu memiliki kebutuhan, keinginan dan tingkat keahlian yang berbeda-beda pula. Pemimpin harus fleksibel dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki oleh individu dan berbagai permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan melakukan pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen organisasi dari diri karyawan. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya serta dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan lebih efektif. Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang membuat seseorang bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaanya. Kepuasan kerja juga merupakan masalah strategis, karena tidak terpenuhinya kepuasan kerja akan berdampak pada hasil kerja yang kurang baik,dengan kualitas rendah dan target tidak terpenuhi dan akhirnya kepuasan pelanggan dan konsumen akan berkurang. Kepuasan dan kerja masing-masing mempunyai makna yang berbeda. Kepuasan adalah sesuatu perasaan dimana seseorang mendapatkan apa yang diharapkan atau bahkan melebihi apa yang diharapkan,sedangkan kerja merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan dengan memperoleh imbalan atau gaji dari kontribusinya kepada tempat pekerjaanya Kosmono, 2005. Menurut Robbins 2003:101: “Kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya”. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup pada kondisi kerja yang sering tidak ideal, dan hal serupa lainnya. Ini berarti penilaian seorang karyawan terhadap seberapa puas dan tidak puasnya dengan pekerjaannya”. Sedangkan menurut Handoko kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan secara signifikan adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri, dengan kondisi kerja, dengan pimpinan, dengan rekan kerja, dengan pengawasan, dengan promosi jabatan dan dengan gaji. Ketidakpuasan juga merupakan titik awal dari masalah-masalah yang muncul dalam organisasi seperti kemangkiran, konflik manager-pekerja dan perputaran karyawan. Dari sisi pekerja, ketidakpuasan dapat menyebabkan menurunnya motivasi, menurunnya moril kerja, dan menurunnya tampilan kerja baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Menurut Pinder 1984 menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja ialah sifat penyelia yang tidak mau mendengar keluhan, pandangan pekerja dan tidak mau membantu apabila diperlukan. PT. Tirta Indah Abadi Mela PT. TIAM Sibolga merupakan Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang memproduksi es balokes batangan yang digunakan untuk mengawetkan ikan-ikan dan daging agar tetap segar dan bertahan lama pada saat dikomsumsi. Perusahaan ini berdiri sudah cukup lama, sejak pada tanggal 31 maret 1997, yang terletak pada Jalan Arah barus kilometer 3, kampung Pacur Sikkit Desa Mela I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga. Perusahaan ini memiliki karyawan sebanyak 30 orang. Adapun sistem pengaturan jam kerja yang dilakukan pada PT. TIAM ini adalah dengan menggunakan dua sesi kerja yaitu sesi pertama I adalah masuk pagi, dimulai dari pukul 08.00 - 18.00 WIB, dan sesi kedua II masuk malam, dimulai dari pukul 19.00 - 07.00 WIB. Perusahaan ini mampu menghasilkan atau menjual es batangan sebanyak 500–5000 batang es per hari sesuai dengan permintaan pelanggan. Harga per batang es ini dijual adalah sebesar Rp.16.000,00 batang, Sedangkan sistem pemasaran yang dilakukan pada perusahaan ini adalah dengan sistem distributor, agen dan konsumen langsung. Untuk metode pembayaran es batangan yang dilakukan adalah dengan pembayaran langsung. Adapun nama-nama agen es atau tangkahan yang menjadi pelanggan PT. Tirta Indah Abadi Mela ini adalah Tangkahan Murni, tangkahan garuda emas, tangkahan HSL, tangkahan lautan emas, tangkahan bintang makmur, tangkahan majid, tangkahan ZTD, tangkahan PPH, tangkahan Pak Des, dan tangkahan Pisi. Demi kelancaran pengantaran es ke agen-agen tersebut, perusahaan ini memiliki alat transportasi seperti mobil pengangkut es sebanyak 6 mobil pengangkut es. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.TIRTA INDAH ABADI MELA PT.TIAM SIBOLGA”.

1.2 Batasan Masalah