Macam-macam Pekerja Sosial Pekerja Sosial

25 konseling terhadap pasien atau klien untuk mengetahui apa saja masalah yang dihadapi oleh klien atau pasien sehingga pekerja sosial medis dapat membantu untuk menemukan dan memfasilitasi kebutuhan klien atau pasein terhadap masalah kesehatan. Pekerja sosial medis biasanya bekerja pada tim dengan profesional dari disiplin lain seperti kedokteran, perawatan, fisik, pekerjaan, pidato dan terapi rekreasi, dll. 18 b. Pekerja sosial internasional: adalah seorang pekerja yang rata-rata menangani pengungsi, baik korban perang, bencana alam, politik dan tenaga kerja luar negeri TKLN. Skill yang harus dimiliki oleh seorang pekerja sosial internasional adalah menguasai beberpa bahasa asing dan pengetahuan mengenai isu-isu internasional yang sedang terjadi. 19 c. Pekerja Sosial Industri: sebagai lapangan praktik pekerjaan sosial yang secara khusus menangani kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan sosial di dunia kerja melalui berbgai intervensi dan penerapan metode pertolongan yang bertujuan untuk memelihara adaptasi optimal antara indvidu dan lingkunganya terutama lingkungan kerja. 20 d. Pekerja Sosial Advokasi: adalah kegiatan yang dilakukan oleh pekerja sosial untuk membantu klien agar mampu menjangkau sumber atau 18 Mary Jhonson, Relasi Dinamis Antara Pekerja Sosial dengan Klien dalam Setiing Rumah Sakit, Surakarta:1988, hal. 36. 19 Edi Suharto,Prospek dan Tantangan Pekerja Sosial, http:blogs.unpad.ac.idteguh adityascript.phpviewpekerja-sosial-industri , diakses pada 15 April 2010. 20 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung:Refika Aditama, 2007, h. 7. 26 pelayanan sosial yang telah menjadi haknya. Alasannya terjadi diskriminasi atau ketidakadilan yang dilakukan oleh lembaga, dunia bisnis atau kelompok professional terhadap klien dan klien sendiri tidak mampu merespon situasi tersebut dengan baik. Pekerja sosial berbicara, berargumen dan bernegoisasi atas nama klien individual. Karenanya advokasi ini sering disebut pula sebagai advokasi klien. 21 Profesi pekerja sosial tidak hanya sebatas itu saja, akan tetapi bisa merambah dalam dunia pendidikan, anak, prostitusi, maupun pemerintahan. Seorang pekerja sosial juga bisa melakukan enabler menyediakan atau memfasilitasi, broker pialang, expert tenaga ahli, social planner perencana sosial, advocate advokat atau hukum, activist aktifis, dan educator pendidik. 22

4. Etika Pekerja Sosial.

Etika pekerja sosial merupakan etika frofesi yang berfungsi membimbing, mengatur, dan mengendalikan prilaku dalam kapasitas peranan-peranan dan status pekerjaan sosial menggambarkan apa yang diharapkan dari para pekerja sosial di dalam penampilan fungsi -fungsi profesional mereka dan di dalam tingkah laku mereka sebagai anggota profesi pekerja sosial. Apa yang diharapkan dari para pekerja sosial dengan cara tingkah laku yang dinilai di dalam fungsi-fungsi dan status 21 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, h. 147 22 Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994, h.26-29. 27 profesional didasarkan pada dan berasal dari pekerjaan yang mereka lakukan, untuk siapa dengan siapa mereka bekerja dan dalam setting apa pekerjaan itu dilakukan. Etika pekerja sosial didasarkan pada beberapa premis atau dasar pemikiran tertentu tentang pekerja sosial dan tentang klien, dan resiko-resiko bagi klien. Dari hasil kongres III Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia IPSPI pada tanggal 20 Februari 2010 menetapkan etika pekerja sosial sebagai berikut: a. Perilaku dan Integritas Pribadi Pekerja Sosial Profesional. 1 Prilaku pribadi: pekerja sosial professional wajib memelihara dan senantiasa meningkatkan standar perilaku pribadi selama menggunakan identitas dan bertindak dalam kapasitasnya sebagai pekerja sosial professional. 2 Integritas: Pekerja sosial professional harus senantiasa bertindak dengan setinggi-tingginya integritas professional. 3 Kemampuan Profesional: Pekerja sosial professional dalam menerima tanggung jawab atau pekerjaan harus semata-mata mendasarkan pada pemahaman bahwa ia memang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya dengan sebaik-baiknya dan atau untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dengan tanggung jawab atau pekerjaan tersebut. 4 Pelayanan: Pekerja sosial professional wajib memastikan mutu dan cakupan lingkup pelayanan.

Dokumen yang terkait

Minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan metode demonstrasi di kelas X Madrasah Aliyah Negeri XI Jakarta

0 8 109

Peningkatan Minat Belajar Akuntansi Dengan Metode Peer Teaching Pada Konsep Jurnal Umum Dan Laporan Keuangan Siswa Kelas Xi Di Sma Darussalam Ciputat

0 6 170

Minat Membaca Karya Sastra pada Siswa Kelas XII SMK Budhi Warman II Pekayon Jakarta Timur

0 13 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMKS PAB 2 HELVETIA T.P. 2015/2016.

1 6 28

MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI PELUANG KERJA PADA SISWA KELAS XI DAN Minat Berwirausaha Ditinjau Dari Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Peluang Kerja Pada Siswa Kelas XI Dan Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Ta

0 2 15

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT MENJADI Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Siswa Kelas Xii Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nal

0 3 14

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT MENJADI Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Siswa Kelas Xii Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nal

0 2 16

Pengaruh prestasi belajar, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa kelas XII untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 139

PERBEDAAN PERSEPSI TENTANG PROFESI KEPERAWATAN PADA SISWA SMA KELAS XII DI KABUPATEN KEBUMEN

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XII SMKN 31 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 12