Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2
Jumlah pekerja sosial di Indonesia sangatlah sedikit, dalam pidato menteri sosial dalam pemutaraan film pekerja sosial di Taman Ismail Marzuki
mengatakan bahwa baru ada sekitar 3700 pekerja sosial yang terlatih melewati pendidikan dan bukan relawan. Dalam pembukaan seminar social work update
“pendidikan dan praktik pekerjaan sosial di Indonesia” Menteri Sosial Salim
Segaf Al Jufrie mengatakan jumlah tenaga kerja terdidik di bidang pekerjaan sosial di Indonesia masih belum memadai. Sampai saat ini baru terdapat
belasan ribu pekerja sosial untuk mengurusi masyarakat miskin yang jumlahnya mencapai 32,5 juta orang atau 14,1 persen dari total penduduk
Indonesia. Idealnya, seorang pekerja sosial hanya mengurusi sekitar dua ratus warga miskin.Dengan semakin sulitnya kondisi ekonomi bangsa ini, jumlah
masyarakat miskin terus bertambah. Sudah seharusnya jumlah sumber daya manusia SDM untuk pekerjaan sosial juga ditingkatkan
3
. Menurut ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehjateraan Sosial STKS
Bandung Wawan Heriana, “permasalahan sosial saat ini tidak hanya berkutat pada kecacatan, prostitusi, dan kemisikinan, tetapi bertambah seperti anak
jalanan, perdagangan manusia, pronografi, HIV-AIDS. Ini butuh penanganan serius dan khusus dengan ilmu yang memadai dan kita butuh tenaga pekerja
sosial profesional yang banyak. Jumlah lulusan yang khusus di bidang pekerja
3
Firardi Rozy, Menteri Sosial Akui Minimnya Anggaran dan Pekerja Sosial, http:www.rakyatmerdeka.co.idnews2009120784874Menteri-Sosial-Akui-Minimnya-
Anggaran-dan-Pekerja-Sosial, akses10 Februari 2010.
3
sosial yang tiap tahunnya hanya sekitar 500 orang pertahun dirasakan masih kurang”
4
. Oleh karena lembaga pendidikan yang memberikan tentang ilmu
kesehjateraan sosial haruslah diperbanyak jangan hanya perguruan tinggi saja yang membuka Jurusan Ilmu Kesehjateraan Sosial, sebaiknya dimulai dari
Sekolah Menengah Atas SMA atau Sekolah Menengah Kejurusan atau SMK. Di Jakarta sudah ada SMK yang membuka jurusan pekerjaan sosial
dalam hal ini SMKN 28 Jakarta sudah memulai membuka jurusan pekerjaan sosial, dalam kurikulum jurusan pekerjaan sosial SMKN 28 Jakarta tidak ada
bedanya dengan mata kuliah yang ada di perguruan tinggi yang sudah membuka jurusan ilmu kesehjateraan sosial
5
. SMKN 28 Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang satu-satunya
di Jakarta yang membuka jurusan pekerjaan sosial, selain itu jurusan ini menjadi unggulan di sekolah itu sendiri dibandingkan jurusan perhotelan yang
sudah ada, jurusan pekerjaan sosial di SMKN 28 diberikan pada murid yang sudah naik kelas 11 artinya pada kelas 10 para murid di SMKN 28 masih
menjalani mata pelajaran umum dan belum ada penjurusan
6
. Berdasarkan pemaparan penulis di atas, penelitian ini ingin
mengetahui minat kelas XI-XII terhadap profesi pekerja sosial. Hal ini
4
Berita Bandoeng, Indonesia Kekurangan Tenaga Pekerja Sosial Profesional, http:www.beritabandoeng. comberita2009-05pendaftaran-pemilihan-putri-indonesia-mulai-
hari-iniberita2009-11indonesia-kekurangan-tenaga-pekerja-sosial-profesional, akses 10 Februari 2010.
5
Kementrian Pendidikan Nasional, Data Pokok SMK Versi 3,5 Kemdiknas RI http:datapokok.ditpsmk.netindex.php?nama=prop=01kab=status=negerikk=04
, akses 2 Juli 2010.
6
SMKN 28 Jakarta, Buku Panduan Siswa Baru Angkatan 20092010, Jakarta: 2009, h. 12
4
SMKN 28 Jakarta pertama dan satu-satunya yang membuka bidang keahlian pekerjaan sosial. Itu dikarenakan setiap tahun dari lulusan SMKN 28 Jakarta
sangat jarang yang memilih untuk menjadi seorang pekerja sosial apa lagi melanjutkanya ke Perguruan Tinggi yang membuka jurusan Ilmu
Kesejahteraan Sosial. Pekerja sosial adalah profesi yang sangat mulia di mata Allah SWT
dan masyarakat sehingga peranya sangat dinantikan oleh masyarakat. Dengan
adanya pernyataan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie yang diatas bahwa
profesi pekerja sosial sangatlah sedikit untuk menangani masalah masyarakat
di Indonesia, maka penulis mengangkat judul skripsi: MINAT SISWA KELAS XI-XII SMKN 28 JAKARTA TERHADAP PROFESI PEKERJA
SOSIAL.