BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Minat
1. Pengertian Minat
Minat menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah “ perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian, pendapat atau keyakinan.”
1
Menurut Alex Sobur secara sederhana bahwa “minat berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.”
2
Sedangkan Fuad Hasan berpendapat bahwa “minat interest adalah istilah yang menujukan pada adanya intensitas perhatian yang tinggi seseorang
terhadap suatu hal, peristiwa, orang atau benda.”
3
Menurut Alisuf Sabri “minat adalah sesuatu kecendrungan untuk memperhatikan secara terus menerus. Minat ini erat kaitanya dengan
perasaan senang jadi minat bisa terjadi karena sikap senang pada sesuatu.”
4
. Sedangkan menurut Sudarsono dalam bukunya Kamus Filsafat dan
psikologi mengatakan bahwa minat adalah perhatian, kesukaan kecendrungan hati yang terdiri dari:
a. Keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-unsur suatu
dorongan untuk berbuat sesuatu belajar b.
Suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangkan, dan rasa takut; kecendrungan-
1
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, Cet. Ke-1 hlm. 499.
2
Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003, Cet. Ke-1, hlm. 246.
3
Fuad Hasan, dkk, Kamus Istilah Psikologi, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1981, hlm. 64.
4
M. Alif Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu jaya, 1996, Cet. Ke-2, hlm. 84
12
13
kecendrungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
5
Sedangkan menurut Akyas Azhari dalam buku psikologi pendidikan mengatakan bahwa “minat ialah kecendrungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang terus dan disertai oleh rasa senang.”
6
Berbeda dengan pendapat A.D. Marimba bahwa “minat adalah sesuatu arti bagi kita, sesuatu itu dapat memenuhi kebutuhan kita dan
dapat menyenangkan kita.”
7
Sama dengan pengertian minat yang diungkapkan oleh Redja Mudyaharjo bahwa “minat adalah sesuatu kecendrungan batin yang
menyebabkan bertahanya obyek pemikiran dalam kesadaran, atau kembalinya obyek pemikiran dalam kesadaran. Minat yang dimiliki
seseorang menyebabkan orang itu dapat memerintahkan dirinnya untuk bertindak.”
8
Selain itu menurut Slameto “minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.”
9
Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
5
Sudarsono, Kamus Filasafat dan Psikologi, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, Cet. Ke-1, hlm. 156
6
Akyas Azhari, Psikologi Pendidikan, Semarang: Dina Utama, 1996, Cet. Ke-1, hlm. 74.
7
A.D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidiakn Islam, Bandung: Al-Ma’arif, 1981, hlm. 88.
8
Redja Mudyaharjo, Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002,
Cet. Ke-2, hlm. 125.
9
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya,Jakarta: rineka Cipta, 1995, Cet. Ke-3, hlm. 105.