Senada dengan penjelasan di atas, MTs Pembangunan UIN Jakarta adalah salah satu madrasah yang telah ikut serta dalam meningkatkan
eksistensi madrasah pada pencitraannya yang kurang menguntungkan di masyarakat. Langkah pertama yang dilakukan MTs. Pembangunan yaitu
dengan menerapkan standar pendidikan yang telah ada. Karena yang dilihat oleh masyarakat adalah nilai jual dari madrasah itu sendiri, diantaranya yaitu:
layanan yang diberikan sekolah terhadap pemakainya, sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut serta yang terakhir adalah hasil atau output yang
dihasilkan sekolah. Disebabkan pencitraan yang kurang baik tentang madrasah, maka MTs.
Pembangunan bekerja keras dalam membangun pencitraan tersebut dengan memunculkan inovasi-inovasi yang dapat merubah pandangan masyarakat.
Salah satu inovasi ini yaitu dengan memperbaiki pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang telah ada. Diantaranya yaitu dalam hal pengadaan
barang-barang atau sarana yang ada di Madrasah terutama sarana pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar. Salah satu contohnya
yaitu, dalam kegiatan pembelajaran siswa membutuhkan buku pelajaran, kursi dan meja yang nyaman serta ruang kelas yang memadai untuk
menampung para siswa. Apabila hal ini tidak terpenuhi maka dapat dipastikan proses belajar mengajar yang ada disekolah dapat terhambat. Karena sarana
dan prasarana yang baik, dapat mendukung proses belajar. maka hasil atau output sekolah juga dapat bersaing dengan sekolah-sekolah umum yang
lainnya. Selain pengadaan, kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana juga
penting untuk diperhatikan. Karena kegiatan pemeliharaan ini dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengawasi sarana dan prasarana yang ada.
contohnya apabila ada barang-barang yang sudah dipakai, maka diletakan ditempat semula. Sehingga tidak terjadi kehilangan. Dan apabila ada
kerusakan kecil maupun besar harus segera ditanggapi dan diperbaiki. Karena sarana dan prasarana yang baik atau representatif adalah sarana yang dapat
menjadi pendukung kegiatan belajar mengajar disekolah. Sehingga minat
masyarakat terutama orang tua, tertarik untuk menyekolahkan anaknya ke Madrasah. dari usaha pengelolaan yang dipandang cukup baik, ternyata masih
terdapat kekurangan dalam pengelolaan sarana dan prasarana di MTs. Pembangunan diantaranya, dalam kegiatan pengadaan ada yang belum
terpenuhi. Salah satu contoh di Laboratorium IPA masih ada beberapa alat yang belum terpenuhi. Dan kurangnya Sumber daya Manusia dalam kegiatan
pengelolaan pun menjadi salah satu hambatan dalam kegiatan pemeliharaan yang memerlukan tanggapan cepat apabila ada kerusakan kecil maupun besar.
Hal ini juga mempengaruhi kegiatan pengendalian yang terdapat di MTs. Pembangunan.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik
mengambil judul: “Pengelolaan Sarana dan Parasarana Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat didefinisikan masalah yang ada sebagai berikut:
1. Belum terpenuhinya pengadaan sarana dan parasarana yang menunjang proses pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan.
2. Adanya kegiatan Pemeliharaan yang belum efektif di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan.
3. Kurangnya jumlah sumber daya manusia yang ikut serta dalam pengelolaan
sarana dan
prasarana di
Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan. 4. Sistem pengendalian sarana dan prasarana pendidikan yang kurang baik
di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan peneliti dalam biaya, waktu, dan kemampuan akademik. Maka masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di MTs. Pembangunan.
Adapun yang dimaksud dengan Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses pengintegrasian cara-cara untuk mengelola
perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian semua sarana yang menunjang dalam proses pendidikan baik secara langsung
ataupun tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan eifisien.
Tujuan utamanya yaitu meningkatkan mutu output pendidikan dengan memaksimalkan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di MTs.
Pembangunan. Pembatasan masalah yang diambil adalah:
1. Belum terpenuhinya pengadaan sarana dan parasarana yang menunjang proses pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan.
2. Adanya kegiatan Pemeliharaan yang belum efektif di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan.
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, maka yang menjadi perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Bentuk Pengelolaan Sarana
Dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan?”.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Berdasarkan identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka manfaat hasil penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi madrasah lainnya sebagai referensi dalam proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam proses belajar mengajar. 3. Penelitian ini diharapkan berguna menjadi referensi bagi mahasiswa atau
masyarakat umum sebagai sumber ilmu pengetahuan tentang pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di Madrasah.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana bagi pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam proses belajar mengajar PBM. Karena pencapaian proses
belajar mengajar akan semakin sukses apabila ditunjang oleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Banyak upaya yang dilakukan sekolah
untuk memaksimalkan jalannya proses belajar mengajar seperti adanya perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, pengalokasian biaya untuk
pengadaan sarana dan prasarana, dan pengawasan dalam operasional penggunaan sarana dan prasarana pendidikan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana di sekolah. Pemerintah juga melakukan upaya untuk melengkapi sarana dan prasarana di sekolah antara lain dengan memberikan dukungan
finansial bagi pengadaan sarana dan prasarana di sekolah dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan sekolah berbentuk barang-barang dan alat-
alat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar mutu pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah dapat berjalan dengan optimal.
Sarana adalah semua barang yang diperlukan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang dianggap sebagai penunjang pelaksanaan tugas
pendidikan di sekolah.
7
Sarana yang dimaksud dari pengertian yang sudah dijelaskan adalah bahwa apa saja yang berupa bendabarang dan alat-alat
yang digunakan di dalam proses pendidikan dan dapat menunjang proses pembelajaran disekolah disebut dengan sarana.
Dalam dunia pendidikan sarana bisa diartikan sebagai alat yang digunakan dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didik, sehingga anak didik terbantu dengan adanya alat pendidikan untuk memahami materi
pembelajaran yang disampaikan. maka tujuan pendidikan akan tercapai dengan optimal. Dengan demikian, sarana dalam lembaga pendidikan lebih
dikenal dengan sebutan sarana pendidikan. Menurut rumusan tim penyusun pedoman pembakuan media pendidikan
Departemen Pendidikan Kebudayaan: “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien.”
8
Lebih jelasnya lagi akan dijelaskan dalam pengertian luas, sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah.
9
Sarana di dalam pendidikan selain diartikan sebagai alat, perangkat maupun perabotan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran,
ternyata dari pendapat yang telah dijelaskan di atas dapat diartikan juga bahwa yang termasuk sarana di dalam pendidikan yaitu segala sesuatu yang
diperlukan di dalam proses belajar-mengajar termasuk juga fasilitas yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik pada saat proses pembelajaran.
Selain itu, penjelasan tentang sarana pendidikan akan lebih jelas
7
Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, Cet. 1, h. 170
8
Suharsimi, Arikunto, Organisasi Dan Administrasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993, cet. 2, h. 82.
9
Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori Dan Aplikasinya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. 2, h. 2
dikemukakan oleh pendapat Ahmad Tafsir yang berpendapat bahwa sarana pendidikan merupakan semua yang digunakan guru dan murid dalam proses
pendidikan. ini mencangkup perangkat keras dan perangkat lunak, perangkat keras seperti gedung sekolah dan alat laboratorium dan perangkat lunak
seperti kurikulum, metode dan administrasi.
10
Menurut E. Mulyasa sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses mengajar. seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat media pengajaran.
11
Dari beberapa pengertian tersebut, yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan baik berupa fasilitas,
barang dan alat-alat yang secara langsung, bergerak maupun yang tidak bergerak dan menunjang proses belajar mengajar agar memudahkan siswa
dalam menerima pelajaran. sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara lancar, efektif dan efisien. Contoh sarana pendidikan yaitu Buku pelajaran,
alat tulis, Papan tulis, kursi, meja dan alat atau media yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Prasarana secara etimologi arti kata, merupakan alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Prasarana pendidikan misalnya
lokasitempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya.
12
Secara umum, prasarana pendidikan dapat diartikan sebagai semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan disekolah.
13
Sama halnya dengan sarana, prasarana juga bukan hanya alat dan perangkat yang digunakan dalam proses pendidikan di sekolah secara tidak
langsung, tetapi fasilitas juga dikategorikan sebagai prasarana dalam pendidikan. Diantaranya yaitu: halaman, kebuntaman sekolah, jalan menuju
10
Ahmad, Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007, h. 90.
11
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi Dan Implementasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002 cet. 1, h, 49
12
Tholib, Kasan, Teori Dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, Jakarta: Studia Pres, h. 91, t.t.
13
Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah …, h. 2