masing dan bersifat penting serta menjadi mendukung dalam menunjang proses pembelajaran.
2. Fungsi, Jenis, dan Sifat Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara umum, sarana dan prasarana pendidikan merupakan segala fasilitas, barangbenda dan alat yang digunakan dalam proses pendidikan.
salah satunya yaitu dalam proses belajar-mengajar. Bagi guru dan murid sarana sangat menunjang dalam penyampaian materi-materi pembelajaran
yang diberikan di kelas. Proses transferisasi ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik membutuhkan alat pendidikan yang digunakan dalam
memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan memiliki fungsi, jenis, dan sifat yang berguna bagi terlaksananya
proses pembelajaran dengan baik. Serta hakikat sarana dan prasarana harus mempunyai fungsi yang sangat beragam dalam membantu proses
pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sarana dan prasarana pendidikan pun memiliki berbagai jenis dan sifat bermacam-
macam, sehingga proses pendidikan menjadi menarik bagi siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian, Sarana dan prasarana
pendidikan yang terdapat di sekolah-sekolah dapat ditinjau dari fungsi, jenis dan sifatnya, antara lain:
15
1. Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung kehadirannya tidak sangat menentukan. Termasuk
dalam prasarana pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedungbangunan sekolah, jaringan jalan, air, listrik, telepon, serta
perabotanmeliber. Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung kehadirannya sangat
menentukan terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.
Prasarana pendidikan pada pengertian yang telah dijelaskan, mempunyai peran secara tidak langsung dalam menunjang proses
pembelajaran. maka prasarana menjadi faktor pendukung dalam
15
Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, Cet. 1, h. 115
pendidikan. Sehingga fungsi kehadirannya kurang menentukan efektifnya proses belajar-mengajar. Namun, bukan berarti dalam kegiatan
pengadaannya tidak diperhatikan karena tanpa adanya prasarana pendidikan ini dapat menghambat proses pendidikan yang berlangsung di
sekolah. Hal ini disebabkan prasarana di dalam proses pendidikan dapat berguna sebagai faktor pendukung dan di dalamnya terjadi aktifitas
pendidikan. Yang termasuk di dalam prasarana pendidikan yaitu: gedungbangunan sekolah ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang
kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan, kebuntaman, jamban, ruang tata usaha, ruang konseling, ruang UKS, tempat ibadah, ruang
organisasi, gudang, dan jamban, jaringan jalan, air, listrik telepon, serta perabotanmeliber.
Sedangkan sarana pendidikan berfungsi secara langsung di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, fungsi sarana sangat penting dan
ikut terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar PBM. dan juga dapat dikatakan bawa fungsinya kehadirannya dalam proses belajar-
mengajar sangat menentukan efektifitas kegiatan tersebut. Misalnya, buku pelajaran yang digunakan peserta didik pada saat pembelajaran.
karena tanpa adanya buku pelajaran, proses terjadinya tranferisasi ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta didik kurang berjalan optimal.
Yang termasuk dalam sarana pendidikan yaitu: alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan. Jadi, tanpa adanya sarana dan
prasarana pendidikan proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik. maka fungsi dari sarana dan prasarana tersebut harus dipahami dengan
baik. Dari arti fungsi tersebut, tersirat makna bahwa fungsi sarana dan
prasarana pendidikan bisa dikategorikan dalam berbagai jenis, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
2. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan non fisik.
Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabotan, alat peraga, model, media, dan
sebagainya. Fasilitas Nonfisik yakni sesuatu yang bukan benda mati, atau kurang
dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa,
uang.
16
Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, fasilitas yang dimaksud adalah berbentuk sarana dan prasarana pendidikan yang
digunakan di sekolah. Fasilitas ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu fasilitas Fisik dan Nonfisik. Fasilitas fisik atau yang
biasa juga disebut dengan fasilitas materil, yaitu semua bentuk sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan sekolah dan berupa benda
mati tetapi mempunyai peran penting yang secara langsung melancarkan usaha atau proses pendidikan yang ada di sekolah.
Misalnya, kendaraan yang biasa digunakan untuk transportasi, mesin tulis yang biasanya digunakan seperti mesin tik atau komputer,
perabotan yang menunjang proses pendidikan, alat peraga yang digunakan dalam proses belajar mengajar, model kerangka manusia
atau anatomi tubuh manusia yang dipakai saat pembelajaran praktek bidang studi, media pembelajaranpendidikan, dan lain sebagainya.
Ada juga pendapat lain yang mengartikan sarana dan prasarana pendidikan sebagai kebutuhan fisik sekolah. Menurut Tholib Kasan
yang dimaksud kebutuhan fisik sekolah adalah: a Kantor,
b Sekolah, c Rumah dinas,
d Gudang, e Laboratorium dll,
17
16
Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, Cet. 1, h. 115
17
Tholib, Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, Jakarta: Studia Pres, h. 95, t.t.
Sedangkan sarana dan prasarana yang dikategorikan ke dalam fasilitas Nonfisik, yaitu segala hal yang secara tidak langsung
merupakan faktor-faktor pendukung proses pendidikan. Tetapi bukan berupa benda mati atau kurang bisa disebut dengan benda ataupun
dibendakan dan perannya dapat memudahkan atau melancarkan segala usaha yang dilaksanakan di dalam proses pendidikan. yang termasuk
dalam fasilitas nonfisik diantaranya faktor Sumber Daya Manusia; sebagai pendukung proses kegiatan belajar mengajar, kemudian Jasa;
salah satu contohnya yaitu kinerja guru dalam mengajar. Memberikan motivasi kepada peserta didik dan melayani konsultasi peserta didik
saat mengalami permasalahan. Yang terakhir adalah Uang; Faktor ekonomi merupakan faktor yang terpenting tetapi tidak semua hal
dapat didukung ditukar oleh uang karena ada sarana kreatif lain yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. tetapi kehadiran uang juga
sangat penting, karena pengadaan barang-barang atau sarana dan prasarana sebagian besar karena adanya fungsi uang tersebut.
Secara umum, fungsi yang dikategorikan sebagai jenis bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam arti bahwa adanya
klasifikasi sarana dan prasarana dapat ditinjau dari segi sifatnya, antara lain:
3. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak.
a. Barang bergerak
atau barang
berpindahdipindahkan, dikelompokan menjadi barang habis pakai dan barang tidak
habis pakai. 1 Barang habis pakai adalah barang yang susut volumenya
pada waktu dipergunakan, dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susut terus sampai habis atau tidak
berfungsi lagi, seperti spidol, kapur tulis, tinta, kertas, penghapus, hapusan dan lain sebagainya.
2 Barang tidak habis pakai ialah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa
digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap memerlukan perawatan agar selalu siap pakai untuk
pelaksanaan tugas, seperti mesin tulis, komputer, mesin tik, kendaraan, perabot, media pendidikan dan sebagainya.
b. Barang tidak bergerak adalah barang yang tidak berpindah- pindah letaknya atau tidak bisa dipindahkan, seperti tanah,
bangunangedung, sumur menara dan lain sebagainya.
18
Sarana dan prasarana yang dipakai di sekolah dapat diklasifikasikan sifatnya menjadi barang-barang yang bergerak dan
tidak bergerak. Barang yang bergerak ini dapat dipindah tempatkan dan pastinya volume barang tersebut dapat terjangkau oleh
penggunanya. Barang yang dapat dipindahkan ini terbagi menjadi barang yang habis pakai dan barang tidak habis pakai.
Barang-barang habis pakai ini dipergunakan pada jangka waktu tertentu saja karena volumenya akan susut pada saat
digunakan dan sampai barang tersebut habis nilai gunanya. Barang yang termasuk habis pakai, antara lain kapur tulis dan spidol yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Barang tidak habis pakai jangka waktu penggunaannya biasanya lebih lama dari pada barang
habis pakai, karena volumenya tidak berkurang sedikitpun hanya saja membutuhkan perawatan yang berkesinambungan dan
memerlukan anggaran biaya yang perlu diperhitungkan. Sehingga barang tersebut siap pakai pada waktu akan dipergunakan.
misalnya mesin tik, komputer yang dipergunakan dalam proses pendidikan, kendaraan sebagai alat transportasi sehingga
memudahkan pihak sekolah dalam melakukan aktivitas yang ada di sekolah, media pendidikan dan lain sebagainya.
Selanjutnya adalah barang yang tidak bergerak atau tidak dapat dipindah tempatkan letaknya. Secara fisik barang-barang
yang tidak bisa digerakkan ini dapat berupa prasarana atau fasilitas yang digunakan di dalam proses pendidikan. Yang termasuk
barang tidak bisa digerakkan yaitu lahan, gedungbangunan yang
18
Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, cet. 1, h. 116