Kelengkapan Sarana Dan Prasarana

pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan satu setengah kali luas ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 cm. c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku. d. Ruang perustakaan terletak di bagian sekolahmadrasah yang mudah dicapai. e. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada standar sarana yang berlaku, yaitu buku yang terda[at di dalam perpustakaan adalah: buku teks pelajaran, buku panduan pendidikan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber lainnya. Kemudian ada juga perabot yang mendukung kelengkapan perpustakaan sekolah, yaitu: rak buku, rak majalah, rak surat kabar, meja baca, kursi baca, kursi kerja, meja kerjasirkulasi, lemari catalog, lemari, papan pengumuman dan meja multimedia. Selanjutnya ada media pendidikan juga yang dibutuhkan dalam perpustakaan yaitu peralatan multimedia, kemudian ada perlengkapan lainnya juga seperti buku inventaris, tempat sampah, kotak kontak dan jam dinding sesuai standar yang telah ditetapkan. 3. Ruang Laboratorium IPA, a. Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya tempat kegiatan pembelajaran IPA secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. b. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar. c. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA adalah 2,4 m²peserta didik. untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium adalah 48 m². termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m². Lebar minimum ruang laboratorium IPA adalah 5 m². d. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk member pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan. e. Tersedia air bersih. f. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan sarana yang di dalamnya ada perabot: kursi, meja peserta didk, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat, lemari bahan,dan bak cuci. Peralatan pendidikan juga di butuhkan dan sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajarpraktik, diantaranya: mistar, jangka sorong, timbangan, stopwatch, rol meter, thermometer 100 C, gelas ukur, massa logam, multimeter ACDC, 10 kilo ohmvolt, batang magnet, globe, model tata surya, garpu tala, bidang miring, dynamometer, katrol tetap, katrol bergerak, balok kayu, percobaan muai panjang, percobaan optik, percobaan rangkaian listrik, gelas kimia, model molekul sederhana, pembakar spiritus, cawan penguapan, kaki tiga, plat tetes, pipet tetes+karet, mikroskop monokuler, kaca penmbesar, poster genetika, model kerangka manusia, model tubuh manusia, gambarmodel pencernaan manusia, gambarmodel system peredarana darah manusia, gambarmodel system pernafasan manusia, gambarmodel jantung manusia, gambarmodel mata manusia, gambarmodel telingan manusia, gambarmodel tenggorokan manusia, dan petunjuk percobaan. Ada juga media pendidikan yaitu papan tulis, dan perlengkapan lain yang juga menunjang kelengkapan ruang laboratorium IPA, diantaranya: kotak kontak, alat pemadam kebakaran, peralatan P3K, tempat sampah, dan jam dinding. Semua sarana yang terdapat di dalam ruang laboratorium IPA harus sesuai standar yang telah di tetapkan. 4. Ruang Pimpinan, a. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolahmadrasah, pertemuan denga sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsure komite sekolahmajelis madrasah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya. b. Luas minimum ruang pimpinan adalah 12 m² dan lebar minimum adalah 3 m. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolahmadrasah, dapat dikunci dengan baik. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana terdapat standar yang telah ditetapkan yaitu perabot: kursi pimpinan, meja pimpinan, kursi danmeja tamu, lemari, dan papan statistic. Kemudian terdapat perlengkapan liannya yaitu: symbol kenegaraan, tempat sampah, dan jam dinding. 5. Ruang Guru a. Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu baik peserta didik maupun tamu lainnya. b. Rasio minimum luas ruang guru adalah 4 m²pendidik atau luas minimum adalah 40 m². c. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolahmadrasah ataupun dari luar lingkungan sekolahmadrasah, serta dekat dengan ruang pimpinan. d. Ruang guru dilengkapi sarana yang di dalamnya terdapat perabot: kursi kerja, meja kerja, lemari, kursi tamu, papan statistikdan papan pengumuman. Dalam ruang guru juga terdapat perlengkapan lain seperti tempat sampah, tempat cuci tangan, dan jam dinding. 6. Ruang Tata Usaha a. Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolahmadrasah. b. Rasio mminimum luas ruang tata usaha adalah 4 m²petugas dan luas minimum adalah 16 m². c. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolahmadrasah ataupun dari lingkungan sekolahmadrsah, serta dekat denga ruang pimpinan. d. Ruang tata usaha dilengkapi sarana yang di dalamnya ada kursi kerja, meja kerja, lemari, dan papan statistik yang termasuk dalam perabotan. Kemudian dibutuhkan juga perlengkpan lain yaitu: mesin ketikkom;puter, filling cabinet, brankas, telepon, jam dinding, kotak kontak, penanda waktu, dan tempat sampah sesuai dengan standar yang ada. 7. Tempat Beribadah a. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolahmadrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolahmadrasaah. b. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap SMPMTs, dengan luas minimum adalah 12 m². c. Tempat beribadah dilengkapi dengan sarana diantaranya perabot yang di dalamnya terdapat lemarirak. Kemudian perlengkapan lain diantaranya perlengkapan ibadah dan jam dinding sesuai dengan satndar yang telah ditetapkan. 8. Ruang Konseling a. Ruang konseling berfungsi sebagai tempat peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. b. Luas minimum ruang konseling adalah 9 m². c. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta didik. d. Ruang konseling dilengkapi sarana meja kerja, kursi kerja, kursi tamu, lemari, dan papan kegiatan. Dan juga peralatan konseling yaitu instrument konseling, buku sumber, dan media pengembangan kepribadian. Kemudian perlengkapan lainnya yaitu jam dinding. 9. Ruang UKS a. Ruang UKS berfungsi sebagai tempat penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di sekolahmadrasah. b. Luas minimum ruang UKS adalah 12 m². c. Ruang UKS dilengkapi sarana yang di dalamnya ada perabot yaittu: tempat tidur, lemaru, meja, dan kursi. Dan perlengkapan lainnya diantaranya catatan kesehatan peserta didik, perlengkapan P3K, tandu, selimut, tensimeter, thermometer badan, timbangan badan, pengukur tinggi badan, tempat sampah, tempat cuci tangan dan jam dinding. 10. Ruang Organisasi Kesiswaan a. Ruang organisasi kesiswaan berfungsi sebagai tempat melakukan keguatan kesekretariatan pengelolaan organisasi kesiswaan. b. Luas minimum ruang organisasi kesiswaan adalah 9 m². Ruang organisasi kesiswaan dilengkapi sarana diantaranya meja, kursi, papan tulis, dan lemari. Perlengkapan lainnya yaitu jam dinding. 11. Jamban a. Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar danatau kecil. b. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setuap 40 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk setiap 30 orang peserta didik wanita, dan 1 unit jamban guru. Jumlah minimum jamban di setiap sekolahmadrasah adalah 3 unit. c. Luas minimum 1 unit jamban adalah 2 m². c. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, mudah dibersihkan. d. Tersedia air bersih di setiap unit jamban. e. Jamban dilengkapi sarana yang termasuk dalam perlengkapan lainnya yaitu: kloset jongkok, tempat air, gayung, gantungan pakaian, dan tempat sampah. 12. Gudang a. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolahmadrasah yang tidakbelum berfungsi, dan tempat menyimpan arsip sekolahmadrasah yang telah berusia lebih dari 5 tahun. b. Luas minimum gudang adalah 21 m². c. Gudang dapat dikunci d. Gudang dielngkapi sarana yang di dalamnya ada perabot lemari dan rak untuk menyimpan barang-barang yang tidak manfaatkan kembali atau barang-barang yang akan digunakan. 13. Ruang sirkulasi a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan sekolahmadrasah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung dihalaman sekolahmadrasah. b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan sekolahmadrasah dengan luas minimum adalah 30 dari luas total seluruh ruang pada banguan, lebar minimum adalah 1,8 m, dan tinggi minimum adalah 2,5m. c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup. d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm. e. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dilengkapi dengan panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga. f. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25 m. g. Lebar minimum tangga adalah 1,8 m, tinggi maksimum anak tangga adalah 17 cm, lebar anak tangga adalah 25-30 cm, dan dilengkapi dengan pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm. h. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga. i. Ruang sirkulasi vertical dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup. 14. Tempat BermainBerolahraga. a. Tempat bermainberolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara dan kegiatan ekstrakulikuler. b. Rasio minimum luas tempat bermainberolahraga adalah 3 m²peserta didik. Jika banyak peserta didik kurang dari 334 orang, maka luas minimum tempat bermainberolahraga adalah 1000 m². c. Di dalam luasan tersebut terdapat tempat berolahraga berukuran minimum 30 m x 20 yang memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan berolahraga. d. Sebagian tempat bermain ditanami pohon penghijauan. e. Tempat bermainberolahraga diletakkan di tempat yang paling sedikit mengganggu proses pembelajaran di kelas. f. Tempat bermainberolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir. g. Tempat bermainberolahraga dilengkapi sarana atau peralatan pendidikan yaitu: tiang bendera, bendera, peralatan bola voli, peralatan sepak bola, peralatan bola basket, peralatan senam, peralatan atletik, peralatan seni budaya, dan peralatan keterampilan. Kemudian perlengkapan lain yang dibutuhkan yaitu pengeras suara dan tape recorder. Semua standar dalam sarana yang termasuk dalam kelengkapan sarana di Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah akan dijelaskan lebih rinci dalam lampiran.

B. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Menurut Winarto Hamiseno, yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, pengelolaan adalah substantif inti atau maknanya sama dengan mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. 27 Istilah lain dari kata pengelolaan adalah ‘’Manajemen’’. Manajemen adalah kata yang berasal dari bahasa inggris, yaitu 27 Suharsimi, Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996 h.8 Management. Manajemen atau pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar Sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar dan efektif. 28 Manajemen dibutuhkan oleh setiap organisasi, lembaga, sekolah, karena tanpa manajemen semua usaha yang dilakukan akan sia-sia dan sulit untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang baik. Sedangkan menurut Nanang Fatah, manajemen atau pengelolaan diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. 29 Manajemen pada dasarnya merupakan proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu. 30 Jadi, manajemen adalah proses penyatuan atau pengintegrasian sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi satu kesatuan dengan cara mengelola atau mengatur untuk menyelesaikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu kegiatan yang meliputi antara ,lain, perencanaan, pengorganisasian, sampai kepada pengawasan untuk mencapai tujuan oganisasi yang efektif dan efesien. Pencapaian mutu pendidikan akan semakin optimal apabila faktor- faktor di dalam proses pendidikan yang mendukung berjalannya proses belajar mengajar dapat terpenuhi. Salah satu faktornya yaitu sarana dan prasarana yang memadai dan dapat menunjang proses transferisasi ilmu pengetahuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik. Peran yang dijalankan sarana dan prasarana pedidikan sangatlah penting, karena mempunyai fungsi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah bertanggung jawab di dalam memenuhi kebutuhan dan 28 Suharsimi, Arikunto, Pengelolaan Kelas…,hal. 8 29 Nanang, Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008, h. 1. 30 Muhaimin, Suti’ah dan Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pendidikan Aplikasi Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan SekolahMadrasah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h.4 kelengkapan barang-barang serta fasilitas sekolah yang akan digunakan oleh pihak sekolah. Maka, hal ini membutuhkan langkah-langkah sistematis yang terwujud dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Proses ini mempunyai tahapan-tahapan yang harus ditempuh. Adapun ruang lingkup dari pengelolaan sarana dan prasarana yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Yaitu: 1. Merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan 2. Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan 3. Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolahmadrasah 4. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkatan 5. Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan. 31 Ruang lingkup pengelolaan yang tertera didalam Peraturan Menteri yang telah dijelaskan tersebut langkah awalnya adalah dengan kegiatan perencanaan kemudian evaluasi sarana dan prasarana. selanjutnya pengadaan dengan cara melengkapi fasilitas yang ada di sekolah terutama fasilitas untuk proses pembelajaran, langkah berikutnya yaitu dengan menyusun skala prioritas pengambangan fasilitas yang ada di sekolah dengan menyesuaikan kebutuhan pendidikan yang ada di dalamnya seperti media pendidikan dan alat peraga yang mengacu pada kurikulum yang digunakan disekolah tersebut, serta langkah terakhir adalah dengan kegiatan pemeliharaan semua fasilitas yang ada di sekolah. Selain tertera didalam peraturan menteri, Ada juga beberapa yang berpendapat tentang langkah-langkah pengelolaan sarana dan prasarana, diantaranya adalah menurut Piet A. Sahertian pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: 31 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, h.24 1. Perencanaan dan penentuan kebutuhan perlengkapan sekolah 2. Penganggaran dan perencanaan biaya 3. Pengadaan 4. Penyimpanan dan penyaluran 5. Pemeliharaan perlengkapan 6. Penghapusan 7. Pengendalian 32 Pendapat yang disampaikan oleh Piet Sahertian sama halnya dengan yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Bahwa langkah pertama yang digunakan dalam pengelolaan diawali dengan kegiatan perencanaan. Hal ini dapat meliputi penentuan kebutuhan perlengkapan sekolah baik perlengkapan administrasi, media dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran dan proses pendidikan yang terjadi di sekolah. Namun, tahapan-tahapan selanjutnya mengalami beberapa perbedaan-perbedaan yang sangat jelas, antara lain menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional langkah berikutnya adalah mengevaluasi, menyusun skala prioritas, dan pemeliharaan fasilitas. Sedangkan Piet sahertian berpendapat langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam penglolaan sarana dan prsarana pendidikan yaitu: penganggaran dan perencanaan biaya, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan dan yang terakhir adalah penendalian. Perbedaan ini disebabkan langkah-langkah yang dipaparkan oleh Piet Sahertian lebih terperinci dan lebih detail sedangkan dalam Peraturan Menteri yang menguraikan proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan langkah-langkah atau tahapannya lebih secara umum. Senada dengan pendapat Piet sahertian yang menjelaskan ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan secara lebih rinci yaitu berawal dari perencanaan sampai dengan tahap pengendalian. hal ini dapat dijumpai dari pendapat Ary H gunawan yang menjelaskan secara Kronologis- Operasional kagiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi: 32 Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, cet. 1, h. 170 1. Perencanaan pengadaan barang 2. Prakualifikasi rekanan 3. Pengadaan barang 4. Penyimpanan, inventarisasi, penyaluran 5. Pemeliharaan, rehabilitasi 6. Penghapusan dan penyingkiran 7. Pengendalian 33 Tahapan atau langkah-langkah pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang telah dijelaskan di atas, dari langah awal awal hingga akhir dapat terlihat jelas banyaknya persamaan tahapan yang harus dilaksanakan dengan pendapat Piet Sahertian. Hanya saja terdapat perbedaan sedikit yaitu dalam kegiatan penganggaran dan perencanaan biaya. Di dalam pendapat Ary H Gunawan kegiatan ini dimasukan ke dalam tahapan perencanaan pengadaan barang. Jadi, dalam kegiatan perencanaan selain merencanakan apa saja barang-barang yang akan dipenuhi kebutuhannya di sekolah, kegiatan ini juga meliputi berapa banyak biaya yang dibutuhkan oleh sekolah dalam memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah dan penganggaran untuk pengalokasian dana untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di sekolah. Perbedaan selanjutnya yaitu pada tahapan prakualifikasi rekanan yang ada di dalam proses pengelolaan yang dijelaskan oleh Ary H Gunawan. Kegiatan ini meliputi adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak pengadaan barang yang akan digunakan sekolah. Bentuk kegitan ini dilakukan dengan sistem tender atau lelang, hal ini dilakukan karena dikhawatirkan adanya manipulasi dan penyalahgunaan anggaran dana dan biaya yang akan dikeluarkan pihak sekolah dengan kualitas yang diinginkan sekolah. Berbeda dengan tiga pendapat yang telah dijelaskan di atas, bahwa ruang lingkup pengelolaan berawal dari kegiatan perencanaan yang di dalamnya meliputi kegiatan perencanaan biaya atau penganggaran alokasi dana untuk kebutuhan perlengkapan sekolah. lain halnya dengan yang dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal bahwa proses pengelolaan sarana dan parasarana 33 Drs Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, cet. 1, h. 116