Penghapusan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
diklasifikasikan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak apabila dilihat dari sifatnya. Kemudian, standar sarana dan prasarana juga
ditentukan oleh pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri No. 24 tahun 2007, yang di dalamnya terdapat ketentuan tentang satuan
pendidikan, lahan, bangunan dan perlengkapan sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan oleh sekolah dari Ruang kelas, Ruang
perpustakaan, Ruang laboratorium IPA, Ruang pimpinan, Ruang guru, Ruang tata usaha, Tempat beribadah, Ruang konseling, Ruang UKS,
Ruang organisasi kesiswaan, Jamban, Gudang, Ruang sirkulasi, Tempat bermainberolahraga.
62
Sarana dan prasarana juga membutuhkan pengelolaan agar pelaksanaan standar yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan tujuan
yang diinginkan. Adapun yang dimaksud dengan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu usaha atau upaya sekolah dalam memenuhi
kebutuhan fasilitas madrasah melalui sistematika atau langkah-langkah yang telah ditetapkan, sehingga penyelenggaraan pendidikan dapat
berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Adapun langkah-langkah sistematis yang harus ditempuh terwujud
dalam ruang lingkup: 1 Perencanaan, 2 Pengadaan, 3 Pemeliharaan, 4 Penghapusan, Dan 5 Pengendalian. Dengan demikian, tahapan-tahapan
atau langkah-langkah pengelolaan standar sarana dan parasarana ini dapat digunakan
untuk mendukungnya
proses belajar-mengajar
dan mengoptimalkan mutu pendidikan.
Teori dan konsep tentang pengelolaan sarana dan prasarana serta uraian di atas menjadi landasan pemikiran pengembangan konsep kerja
penelitian yang kemudian dituangkan dalam kerangka pemikiran berikut ini.
62
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah DasarMadrasah
Ibtidaiyah SDMI, Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTS, Dan Sekolah Menengah AtasMadrasah AliyahSMAMA. h.42