Pemeliharaan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Kegiatan penyimpanan akan lebih efektif dan efisien sebaiknya didukung oleh kegiatan inventarisasi. karena Untuk memudahkan pihak sekolah menyimpan perlengkapan sekolah yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka dalam penyimpanan pun diatur dengan kode-kode yang diklasifikasikan dalam aturan penyimpanan perlengkapan sekolah. Dengan tujuan agar penyimpanan perlengkapan sekolah tersebut terlindungi dari hal-hal yang dapat merusak perlengkapan sekolah tersebut. Adapun hakikat dari inventarisasi ini akan dijelaskan sebagai berikut: Secara etimologi, Inventarisasi berasal dari kata “Inventaris” latin: inventarium yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan sebagainya. 53 Secara definitif, inventarisasi adalah pencarian dan penyusunan daftar barang milik Negara secara sistematik, tertib dan teratur berdasarkan ketentan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku. 54 Jadi inventarisai merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar barang-barangbahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa penyimpanan perlengkapan sekolah merupakan hal yang harus dilakukan secara sistematis, agar penyimpanan perlengkapan sekolah selalu dijaga dan diperhatikan oleh pihak sekolah. Dengan demikian, perlengkapan sekolah yang disimpan terjaga dan dapat digunakan kembali oleh peserta didik untuk proses pembelajaran disekolah. Melaui inventaris perlengkapan pendidikan diharapkan akan terciptanya ketertiban administrasi barang, penghematan keuangan, mempermudah dalam pemeliharaan dan pengawasan. Nilai guna lain dari inventarisasian perlengkapan pendidikan adalah memberikan data dan informasi dalam rangka pendistribusian, pemeliharaan, pengawasan, dan penghapusan perlengkapan pendidikan. 55 53 Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 141 54 Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah …, h. 55 55 Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah …, h. 56 Adapun kegiatan yang ditempuh dalam kegiatan inventarisasi perlengkapan sekolah, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Klasifikasi dan kode barang inventaris Dalam inventaris digunakan penggolonganklasifikasi dan pemberian kode bang untuk kelancaran tugas. Pada dasarnya tindakan tersebut adalah agar terdapat cara yang cukup mudah dan efisien untuk mencatat sekaligus untuk mencari dan menemukan kembali barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan atau ingatan orang. b. Pelaksanaan inventaris Kegiatan wajib yang dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi adalah: 1 Mencatat semua barang inventaris di dalam “buku induk inventaris” dan buku pembantu “buku golongan inventaris” 2 Memberikan koding pada barang-barang yang di inventariskan. 3 Membuat laporan triwulan. 4 Membuat daftar isianformat inventaris. 5 Membuat daftar rekapitulasi. 56 Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan mengenai inventarisasi dapat dipahami bahwa inventarisasi merupakan kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya inventarisasi pihak sekolah merasa berkewajiban untuk menjaga dan memelihara perlengkapan sekolah. Dalam pengaturan pengkodean klasifikasi pada inventarisasi perlengkapan sekolah dapat memudahkan pihak sekolah untuk memahami jenis-jenis barang yang disimpan sesuai kondisi dan bentuk perlengkapan sekolah tersebut. Dengan demikian, inventarisasi merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Jadi, dalam pemeliharaan barang banyak yang perlu diperhatikan antara lain dari tempat penyimpanan barang, kondisi barang, dan juga susunan atau letak barang sesuai atau tidak dengan urutan yang telah berlaku di sekolah sehingga ketika sewaktu-waktu akan digunakan oleh pendidik mapun pserta didik. 56 Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 143.

4. Penghapusan

Secara umum barang-barang yang telah dipakai dan tidak ada nilai guna dari barang tersebut, pihak sekolah harus menghapusnya dari daftar perlengkapan sekolah. Dengan alasan bahwa, pihak sekolah kurang menginginkan adanya barang-barang yang menumpuk pada tahapan penyimpanan. lebih dari itu pihak sekolah melakukan pembaharuan kembali barang-barang yang akan digunakan kembali oleh pihak sekolah baik pembaharuan data maupun pengadaan barang yang diajukan kepada Negara. Adapun pemahaman tentang penghapusan dapat dijelaskan sebagai berikut: Secara definitif, penghapusan perlengkapan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga bisa juga sebagai milik Negara dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 57 Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkanmenghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, disebut penghapusan. 58 Jadi dapat disimpulkan bahwa penghapusan adalah proses kegiatan peniadaan barang-barang yang sudah tidak terpakai atau tidak digunakan lagi, sehingga fungsi pada barang tersebut sudah tidak ada lagi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan barang-barang dan adanya pembaharuan data atau barang-barang yang diperlukan oleh pihak sekolah. Sehingga proses pendidikan dapat berjalan lancar dan optimal. Barang-barang yang terkena proses penghapusan adalah barang- barang yang memenuhi syarat penghapusan yaitu barang-barang sebagai berikut: 57 Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah …, h. 62 58 Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 149 a. Barang tersebut sudah rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan lagi, sehingga nilai guna yang terdapat didalam barang tersebut sudah tidak ada dan tidak bisa dipakai lagi oleh sekolah. b. Barang yang ada tidak sesuai dengan keperluan sekolah sehingga tidak dapat dipergunakan kembali. c. Tidak sesuai dengan kebutuhan zaman atau barang yang digunakan lebih modern dan penggunaannya harus sesuai dengan kondisi yang ada. d. Barang-barang yang dilarang penggunaanya sehingga tidak dapat disalah gunakan oleh pemakainya yang ada di sekolah. e. Mengalami penurunan kuantitas atau jumlah diluar tanggung jawab koordinator atau pengurus barang. f. Barang yang kegunaanya sedikit atau jarang sekali dipakai tetapi membtuhkan biaya pemeliharaan yang sangat banyak sehingga tidak seimbang antara kegunaan dan biaya yang dikeluarkan oleh sekolah. g. Banyaknya barang yang fungsinya tidak dapat digunakan lagi dan mengakibatkan kelebihan barang serta penumpukan, sehingga barang tersebut harus dihapuskan. h. Barang yang ada hilang atau dipindahkan tanpa sepengetahuan pengurus atau pihak sekolah dicuri i. Adanya penyalahgunaan barang yang ada di sekolah, dan j. Barang yang ada mengalami hal yang tidak terduga seperti terbakar atau hilang akibat bencana yang terjadi di sekitar sekolah. 59 Barang yang sudah terpakai bisa ditiadakan atau dihapuskan apabila memenuhi syarat yang terdapat diatas, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam menghapus barang. Sesuai dengan persyaratan yang telah dijelaskan tersirat makna bahwa barang-barang yang tidak layak pakai dan barang yang tidak mempunyai nilai guna akan dilakukan penghapusan. 59 Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah …, h. 62 Pelaksanaan penghapusan dapat juga dilakukan dengan cara lelang dan memusnahkan barang tersebut. Penghapusan dengan cara lelang yaitu menjual barang yang nilai gunanya sudah berkurang dan sudah tidak dimanfaatkan lagi oleh pihak sekolah sehingga barang yang ada layak untuk dilelang melalui kantor lelang. Cara selanjutnya yaitu dengan pemusnahan, sebelumnya barang yang sudah tidak memiliki nilai guna tersebut harus mempunyai surat keputusan untuk dimusnahkan dari pihak yang bertanggung jawab atas barang tersebut. Sehingga pemusnahan dilakukan oleh penanggung jawab yang ada disekolah dan disaksikan oleh pejabat pemerintahan daerah setempat seperti lurah atau kepala desa yang ada dilingkungan sekolah atau kepolisian setempat. Dan dapat mengkuti tata cara yang berlaku, cara pemusnahannya yatu ddengan dibakar, dikubur dan sebagainya. 60 Jadi dapat disimpulkan bahwa barang-barang atau perlengkapan yang sudah tidak mempunyai nilai guna dan manfaat akan dilakukan penghapusan dengan cara melelang dan memusnahkannya. Agar tidak mengganggu jalannya proses kegiatan penyimpanan didalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. maka pihak sekolah melakukan penghapusan sebagai upaya untuk mengatur dan mengkoordinasikan barang-barang yang sudah tidak layak pakai dan barang-barang yang masih bisa di gunakan untuk diambil nilai manfaatnya.

5. Pengendalian

Seluruh kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan yang telah dilukiskan di muka, masing-masing tidak bisa berjalan sendiri-sendiri tanpa terkendali. artinya setiap kegiatan masing-masing akan senantiasa tidak dapat lepas dari monitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta senantiasa dan diperhatikan kerja samanya satu dengan lainnya. Dengan demikian setiap kegiatan yang termasuk dalam pengelolaan sarana dan prasarana selalu diawasi dan dievaluasi oleh pihak koordinator pengelola 60 Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 152 perlengkapan sekolah demi perbaikan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang dijalankan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Adapun proses pengendalian ini akan dijelaskan sebagai berikut. Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian kerja sebagai berikut: a. Mengikuti proses pengelolaan dari pengadaan sampai penghapusan. b. Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis. c. Mengadakan konsultasi dengan pimpinan, d. Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksana fungsi masing- masing bila kelihatan terjadi atau terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan yang bersifat teknis. e. Mangadakan koordinasi antara fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi lainnya. f. Menyusun laporan menyeluruh secara periodik tentang pelaksanaan dari proses pengelolaan yang terjadi dalam masing-masing fungsi. 61 Kegiatan pengendalian ini sangatlah penting, karena bisa juga sebagai kegiatan pengevaluasian. Dalam kegiatan ini terdapat kegiatan memonitoring dan pengawasan sehingga kegiatan dalam langkah-langkah dalam pengadaan barang-barang perlengkapan sekolah dapat berjalan dengan lancar dan baik. Dengan demikian, dari proses pengelolaan sarana dan prasarana ini dapat mencapai tujuan pendidikan yang baik. dikarenakan faktor-faktor pendidikan sangat menunjang perjalanan pendidikan disekolah, salah satunya yaitu dengan pengelolaan sarana dan prasarana yang baik. Jadi, sarana dan prasarana pendidikan adalah sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran baik yang berupa fasilitas, barang maupun alat- alat yang berfungsi secara langsung ataupun tidak langsung, sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif. Selain itu, sarana dan prasarana juga dapat disebut dengan fasilitas yang jenisnya dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan nonfisik yang digunakan sekolah dan dapat berupa benda mati danatau kurang dapat disebut benda atau dibendakan. Selain itu, sarana dan prasarana pendidikan dapat 61 Ary, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 154 diklasifikasikan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak apabila dilihat dari sifatnya. Kemudian, standar sarana dan prasarana juga ditentukan oleh pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri No. 24 tahun 2007, yang di dalamnya terdapat ketentuan tentang satuan pendidikan, lahan, bangunan dan perlengkapan sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan oleh sekolah dari Ruang kelas, Ruang perpustakaan, Ruang laboratorium IPA, Ruang pimpinan, Ruang guru, Ruang tata usaha, Tempat beribadah, Ruang konseling, Ruang UKS, Ruang organisasi kesiswaan, Jamban, Gudang, Ruang sirkulasi, Tempat bermainberolahraga. 62 Sarana dan prasarana juga membutuhkan pengelolaan agar pelaksanaan standar yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan tujuan yang diinginkan. Adapun yang dimaksud dengan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu usaha atau upaya sekolah dalam memenuhi kebutuhan fasilitas madrasah melalui sistematika atau langkah-langkah yang telah ditetapkan, sehingga penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Adapun langkah-langkah sistematis yang harus ditempuh terwujud dalam ruang lingkup: 1 Perencanaan, 2 Pengadaan, 3 Pemeliharaan, 4 Penghapusan, Dan 5 Pengendalian. Dengan demikian, tahapan-tahapan