pada hasil pengolah an data dengan tingkt signifikan α = 5, maka terdapat
pengaruh signifikan semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Sig.F
: 0,024 Signifikanα : 0.05
Sehingga H
1
diterima karena F
hitung
F
tabel
yaitu 3,648 2,96 dan sig.tabel sig 5 yaitu 0,024 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor nilai tukar, suku bunga dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga
saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia, maka berdasarkan bentuk pengujian yang diajukan maka dapat diketahu bahwa H
1
diterima dan H ditolak.
b. Uji-t Uji Parsial
Uji-t dilakukan bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui apakah variabel bebas nilai tukar, suku bunga dan inflasi secara parsial masing-
masing mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat harga saham. Bentuk pengujiannya adalah:
H :
1
= b
, artinya faktor nilai tukar tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia.
H :
1 1
≠ b
, artinya faktor nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia
H :
2
= b
, artinya faktor suku bunga tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia.
H :
2 1
≠ b
, artinya faktor suku bunga mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
H :
3
= b
, artinya faktor inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia
H :
3 1
≠ b
, artinya faktor inflasi mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia
Dengan menggunakan tingkat signifikan α = 5 dengan dua arah
2,5, bila nilai sig.t 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas dengan variabel terikat, mak H
ditolak dan H
1
diterima. Sebaliknya jika nilai sig.t 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan
variabel bebas dengan variabel terikat, maka H diterima dan H
1
ditolak.
Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
3684.521 1124.563
3.276 .003
.018 .616
.005 .029
.977 .008
.003 .573
2.427 .022
-.014 .053
-.063 -.268
.791 Constant
Nilai_Tukar Suku_Bunga
Inflasi Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Harga_Saham a.
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 SPSS 15.00
a. Pengujian terhadap variabel Nilai Tukar
Dari pengolahan data diatas diketahui bahwa nilai sig.t sig.5 yaitu 0,977 0,05 dengan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 0,029 2.04 sehingga dengan demikian maka H
1
ditolak dan H diterima. Artinya, nilai tukar
tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham pada industri rokok di BEI. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu Pane, 2009 yang
membuktikan bahwa nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham pada industri tekstil di BEI.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengujian terhadap variabel Suku Bunga
Dari pengolahan data diatas diketahui bahwa nilai sig.t sig.5 yaitu 0,022 0,05 dengan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 2,427 2.04 sehingga dengan demikian maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya, suku bunga memiliki pengaruh terhadap harga saham pada industri rokok di
BEI. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumya Pane, 2009 yang membuktikan bahwa suku bunga tidak memiliki
pengaruh terhadap harga saham pada industri tekstil di BEI. c.
Pengujian terhadap variabel Inflasi Dari pengolahan data diatas diketahui bahwa nilai sig.t sig.5 yaitu
0,791 0,05 dengan nilai -t
tabel
t
hitung
yaitu -0,268 2.04 sehingga dengan demikian maka H
1
ditolak dan H diterima. Artinya, inflasi
tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham pada industri rokok di BEI. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Pane, 2009 yang melakukan penelitian pada industri tekstil menyatakan bahwa inflasi memiliki pengaruh terhadap harga
saham pada industri tekstil di BEI.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Variabel nilai tukar, suku bunga dan inflasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham pada industri rokok di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui hasil Uji-F menunjukkan sig.F
sebesar 0,024 lebih kecil dari tingkat signifiknsi α sebesar 0,05.
Dengan demikian secara global ketiga variabel tersebut dapat digunakan dalam menganalisis harga saham.
2. Variabel nilai tukar dan inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh
terhadap harga saham pada industri rokok di Bursa Efek Indonesia. 3.
Variabel suku bunga secara parsial memiliki pengaruh terhadap harga saham pada industri rokok di Bursa Efek Indonesia.
4. Nilai R Square atau koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah
0,281 ini berarti hanya 28,1 dari harga saham yang mampu dijelaskan oleh ketiga variabel bebas, sedangkan sisanya 71,9 dijelaskan oleh
variabel lain.
B. SARAN
1. Penelitian ini menggunakan variabel nilai tukar, suku bunga dan inflasi
yang hanya berpengaruh sebesar 28,1 terhadap harga saham, untuk itu dianjurkan kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan variabel lain
yang mampu diteliti untuk lebih mrngetahui variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini 71,9.
Universitas Sumatera Utara