Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
3684.521 1124.563
3.276 .003
.018 .616
.005 .029
.977 .957
1.045 .008
.003 .573
2.427 .022
.460 2.174
-.014 .053
-.063 -.268
.791 .465
2.150 Constant
Nilai_Tukar Suku_Bunga
Inflasi Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Harga_Saham a.
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 SPSS 15.00
Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat diketahui bahwa model tidak terdapat multikolinearitas, karena VIF tidak lebih besar dari 5 yaitu :
VIF Nilai Tukar = 1,045 5
VIF Suku Bunga = 2,174 5
VIF Inflasi = 2,150 5
Selain nilai VIF yang dilihat, nilai tolerance juga dapat digunakan untuk mengetahui multikolinearitas. Apabila nilai tolerance lebih besar
dari sig 5, maka model tidak terkena multikolinearitas. Berdasarkan Tabel maka diketahui bahwa model penelitian ini terkena
multikolinearitas, karena nilai tolerance variabel bebas lebih besar dibandingkan sig. 5.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji-F Uji Signifikansi Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan “ Faktor nilai tukar, suku bunga, dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara
simultan terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia”. Bentuk pengujiannya adalah :
Universitas Sumatera Utara
H :
3 2
1
= =
= b
b b
, artinya faktor nilai tukar, suku bunga, dan inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham
industri rokok di Bursa Efek Indonesia. H
1
: b
3 2
1
≠ ≠
≠ b
b , artinya faktor nilai tukar, suku bunga, dan inflasi
mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia.
Untuk mengetahui hipotesis mana yang diterima atau ditolak, yaitu dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5. F
hitung
dapat dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Uji-F
ANOV A
b
1.8E+008 3
60788975.77 3.648
.024
a
4.7E+008 28
16665214.56 6.5E+008
31 Regres sion
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean S quare
F Sig.
Predic tors: Constant, Inflasi, Nilai_Tukar, S uku_Bunga a.
Dependent Variable: Harga_Saham b.
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 SPSS 15.00
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa faktor nilai tukar, suku bunga dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga
saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia, hal tersebut dapat diketahui karena F
hitung
lebih besar F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5 F
hitung
= 3,648 F
tabel
= 2,96 F
tabel
dapat diperoleh dari tabel F dimana : df pembilang = k – 1, df penyebut = n- k, k = 4, n = 32.
Selain membandingkan antara F
hitung
dan F
tabel
untuk menguji hipotesis tersebut, ada cara lain yang lebih mudah yaitu membandingkan nilai sig.F
Universitas Sumatera Utara
pada hasil pengolah an data dengan tingkt signifikan α = 5, maka terdapat
pengaruh signifikan semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Sig.F
: 0,024 Signifikanα : 0.05
Sehingga H
1
diterima karena F
hitung
F
tabel
yaitu 3,648 2,96 dan sig.tabel sig 5 yaitu 0,024 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor nilai tukar, suku bunga dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga
saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia, maka berdasarkan bentuk pengujian yang diajukan maka dapat diketahu bahwa H
1
diterima dan H ditolak.
b. Uji-t Uji Parsial