a. Previous Price menunjukkan harga penutupan hari sebelumnya.
b. Open atau Opening Price menunjukkan harga saham pertama kali pada
saat pembukaan sesi I perdagangan, yaitu pada jam 09.30 WIB. c.
High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
d. Low atau Lowest Price menunjukkn harga terndah atas suatu saham yang
terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut. e.
Closing Price atau Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham, yaitu jam 16.00 WIB.
f. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga
terakhir yang terjadi pada hari tersebut.
C. Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lain. Dengan kata lain bahwa nilai tukar yaitu mengukur nilai
suatu valuta suatu negara dari perspektif valuta negara lain. Sejalan dengan berubahnya kondisi ekonomi, nilai tukar akan juga berubah secara substansional.
1. Teori yang Berkaitan dengan Nilai Tukar
a Balance of payment Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pendapat bahwa nilai tukar valuta ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan terhadap valuta
tersebut. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan penawaran dan permintaan tersebut adalah Balance of Payment.
Universitas Sumatera Utara
b Teori Purchasing Power Parity
Teori ini agak berbeda dengan pendekatan sebelumnya. Teori ini berusaha untuk menghubungkan nilai tukar dengan daya beli valuta
tersebut terhadap barang dan jasa. Pendekatan ini mengunakan apa yang disebut Law of One Price sebagai dasar. Dalam Law of One Price
disebutkan bahwa dengan asumsi tertentu, dua barang yang identik sama dalam segala hal harusnya mempunyai harga yang sama.
c Fisher Effect
Teori ini diperkenalkan oleh Irving Fishing. Fisher Effect menyatakan bahwa tingkat suku bunga nominal di suatu negara akan sama dengan
tingkat suku bunga riil ditambah tingkat inflasi di negara itu. Pernyataan tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai
berikut : Suku Bunga Nominal = Suku Bunga Riil + Tingkat Inflasi
Dengan kta lain, tingkat suku bunga nominal di dua negara dapat berbeda karena tingkat inflasi mereka berbeda.
d International Fisher Effect
Pendapat ini didasari oleh Fisher Effect, bahwa pergerakan nilai mata uamh suatu negara di banding negara lain pergerakan kurs
disebabkan oleh perbedaan suku bunga nominal yang ada di kedua negara tersebut.
Implikasi dari International Fisher Effect adalah bahwa orang tidak bisa menikmati keuntungan yang lebih tinggi hanya dengan
menanamkan dana mereka ke negara yang mempunyai suku bunga
Universitas Sumatera Utara
nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunganya tinggi tersebut akan terdepresiasi turun nilainya sebesar selisih bunga
nominal dengan negara yang mempunyai suku bunga nominal lebih rendah.
2. Jenis-jenis Sistem Nilai Tukar
Sistem nilai tukar dapat diklasifikasikan menurut seberapa jauh nilai tukar dikendalikan oleh pemerintah Madura, 2000:156-162. Sistem nilai tukar
suatu negara biasanya masuk ke dalam salah satu kategori sistem tetap fixed, sistem mengambang bebas freely floating, sistem mengambang
terkendali managed floating, dan sistem terpatok pegged. 1
Sistem Tetap fixed Pada sistem nilai tukar tetap, nilai tukar mata uang dibuat konstan
ataupun hanya diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Bila pada suatu saat nilai tukar mulai berfluktuasi terlalu besar, maka
pemerintah akn melakukan intervensi untuk menjaga agara fluktuasi tetap berada dalam kisaran yang diinginkan.
2 Sistem Mengambang Bebas freely floating
Pada sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar dibiarkan bergerak mengikuti kekuatan-kekuatan pasar tanpa intervensi dari
pemerintah. Dalam sistem ini, perusahaan-perusahaan perlu mencurahkan sumber daya yang substansial untuk mengukur dan
mengelola risiko valuta asing.
Universitas Sumatera Utara
3 Sistem Mengambang Terkendali managed floating
Pada sistem nilai tukar mengambang terkendali, nilai tukar dibiarkan berfluktuasi tanpa batas-batas yang eksplisit, tetapi bank sentral bisa
melakukan intervensi untuk mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Hal ini dilakukan untuk mencegah valuta berfluktuasi terlalu tajam ke satu
arah. 4
Sistem Terpatok pegged Sistem nilai tukar terikat dimana mata uang lokal dikaitkan nilainya
pada sebuah valuta asing atau pada sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan mengikuti fluktuasi dari nilai mata uang
yang dijadikan ikatan tersebut.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar
Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta dapat diakibatkan oleh banyak faktor Sukirno, 2004:402-403, yaitu :
1 Kenaikan harga inflasi
Inflasi yang terjadi pada suatu negara sangat berpengaruh terhadap kurs atau nilai tukar negara tersebut. Inflasi yang berlaku pada
umumnya cenderung menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yaitu inflasi
menyebabkan harga dalam negeri lebih tinggi dibandingkan barang impor sehingga impor akan meningkat, dan ekspor akan menurun
karena harganya bertambah mahal.
Universitas Sumatera Utara
2 Perubahan harga barang ekspor dan impor
Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor maupun diekspor.
Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga barang yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik
maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor dan sebaliknya kenaikan harga barang
impor akan mengurangi impor. 3
Perubahan dalam citarasa masyarakat Citarasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka
perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka akan barang-barang yang diproduksikan didalam negeri maupun yang
diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat menyebabkan ekspor
meningkat. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor meyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar.
Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.
4 Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting perannya dalam mempengaruhi aliran modal. Apabila suku bunga dan
tingkat pengembalian rendah maka akan mengakibatkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri, dan sebaliknya apabila suku bunga dan
tingkat pengembalian tinggi maka akan mengakibatkan modal luar
Universitas Sumatera Utara
negeri masuk ke dalam negeri. Apabila lebih banyak modal mengalir ke dalam negeri maka permintaan terhadap mata uang dalam negeri
bertambah dengan demikian akan menambah nilai mata uang negara tersebut.
5 Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara tergantung terhadap kemajuan ekonomi negara tersebut. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan
oleh perkembangan ekspor, amka permintaan atas mata uang negara tersebut akan naik yang akan mengakibatkan harga saham akan naik.
Sebaliknya, apabila kemajuan ekonomi tersebut mengakibatkan impor berkebang lebih cepat dibandingkan ekspor maka permintaan atas mata
uang negara tersebut akan menjadi turun yang akan berdampak terhadap penurunan harga saham.
4. Hubungan Perubahan Nilai Tukar dengan Harga Saham
Hubungan secara teoretis antara nilai tukar rupiah dengan harga saham bersifat negatif yaitu apabila terjadi penurunan nilai tukar mata uang rupiah
terhadap US rupiah terdepresiasi maka harga saham akan mengalami peningkatan. Perubahan dari nilai tukar disebut depresiasi atau apresiasi.
Depresiasi adalah suatu penurunan harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Misalnya dari Rp 1 = 1,50 menjadi Rp 1 = 1,25. Hal ini berarti mata
uang Rp terhadap US mengalami depresiasi. Bila semua kondisi lainnya tetap ceteris paribus maka depresiasi mata uang suatu negara akan membuat harga-
harga menjadi lebih murah bagi pihak luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
Apresiasi adalah suatu kenaikan harga suatu mata uang terhadap mata uang negara lain. Misalnya dari Rp 1 = 1,75. hal ini berarti mata uang Rp terhadap
US mengalami apresiasi. Bila semua kondisi lainnya tetap ceteris paribus maka apresiasi mata uang suatu negara akan membuat harga-harga barangnya
menjadi lebih mahal bagi pihak luar negeri. Dengan kata lain peningkatan nilai mata uang suatu negara tercermin dari penurunan permintaan masyarakat pada
mata uang asing yang selanjutnya akan meningkatkan harga saham.
D. Suku Bunga