Pasar modal Indonesia yang semakin berkembang, menuntut pengetahuan yang baik dalam berinvestasi saham di pasar modal, sehingga muncul ketertarikan
untuk meneliti pengaruh nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga
saham. Penelitian ini melibatkan industri rokok yaitu dengan judul “Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi terhadap Harga Saham pada Industri
Rokok di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah nilai tukar, suku bunga, dan inflasi memiliki pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia ?”
C. Kerangka Konseptual
Harga saham sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan
permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran. Menurut Boedie et al. dalam Pane, 2009 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
harga saham yaitu profitabilitas, suku bunga, inflasi, nilai tukar, tingkat pengangguran, transaksi berjalan, dan defisit anggaran.
Variabel profitabilitas tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa analisis fundamental mempunyai
pengaruh terhadap harga saham. Variabel tingkat pengangguran juga tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena sudah tercakup pada tingkat inflasi
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana dikatakan Samuelson dalam Pane, 2009, yakni : the Philip curve illustrates the trade-off theory of inflation. According to this view, a nation can
buy a lower level of unemployment if is willing to pay the price level of inflation”. Selain itu transaksi berjalan juga diabaikan karena sudah tercakup dalam nilai
tukar sebagaimana diungkapkan Samuelson : bahwa pergerakan nilai tukar akan terus berlanjut sampai neraca modal dan neraca berjalan kembali dalam posisi
keseimbangan. Defisit anggaran tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu karena defisit
anggaran terjadi bila pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaan pajak. Bila defisit anggaran ini ditutup dengan cara menerbitkan obligasi pada pasar
modal maka secara otomatis harga saham akan terpengaruh. Namun defisit anggaran yang terjadi di Indonesia ditutup dengan utang luar negeri sehingga
tidak ada dampak langsung terhadap harga saham. Nilai tukar atau kurs exchange rate adalah harga satu mata uang yang
diekspresikan terhadap mata uang lainnya Faizal dalam Dewi, 2006. Kurs dapat diekpresikan sebagai jumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk
membeli mata uang asing disebut direct quote atau sebaliknya, sejumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal disebut
indirect quote. Hubungan nilai tukar dengan harga saham adalah berlawanan arah negatif dimana pada saat nilai tukar terdepresiasi maka harga saham akan naik,
dan pada saat nilai tukar mengalami apresiasi maka harga saham akan turun. Nilai tukar dimasukkan dalam penelitian ini karena nilai tukar sangat sering
berfluktuasi yang dapat mengakibatkan pasar modal Indonesia mengalami kemuduran yang berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan Tandelilin, 2001:212. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan kepada barang lainnya. Inflasi yang tinggi akan
menyebabkan penurunan daya beli uang purchasing power of money. Selain itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh
investor dari investasinya. Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu negara mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang positif bagi investor seiring
dengan turunnya risiko daya beli uang dan risiko penurunan pendapatan riil. Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi yang tercermin akibat perubahan harga saham Tandelilin, 2001:48-49. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik. Apabila
suku bunga meningkat maka harga saham akan turun, hal tersebut dapat terjadi karena investor akan lebih tertarik terhadap investasi yang terkait dengan suku
bunga misalnya deposito dengan cara memindahkan investasinya dari saham. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan
sebelumnya, maka variabel yang mempengaruhi harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai tukar, suku bunga, dan inflasi. Kerangka
konseptual dapat digambarkan pada Gambar 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Boedie et al. dalam Pane, 2009 diolah penulis
D. Hipotesis