Apresiasi adalah suatu kenaikan harga suatu mata uang terhadap mata uang negara lain. Misalnya dari Rp 1 = 1,75. hal ini berarti mata uang Rp terhadap
US mengalami apresiasi. Bila semua kondisi lainnya tetap ceteris paribus maka apresiasi mata uang suatu negara akan membuat harga-harga barangnya
menjadi lebih mahal bagi pihak luar negeri. Dengan kata lain peningkatan nilai mata uang suatu negara tercermin dari penurunan permintaan masyarakat pada
mata uang asing yang selanjutnya akan meningkatkan harga saham.
D. Suku Bunga
Suku bunga adalah harga yang harus dibayar atas modal pinjaman, dan dividen serta keuntungan modal yang merupakan hasil dari modal ekuitas
Brigham, 2001:158. Suku bunga yang dibayarkan kepada penabung tergantung pada :
1 Tingkat pengembalian yang diharapkan produsen akan perolehan dari
modal yang ditanamkan. 2
Saat mengkonsumsi yang disukai oleh konsumen penabung preferensi waktu dalam mengkonsumsi.
3 Risiko yang terkandung dalam pinjaman tersebut.
4 Tingkat inflasi yang diperkirakan.
1. Fungsi Suku Bunga dalam Perekonomian
Tingkat suku bunga mempunyai beberapa fungsi dalam suatu perekonomian, anatara lain dalam Pane, 2009 :
a. Sebagai daya tarik bagi penabung individu, institusi, atau lembaga
yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
Universitas Sumatera Utara
b. Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat kontrol bagi
pemerintah terhadap dana langsung investasi pada sektor-sektor ekonomi.
c. Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
d. Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk meningkatkan
produksi, sebagi akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk mengontrol tingkat inflasi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat umum suku bunga selain perkiraan inflasi, tingkat likuiditas aktiva yang dikehendaki, dan keadaan
permintaan dan penawaran Brigham, 2001:158 adalah : a.
Kebijakan Bank Sentral b.
Besarnya defisit anggaran pendapatan dan belanja negara c.
Neraca perdagangan luar negeri d.
Tingkat kegiatan usaha
3. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Harga Saham
Tandelilin 2001:48-49 mengemukakan bahwa perubahan suku bunga dapat mempengaruhi variabilitas return suatu investasi yang tercermin akibat perubahan
harga saham. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik ceteris paribus. Apabila suku bunga meningkat maka harga saham akan
turun, hal tersebut dapat terjadi karena investor akan lebih tertarik terhadap
Universitas Sumatera Utara
investasi yang terkait dengan suku bunga misalnya deposito dengan cara memindahkan investasinya dari saham.
Saham apabila banyak dijual, dengan kata lain bahwa permintaan lebih kecil daripada penawaran akan mengakibatkan harga saham tersebut menjadi turun.
Demikian juga sebaliknya apabila suku bunga menurun maka harga saham akan menjadi naik. Hal tersebut dpaat terjadi disebabkan jumlah saham yang diminta
akan menjadi banyak, yang sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran apabila permintaan lebih besar daripada penawaran maka harga akan menjadi naik
atau lebih tinggi.
E. Inflasi