Kerangka Konsepsi Analisis Hukum Terhadap Letter Of Credit Syariah Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

2. Kerangka Konsepsi

Untuk menghindari kesalahpahaman atas berbagai istilah yang dipergunakan, maka di bawah ini akan dijelaskan maksud dari istilah-istilah berikut: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 55 Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musyarakah, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah, atau pembiayaan barang modal berasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah, atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. 56 Letter of Credit LC adalah janji dari bank penerbit untuk melakukan pembayaran atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atas penyerahan dokumen-dokumen misalnya konosemen, faktur, sertifikat asuransi yang sesuai dengan persyaratan LC. 57 55 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. 56 Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan 57 Ramlan Ginting, Op.cit, hal.15. Universitas Sumatera Utara Wakalah adalah perwakilan yang bertindak untuk dan atas nama orang yang diwakilinya. 58 Wakalah bil Ujrah adalah perwakilan yang bertindak untuk dan atas nama orang yang diwakilinya dengan memberikan upah kepada wakil. Qardh secara syariah bermakna harta yang diberikan kepada orang lain untuk ditagih kembali dengan yang sepadan dengan itu. Secara teknis perbankan qardh adalah akad pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan cerukan over draft dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama dan pembayarannya bisa dilakukan secara angsuran atau sekaligus. 59 Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 60 Salam adalah penjualan sesuatu dengan kriteria tertentu yang masih berada dalam tanggungan dengan pembayaran segeradisegerakan. Atau akad yang disepakati untuk membuat sesuatu dengan ciri-ciri tertentu dengan membayar harganya dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kepada pembeli di kemudian hari. 61 58 Abdul Azis Dahlan, et.al., ed.,Op.cit hal.1911. 59 Tim Asistensi Pengembangan LKS Bank Muamalat ed., Op.cit, hal. 131 dan 134. 60 Adiwarman A. Karim, Op.cit, hal.113. 61 Tim Asistensi Pengembangan LKS Bank Muamalat ed., Op.cit, hal.50 Universitas Sumatera Utara Istishna’ adalah perjanjian jual beli antara Mustashni’ pemesanpembeli dan Shani’ produsenpenjual, dimana barang mashnu’ yang akan diperjualbelikan tersebut harus dipesan terlebih dahulu dengan kriteria yang jelas. Menurut jumhur ulama istishna’ sama dengan salam yaitu dari segi obyek pesanannya harus dibuat atau dipesan terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Pebedaannya hanya terletak pada sistem pembayarannya, dimana salam pembayarannya dilakukan sebelum barang diterima sedangkan istishna’ bisa di awal, di tengah atau diakhir pesanan. 62 Mudharabah adalah pemilik modal shahibul mal menyerahkan modalnya kepada pekerjapedagang mudharib untuk diperdagangkandiusahakan, sedangkan keuntungan dagang itu dibagi menurut kesepakatan bersama. 63 Musyarakah atau syirkah adalah transaksi antara dua orang atau lebih yang dua-duanya sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat finansial dengan tujuan mencari keuntungan. 64 Hawalah adalah pemindahan hak atau kewajiban yang dilakukan seseorang pihak pertama kepada pihak kedua untuk menuntut pembayaran utang dariatau membayar utang kepada pihak ketiga, karena pihak ketiga berutang kepada pihak pertama dan pihak pertama berutang kepada pihak kedua , atau karena pihak pertama berutang kepada pihak ketiga dan pihak kedua berutang kepada pihak pertama, baik 62 Ibid, hal.58. 63 HM. Hasballah Thaib, Op. cit, hal.114. 64 Ibid, hal 98. Universitas Sumatera Utara pemindahan itu dimaksudkan sebagai ganti pembayaran yang ditegaskan dalam akad ataupun tidak. 65 Bai’ adalah jual beli, yaitu menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. 66

G. Metode Penelitian

Metode mutlak harus digunakan dalam suatu penelitian ilmiah, karena ciri khas ilmu adalah dengan menggunakan metode. 67 Inti daripada metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilakukan. 68

1. Tipe atau Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pengawasan Bank Indonesia Terhadap perbankan Syariah Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Studi : Kantor Bank Indonesia Medan)

0 36 133

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008

1 28 72

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH PASCA UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH

1 6 100

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRINSIP PRINSIP SYARIAH DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH UNTUK MENCIPTAKAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN YANG BAIK

0 3 9

PENERAPAN UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DALAM KONTEKS PRINSIP SYARIAH MENGENAI PRODUK PEMBIAYAAN

4 57 134

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH (STUDI DI BANK MUAMALAT CABANG SURAKARTA).

0 1 14

Pembiayaan Hunian Syariah Kongsi (PHSK) Berdasarkan Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) Dihubungkan Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

0 0 10

TINJAUAN YURIDIS PRAKTIK INVESTASI EMAS DI BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH DAN UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 1

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGADAAN UNDIAN BERHADIAH OLEH BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 1

TINJAUAN HUKUM PENGALIHAN UTANG DENGAN AKAD MURABAHAH DI BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

0 1 1