Tipe atau Jenis Penelitian Sumber Data

pemindahan itu dimaksudkan sebagai ganti pembayaran yang ditegaskan dalam akad ataupun tidak. 65 Bai’ adalah jual beli, yaitu menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. 66

G. Metode Penelitian

Metode mutlak harus digunakan dalam suatu penelitian ilmiah, karena ciri khas ilmu adalah dengan menggunakan metode. 67 Inti daripada metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilakukan. 68

1. Tipe atau Jenis Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian normatif. Penelitian normatif adalah metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan. 69 Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan dari sisi normatifnya. Logika keilmuan yang ajeg dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum 65 Tim Asistensi Pengembangan LKS Bank Muamalat ed., Op.cit, hal.138. 66 M. Ali Hasan, Op.cit, hal.113. 67 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif , Malang: Bayu Media Publishing, 2006, hal.294. 68 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 2002, hal.17. 69 Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm.14. Universitas Sumatera Utara normatif, yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri. 70 Jenis penelitian dalam tesis ini adalah deskriptif analitis. Penelitian yang bersifat deskriptif analitis merupakan suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan, dan menganalisis suatu peraturan hukum. 71

2. Sumber Data

Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder 72 , yang terdiri dari: 1 Bahan hukum primer, yaitu peraturan perundang-undangan di bidang hukum perikatan atau kontrak, khususnya aturan hukum yang menyangkut masalah LC. Terkait dengan judul penelitian yang menganalisis LC Syariah berdasarkan UU Perbankan Syariah, maka UU No.212008 tentang Perbankan Syariah menjadi bahan hukum primer. Disamping itu sumber- sumber hukum Islam juga ditempatkan sebagai bahan hukum primer, yaitu: Al Quran, As SunnahAl Hadist, serta Ijtihad para fuqoha sebagai relevansi dari penelitian ini yang mengupas LC dari perspektif syariah . Fatwa Dewan Syariah Nasional juga menjadi bahan hukum primer dalam penelitian ini. Demikian juga Konvensi Internasional di bidang LC yaitu Unifom Customs and Practice for Documentary Credit UCP, 2007 Revision, ICC Publication No.600. 70 Johnny Ibrahim, Op.cit, hal.57. 71 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, hal.63. 72 Pada penelitian hukum normatif, data sekunder sebagai sumberbahan informasi dapat merupakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bambang Waluyo, Op.cit, hal.14. Universitas Sumatera Utara 2 Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian. 3 Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lain-lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pengawasan Bank Indonesia Terhadap perbankan Syariah Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Studi : Kantor Bank Indonesia Medan)

0 36 133

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008

1 28 72

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH PASCA UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH

1 6 100

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRINSIP PRINSIP SYARIAH DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH UNTUK MENCIPTAKAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN YANG BAIK

0 3 9

PENERAPAN UNDANG UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DALAM KONTEKS PRINSIP SYARIAH MENGENAI PRODUK PEMBIAYAAN

4 57 134

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH (STUDI DI BANK MUAMALAT CABANG SURAKARTA).

0 1 14

Pembiayaan Hunian Syariah Kongsi (PHSK) Berdasarkan Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) Dihubungkan Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

0 0 10

TINJAUAN YURIDIS PRAKTIK INVESTASI EMAS DI BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH DAN UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 1

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGADAAN UNDIAN BERHADIAH OLEH BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.

0 0 1

TINJAUAN HUKUM PENGALIHAN UTANG DENGAN AKAD MURABAHAH DI BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

0 1 1