Pertanian Petani Organik dan Petani Anorganik Konvensional

air dan input. 5. Meningkatkan kemampuan petani mengadopsi teknologi baru dengan teknologi tepat dan spesifik lokasi. • Deptan 3. Pengemba- ngan pengolahan hasil. 1. Mendorong pengembangan usaha pelayanan jasa pasca panen pengolahan, penyimpanan. 2. Mendorong pengembangan lumbung pangan masyarakat desa menjadi lumbung modern. • Deptan • Deptan, Depdagri dan Otda. 4. Perlindungan petani atas gejolak harga output pada masa panen raya. 1. Menetapkan ‘harga perlindungan petani’ ditetapkan sekitar 20-30 di atas biaya produksi. 2. Menetapkan kebijakan pendukung bagi efektivitas kebijakan harga perlindungan petani, yaitu : - Pembelian gabah oleh pemerintah saat panen raya sesuai outlet yang tersedia pada tingkat harga sama pada harga perlindungan pertain atau lebih besar sesuai dengan harga pasar. - Penetapan tariff impor, dengan memperhatikan dosparitas harga domestik dan internasional dengan memperhatikan pada ketentuan WTO. - Pengaturan impor • Menko Perekonomian , Deptan, Deperindag. • Bulog • Depkeu • Deperindag, Bulog.

2.3 Pertanian

Pertanian adalah suatu sistem ekologi, sistem lingkungan yang kompleks yang berkaitan langsung dengan tumbuhan, hewan, alam serta manusia. Dunia pertanian adalah suatu bidang di negara berkembang yang akan menjerit paling keras jikalau perdagangan bebas itu diterapkan M. Isnaini, 2006 : 276. Di antara produk pertanian yang diperdagangkan di pasar dunia, sekitar 80 di antaranya adalah komoditas pangan. Memang sangat strategis buat Negara Maju menguasai pangan, tidak saja di lihat dari kepentingan ekonomi tetapi juga Universitas Sumatera Utara kepentingan politik. Di sub-sektor itulah, banyak penduduk miskin Negara berkembang menggantungkan hidupnya. Kehancuran sub-sektor pangan sama artinya dengan kehancuran ekonomi rakyat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga Negara berkembang lainnya yang agraris. Di daerah pedesaan yang merupakan kontributor dari ¾ kemiskinan di Indonesia, sektor pertanian bukan hanya mempunyai kontribusi sebesar 67 dari poverty incidence pengaruh kemiskinan, tetapi juga mempunyai tingkat kemiskinan yang paling tinggi di lihat dari semua ukuran kemiskinan yang ada. Gambaran di atas memberikan implikasi kebijakan yang sangat luas. Pertama, walaupun tingkat kemiskinan di daerah pedesaan telah mengalami penurunan yang cukup signifikan, tetapi kemiskinan di daerah pedesaan dan sektor pertanian masih memerlukan perhatian dan prioritas utama. Kedua, alokasi anggaran untuk mengatasi kemiskinan tetap harus mendapatkan prioritas untuk mengingat besarnya kedalaman tingkat kemiskinan di daerah pedesaan dan pertanian. Ketiga, tingginya intensitas kemiskinan akan membuat program anti kemiskinan di sektor pertanian harus didesain lebih hati-hati mengingat heterogenitas dalam faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut Achmad Suryana, 2001 : 174.

2.4 Petani Organik dan Petani Anorganik Konvensional

Petani organik adalah petani yang melakukan pengolahan lahan dengan didasarkan pada proses sumber daya alam menurut siklus kehidupan, dengan sistem yang membudaya untuk memproduksi tanaman dengan kondisi pertumbuhan yang baik dan sehat. Pertanian organik meliputi kegiatan seperti bertani dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan kompos, kotoran ternak dan bahan organik lainnya sehingga dapat membangun siklus kehidupan secara alamiah. Menurut Kamus Wikipedia Usaha tani organik organic farming adalah : bentuk usaha tani yang menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetik, zat pengatur tumbuh tanaman dan perangsang. IFOAM International Federation of Organic Agriculture 1989 mendefenisikan pertanian organik sebagai : 1. memproduksi pangan dalam jumlah yang mencukupi, 2. mengupayakan sistem budidaya yang alami, 3. mempertahankan siklus biologis tanaman, 4. mengupayakan penggunaan sumberdaya yang dapat diperbaharui, dan 5. memungkinkan produsen memperoleh pengembalian yang cukup dalam jangka panjang. Dengan demikian sistem pertanian organik menerapkan teknik-teknik seperti penggunaan kompos, rotasi tanaman, menghindari penggunaan pupuk dan bahan kimia lainnya yang terurai, menghindari penggunaan zat perangsang tumbuh dan antibiotik serta penggunaan tenaga kerja ekstra sebagai kontribusi positif bagi pertanian dan masyarakat pedesaan. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah Sebastian E S, 2008 : 61. Universitas Sumatera Utara Pupuk Organik disebut juga Pupuk alami yaitu merupakan bahan-bahan yang dapat meningkatkan kesuburan tanah serta bahan-bahannya diambil dari bahan alami seperti kotoran hewan, sampah yang membusukdibusukkan serta bahan alami lain yang ramah lingkungan yang sering juga dikatakan pupuk organik. Produk pertanian organik ditetapkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI, Pertanian Organik yang disahkan oleh Badan Standarisasi Nasional melalui BSN SNI 01-6729-2002 Sebastian E S, 2008 : 61. Pertanian oganik sudah sejak lama kita kenal, sejak ilmu bercocok tanam dikenal manusia. Pada saat itu semuanya dilakukan secara tradisional dan menggunakan bahan-bahan alamiah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pertanian dan ledakan populasi manusia maka kebutuhan pangan juga meningkat. Saat itu revolusi hijau di Indonesia memberikan hasil yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan. Dimana penggunaan pupuk kimia sintetis, penanaman varietas unggul berproduksi tinggi high yield variety , penggunaan pestisida, intensifikasi lahan dan lainnya mengalami peningkatan. Namun belakangan ditemukan berbagai permasalahan akibat kesalahan manajemen di lahan pertanian. Pencemaran pupuk kimia, pestisida dan lainnya akibat kelebihan pemakaian bahan-bahan tersebut, ini berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia akibat selalu tercemar bahan-bahan sintetis tersebut. Pemahaman akan bahaya bahan kimia sintetis dalam jangka waktu lama mulai disadari sehingga dicari alternatif bercocok tanam yang dapat menghasilkan produk yang bebas dari cemaran bahan kimia sintetis serta menjaga lingkungan yang lebih sehat. Sejak itulah mulai dilirik kembali cara pertanian alamiah back to nature . Universitas Sumatera Utara Namun pertanian organik modern sangat berbeda dengan pertanian alamiah di jaman dulu. Dalam pertanian organik modern dibutuhkan teknologi bercocok tanam, penyediaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit menggunakan agen hayati atau mikroba serta manajemen yang baik untuk kesuksesan pertanian organik tersebut. Pertanian organik di definisikan sebagai sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro- ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. IFOAM, menjelaskan pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Sertifikasi produk organik yang dihasilkan, penyimpanan, pengolahan, pasca panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi. Penggunaan GMOs Genetically Modified Organisme tidak diperbolehkan dalam setiap tahapan pertanian organik mulai produksi hingga pasca panen. Sebagian orang menilai bahwa pertanian konvensional tidak beda dengan pertanian berkelanjutan. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan unsur-unsurnya. Pertanian berkelanjutan lebih menekankan penggunaan unsur-unsur alam, dan mesti bekerjasama dengan alam untuk jangka waktu yang panjang, unsur-unsur yang digunakan untuk usaha pertanian tidak boleh merusak alam. Namun ada juga yang berpendapat bahwa pertanian berkelanjutan harus melawan pertanian konvensional, dengan cara menghentikan total penggunaan bahan kimia pertanian http:www.kadin-Indonesia.or.idenmimagesdokumenKADIN-98-2918- 10062008.pdf WIB. diakses 18Oktober2009Pukul 11.00 Universitas Sumatera Utara Menurut Jaker PO Jaringan Kerja Pertanian Organik dan IFOAM, ada 4 prinsip dasar dalam membangun gerakan pertanian berkelanjutan: 1. Prinsip ekologi. Prinsip ini mengembangkan upaya bahwa pola hubungan antara organisme dengan alam adalah satu kesatuan. Upaya-upaya pemanfaatan air, tanah, udara, iklim serta sumber-sumber keanekaragaman hayati di alam harus seoptimal mungkin tidak mengeksploitasi. Upaya-upaya pelestarian harus sejalan dengan upaya pemanfaatan. 2. Prinsip teknis produksi dan pengolahan. Prinsip teknis ini merupakan dasar untuk mengupayakan suatu produk organik. Yang termasuk dalam prinsip ini mulai dari transisi lahan model pertanian konvensional ke pertanian berkelanjutan, cara pengelolaannya, pemupukan, pengelolaan hama dan penyakit hingga penggunaan teknologi yang digunakan sejauh mungkin mempertimbangkan kondisi fisik setempat. 3. Prinsip sosial ekonomis. Prinsip ini menekankan pada penerimaan model pertanian secara sosial dan secara ekonomis menguntungkan petani. Selain itu juga mendorong berkembangnya kearifan lokal, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, dan mendorong kemandirian petani. 4. Prinsip politik. Prinsip ini mengutamakan adanya kebijakan yang tidak bertentangan dengan upaya pengembangan pertanian berkelanjutan. Kebijakan ini baik dalam upaya produksi, kebijakan harga, maupun adanya pemasaran yang adil http:www.edmart.staff.ugm.ac.id?satoewarna=indexwinoto=baseaction=listme Universitas Sumatera Utara nuskins=2ekologi+pertanianid=332tkt=4 Sumber bahan organik tanah adalah jaringan tanaman baik yang berupa serasah atau sisa tanaman yang berupa batang, akar atau daun yang kemudian di rombak oleh mikroorganisme tanah, atau sisa hewan yang berupa kotoran maupun bangkai hewan. Secara kimiawi bahan organik tersusun atas karbohidrat, protein, lignin dan sejumlah senyawa kecil seperti lemak, lilin dan sebagainya M. Isnaini 2006 : 67. diakses 10Oktober2009Pukul 11.00 WIB. Kelemahan pertanian organik adalah : 1. Hasil produksi pertanian organik lebih sedikit bila dibandingkan dengan pertanian anorganik yang memakai bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik. Karena hal ini juga maka pertanian organik masih dianggap mahal. Dalam jangka panjang, pupuk organik sangat baik untuk tanaman, karena sifat pupuk organik yang memberi pengaruh lama. Setelah penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dalam waktu lama, maka diharapkan hasil pertanian secara standar juga akan didapatkan. Misalnya, di beberapa tempat di India, hasil standar baru akan didapatkan setelah penggunaan pupuk organik setelah 22 tahun. 2. Pengendalian jasad pengganggu secara hayati dengan cara mekanik, penggunaan musuh alami atau pestisida alami dianggap kurang efektif dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia. 3. Terbatasnya informasi tentang pertanian organik. Belum ada penyuluhan- penyuluhan secara menyeluruh tentang budidaya pertanian organik dan pengendalian organisme pengganggu secara lebih jelas dan mengena. Universitas Sumatera Utara Di samping kelemahan, pertanian organik juga memiliki kelebihan, yaitu : 1. Meningkatkan aktivitas yang menguntungkan bagi tanaman. 2. Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi. 3. Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu. 4. Memperpanjang umur simpan dan memperbaiki struktur. 5. Membantu mengurangi erosi. Pertanian organik menerapkan cara pandang pada sistem pertanian yang mendorong terbentuknya tanah dan tanaman sehat dengan memanfaatkan daur ulang hara pada bahan-bahan organik seperti limbah organik, kotoran ternak, dll, rotasi tanaman, pengolahan tanah dengan sisa-sisa mulsa yang tepat serta menghindari penggunaan pupuk dan pestisida kimiasintentik. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah : 1 menghasilkan kualitas bahan pangan yang baik dalam jumlah yang cukup, 2 melaksanakan interaksi yang bersifat sinergi dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung semua kehidupan yang ada, 3 mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan mengaktifkan jasad renik, flora dan fauna tanah, tanaman dan hewan, 4 memelihara kesuburan tanah secara berkelanjutan, 5 menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber terbaru yang berasal dari sistem usahatani, 6 memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di daur ulang baik didalam maupun diluar usaha tani http:www.osdir.comml200906memberdayakan-kualitas- produk-tanihtml WIB. diakses 23September2009Pukul 16.00 Universitas Sumatera Utara Manfaat pemberian pupuk organik ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat-sifat tanah memperbaiki struktur tanah, porositas, permeabilitas, meningkatkan kemampuan untuk menahan air, dll, sifat kimia meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap kation sebagai sumber hara makro dan mikro, dan pada tanah masam dapat menaikan pH dan sifat biologi tanah meningkatkan aktivitas mikroba. Pupuk organik memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pupuk organik menggunakan sumber bahan baku dari bahan organik yang dapat diperoleh dari kotoran ternak sapi, babi atau kambing, dll. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan tujuan jangka pendek pertanian organik adalah : 1. Adanya perubahan pola pikir masyarakat setempat bahwa pertanian organik dapat dilakukan dimana saja. 2. Mengembangkan dan meningkatkan minat petani pada kegiatan budidaya pertanian organik baik sebagai mata pencaharian utama maupun hanya sampingan. 3. Peningkatan peluang pasar karena ketersediaan lahan pertanian yang sangat sempit. 4. Mempertahankan dan melestarikan produktivitas lahan pertanian sehingga lahan mampu berproduksi secara berkelanjutan. 5. Mengembalikan fauna yang hidup di dalam tanah guna membantu memulihkan tanah juga menghidupkan ekosistem yang terputus. Tujuan jangka panjang, yaitu : 1. Melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati yang hampir musnah. Universitas Sumatera Utara 2. Memasyarakatkan kembali budidaya organik yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga menunjang kegiatan budidaya pertanian yang berkelanjutan. 3. Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat residu pestisida dan pupuk serta bahan kimia lainnya. 4. Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang cukup mahal harganya dan menyebabkan pencemaran lingkungan disekitarnya. 5. Mengembangkan dan mendorong kembali dan munculnya teknologi pertanian organik yang telah dimiliki petani secara turun temurun, 6. Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan produk-produk pertanian yang bebas residu pestisida. Keuntungan makanan organik jangka panjang bagi tubuh manusia adalah membuat kerja organ lebih ringan, daya tahan tubuh jadi meningkat, lebih bugar dan tidak mudah terserang penyakit. Dampak positif lainnya adalah mengurangi resiko gejala alergi, asma, dermatitis dan sebagainya. Sedangkan keuntungan jangka panjang pertanian organik adalah tanah lebih gembur dan mudah di olah, gulma dan tanaman lainnya lebih sedikit dan lebih mudah dibersihkan. Berbeda dengan petani organik, petani anorganik cenderung menggunakan pupuk kimia dan memaksa tanaman tumbuh, tetapi hasil dari sistem ini adalah menambah kerentanan tanaman terhadap hama dan penyakit yang mengakibatkan menaiknya kebutuhan tambahan bahan kimia berbahaya lainnya. Sistem ini juga melawan proses alamiahnya alam secara turun temurun, sehingga masalah serupa akan terjadi terus menerus Universitas Sumatera Utara Dampak akibat pemakaian pestisida sangat mencemaskan diantaranya: 1. Rusaknya struktur tanah pertanian karena berbagai jenis mikro organisme yang berperan menggemburkan tanah, mati oleh pupuk dan pestisida kimia. 2. Pemakaian pestisida yang sangat tinggi ini mengakibatkan terjadi pembunuhan masal terhadap fauna yang hidup didalam tanah. 3. Rusaknya ekosistem alam rantai makanan karena sebahagian dari mahkluk di alam ini hampir punah populasinya, sehingga binatang yang lain populasinya meningkat tanpa ada yang mengganggu dan menjadi hama perusak bagi tanaman. 4. Tercemarnya lingkungan yang mengganggu kesehatan manusia melalui udara, air dan lain-lain, dimana banyak sekali kita lihat penyakit yang aneh, dan muncul dimasyarakat Sebastian E S, 2008 : 23. Pengalaman-pengalaman terdahulu menunjukkan bahwa upaya-upaya dalam meningkatkan produksi secara maksimal dan masal sering berpatokan pada pemanfaatan input-input pertanian yang bersifat kimiawi seperti pupuk anorganik dan pestisida kimiawi yang sangat intensif. Langkah-langkah tersebut sangat diilhami oleh keberhasilan teknologi revolusi hijau yang mampu meningkatkan produksi khususnya padi secara dramatis dengan menggunakan bibit padi unggul sejak REPELITA I hingga kini. Pemanfaatan bibit-bibit unggul tersebut ternyata membutuhkan input-input pertanian yang sangat tinggi dan mahal. Demikian pula serangan hama dan penyakit tanaman sepertinya berpacu dengan setiap pemanfaatan bibit jenis baru. Akhir-akhir ini telah diyakini bahwa penerapan pertanian ini ternyata memunculkan banyak permasalahan yang terkait dengan peningkatan produksi Universitas Sumatera Utara pangan dalam jangka panjang antara lain http:www.osdir.comml200906memberdayakan -kualitas-produk-tanihtml WIB: diakses 23September2009Pukul 16.00 1. Peningkatan pencemaran pada lahan-lahan pertanian akibat penggunaan bahan kimiawi yang sangat intensif. 2. Berkurangnya kandungan C-organik tanah hingga pada level yang membahayakan, aspek biologi tanah tertentu yang tidak tahan pada kondisi tersebut akibat dari penerapan pupuk an-organik sangat cepat reaksinya sehingga penggunaan bahan organik semakin berkurang. 3. Sistem pertanian green revolution sangat boros terhadap energi akibat dari varietas-varietas unggul khususnya padi akan mampu berproduksi tinggi apabila diberikan input pertanian yang tinggi. Input unsur makro saja yang berlebihan mengakibatkan keseimbangan unsur hara dalam tanah terganggu. 4. Penerapan teknologi revolusi hijau akhirnya merembet pada lahan-lahan kering dengan komoditas bukan padi dan selalu menggunakan istilah pupuk berimbang yang sering didasari oleh dosis pupuk anjuran nasional bukan dosis lokal. Kondisi tanah di masing-masing daerah adalah berbeda sehingga kebutuhan pupuk seharusnya juga tidak sama. Secara umum terdapat perbedaan yang mencolok, baik secara anatomi maupun ekonomi antara budidaya tanaman secara organik dan tanaman anorganik konvensional. Perbedaannya tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Perbandingan tanaman organik dan anorganik konvensional. I. Anatomi Perbandingan anatomi konsep pertanian organik dan konvensional Tabel 3 Uraian Tanaman Organik Tanaman Anorganik Perlakuan Pra produksi sampai Pasca produksi Dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan alat-alat mekanisasi yang dapat merusak kesuburan tanah. Menggunakan alat-alat semi sampai full mekanis dalam setiap tahap pekerjaan Bibit Berasal dari varietas bibit-bibit lokal Berasal dari bibit unggu l, hibrida, dan transgenik transformasi gen. Pola tanam Ditanam secara tumpangsari, pergiliran tanaman, dsb mix cropping Monokultur satu jenis tanaman pada satu hampar lahan. Pengairan Sederhana, dan berkelanjutan. Mekanis, sehingga mempercepat pengurasan air tersedia pada lahan. Bentuk fisik tanaman Kokoh, tidak mengandung banyak air. Lemah, mengandung banyak air, sehingga mudah diserang Hama dan Penyakit. Umur tanaman Panjang Pendek Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan Agak lambat, karena tumbuh secara alami. Cepat, tumbuh Resistensi hama penyakit Tahan hama dan penyakit. Mudah diserang hama dan penyakit. Pemupukan Menggunakan bahan-bahan kimia organis asli dan mudah terurai secara alami. Kimia non-organis sintetis, sehingga sulit terurai dan menimbulkan timbunan senyawa baru yang merusak keseimbangan biokhemis tanah. Perlintan Menggunakan pendekatan alternatif dan keseimbangan ekologis. Menggunakan pestisida kimia sintetis beracun. Seimbang, sedikit dalam masa produksi yang panjang. Tidak menentu banyak dalam masa produksi yang singkat. Hasilkualitas produksi Beraneka ragam, berkualitas tinggi, bebas residu kimia beracun, mengandung gizi yang seimbang, tahan disimpan lama, dsb Sejenis, kurang berkualitas, mengandung residu kimia berbahaya, kandungan gizi tidak berimbang, dan tidak tahan untuk disimpan lama. Rasa Enak aromatik Tawar, kurang enak, Universitas Sumatera Utara

II. Ekonomi dan sosial, serta kesehatan Tabel 4

Uraian Tanaman Organik Tanaman Anorganik Pilihan konsumen Disukai konsumen. Kurang disukai, karena kurang enak. Harga Lebih adil , karena pola pasar dari produsen langsung ke konsumen. Relatif, tergantung pedagang dan distribusi yang bertingkat-tingkat. Resiko kegagalan usaha tani Sedikit, karena ada Tumpang sari, rotasi, Lebih besar dengan peningkatan input serta wabah hamapenyakit Kerusakan ekosistim lahan Tidak ada, dan berkelanjutan. Lebih cepat, resistensi hama pada pestisida, polusi, daur ulang biokemis tanah tidak seimbang. Resiko sosial Terbebas dari ketergantungan. Menciptakan ketergantungan pada petani dan lahan. Resiko budaya Kreatif dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan kekuatan alam. Effisien, malas, dan menimbulkan sifat tamak dan serakah. Resiko Tidak ada Pasti , keracunan secara akut Universitas Sumatera Utara kesehatan atau kronis. Catatan : Data-data perbandingan antara pertanian organik dan konvensional berdasarkan pada pengalaman dari petani-petani organik yang menjadi rekanan PAN Indonesia 2003.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertanian

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Organik Di Kabupaten Serdang Bedagai(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

2 80 83

Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

19 173 117

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4