Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

mengetahui cara pertanian yang modern yang hal ini tentu saja mempengaruhi hasil pertanian.

2.6 Kerangka Pemikiran

Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia harus bekerja guna memenuhi kelangsungan hidupnya. Petani juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Masyarakat desa merupakan masyarakat yang hidup di pedesaan sebagai suatu daerah terpencil dan umumnya mayoritas adalah petani. Ada pertanian organik maupun pertanian anorganik. Pertanian organik baik untuk kelangsungan lingkungan. Akan tetapi, masih banyak petani yang masih menggunakan bahan kimia sebagai pupuk atau perangsang tanamannya. Hal ini membuat lingkungan rusak dan tercemar akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Perbandingan pertanian organik da anorganik, pertanian organik lebih mempunyai banyak keutungan, yaitu keseimbangan tanah terjaga, dapat menghemat biaya operasional tanpa penggunaan pupuk dan pestisida sintetik, produk yang dihasilkan lebih sehat, tanah menjadi lebih gembur dan lain sebagainya. Sedangkan Pertanian anorganik dapat merusak ekosistem lingkungan akibat penggunaan pupuk dan pestisida, dan produk yang dihasilkan cenderung tidak bagus bagi kesehatan tubuh manusia. Pertanian organik maupun anorganik, luas lahan akan mempengaruhi skala usaha, dan skala usaha tani ini pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pendapatan suatu usahatani padi sawah, sebaliknya lahan yang luas akan menghasilkan skala Universitas Sumatera Utara usaha yang besar. Unsur-unsur pertanian adalah lahan, tenaga kerja, modal, harga pasar, keadaan sarana transportasi, tersedianya teknologi modern, tersedianya sarana produksi. Unsur-unsur pertanian dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat petani. Akibat dari pengaruh tersebut dapat tercipta tingkat sosial ekonomi petani, yang hal ini dapat dilihat dari pendapatan yang lebih tinggi. Modal yang digunakan dalam pertanian organik adalah 15 dari hasil di luar tenaga kerja, sedangkan pertanian anorganik biayanya 20 dari hasil. Pertanian organik membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dibandingkan dengan pertanian anorganik. Harga padi organik adalah Rp. 3.500kg sedangkan harga padi anorganik Rp. 2.500kg. Pertanian organik dapat menghasilkan 280 kgrante, dan pertanian anorganik menghasilkan 300 kgrante. Bila pertanian anorganik tenaga kerjanya hanya membutuhkan 4 orang, maka pertanian anorganik tenaga kerjanya 6 orang. Ini disebabkan karena pertanian organik membutuhkan curahan waktu dan perawatan yang lebih banyak. Dalam perawatannya, pertanian anorganik hanya membutuhkan waktu 2 hariminggu, sedangkan yang organik membutuhkan waktu 3- 4 hariminggu. Biasanya hasil padi organik langsung dijemput ke rumah petani, ini disebabkan karena permintaan padi organik yang tinggi. Dan biasanya petani yang menentukan harga. Sementara untuk padi anorganik permintaan standar dan biasanya agentengkulak yang menentukan harga. Pengelolaan lahan organik dan anorganik tidak jauh berbeda, hanya berbeda dalam hal penggunaan pupuk dan ZPT zat perangsang tanaman. Pengelolaan tanaman dalam pertanian anorganik yaitu dimulai dari penyemaian 10-15 hari, kemudian dilakukan pemupukan pertama 40 dari jumlah keseluruhan pupuk, Universitas Sumatera Utara setelah tanam 4-5 hari dilakukan pemupukan kedua, yaitu 40 dari keseluruhan jumlah pupuk, setelah padi berumur 25-30 hari diberikan lagi pupuk 20, dan dilakukan pengendalian hama dan air ada pupuk alternativepupuk tambahan yaitu pupuk cair ppc dan pemberian ZPT. Sedangkan untuk tanaman organik yaitu penyemaian 10-15 hari, dan dilakukan pemupukan 40 dari jumlah keseluruhan pupuk, setelah tanam 4-5 hari dilakukan pemupukan kedua yaitu 40 dari keseluruhan pupuk, setelah padi berumur 25-30 hari diberi pupuk 20 dan terakhir dilakukan pengendalian hama dan air. Pupuk tambahan untuk tanaman organik sebagai perangsang tanaman yaitu menggunakan urin sapi dan sebagai pencegah hama insektisida hayati dengan menggunakan tumbuhan, yaitu daun sirih, tembakau, akar pinang muda. Digiling, kemudian direndam selama 2 x 24 jam lalu disaring, dan hasilnya disemprotkan pada tanaman dipakai saat dibutuhkan saja. Pendapatan petani akan meningkat bila unsur-unsur pertanian tersebut dapat terpenuhi dengan baik yang juga akan mempengaruhi penambahan lahan, kemampuan menyekolahkan anak, perbaikan perumahan, penambahan jumlah tabungan, peningkatan kesehatan, dan peningkatan gizi dan frekuensi pangan Universitas Sumatera Utara Bagan Alur Kerangka Pemikiran UnU

2.7 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Organik Di Kabupaten Serdang Bedagai(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

2 80 83

Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

19 173 117

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4