Tingkat Sosial Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tingkat Sosial Ekonomi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, tingkat adalah suatu jenjang atau susunan yang berlapis-lapis. Sosial artinya adalah sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat sedangkan arti kata ekonomi adalah ilmu mengenai azas-azas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti hal keuangan, perindustrian dan perdagangan. Jadi dapat dikatakan bahwa ekonomi berhubungan dengan proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari KBBI, 1996 : 220 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat KBBI, 1990 : 855. Sedangkan dalam konsep sosiologis, manusia sering di sebut makhluk sosial yang artinya bahwa manusia tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain disekitarnya Soekanto, 2007 : 76. Istilah ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “oikos” yang artinya rumah tangga dan “Nomos” yang artinya mengatur. Jadi secara harfiah, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini adalah pengertian yang paling sederhana. Namun, seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat, maka pengertian ekonomi juga sudah lebih luas. Dari pengertian di atas maka dapatlah dikatakan bahwa sosial ekonomi adalah sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara luas. Untuk melihatnya dapat dijadikan indikator seperti penghasilan, Universitas Sumatera Utara pendidikan, sandang, pangan, kesehatan dan sebagainya yang tentunya disesuaikan dengan keperluan suatu konsep penelitian yang dilakukan. Jadi, tingkat sosial ekonomi adalah adanya suatu jenjang yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Bila berbicara mengenai sosial ekonomi berarti juga berbicara tentang kebutuhan dan bagaimana seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan pemanfaatan hasil ekonomi yang diperoleh. Berhubungan dengan kehidupan sosial ekonomi yang di dalamnya terdapat unsur kebutuhan dan pemenuhannya, Abraham Maslow mengelompokkan 5 tingkat kebutuhan manusia, yaitu : 1. Kebutuhan dasar fisiologis atau kebutuhan fisik Phisiological Needs yang diperlukan untuk mempertahankan hidup seperti kebutuhan akan makanan, istirahat, udara segar, vitamin, air dan sebagainya. Ini merupakan kebutuhan primer. 2. Kebutuhan untuk mencintai dan mencintai Love Needs , merupakan dorongan atau keharusan baginya untuk mendapatkan tempat dalam satu kelompok dimana ia memperoleh kehangatan perasaan dan hubungan dengan masyarakat lain secara umum. 3. Kebutuhan akan harga diri Estem Needs menuntut pengalaman individu sebagai pribadi yang bernilai, sebagai manusia yang berarti dan memiliki martabat. Pemenuhan kebutuhan ini akan menimbulkan rasa percaya diri, menyadari kekuatan-kekuatannya, merasa dibutuhkan dan mempunyai arti bagi lingkungannya. Universitas Sumatera Utara 4. Kebutuhan akan rasa aman Safety Needs ditujukan oleh anak dengan pemenuhan kebutuhan secara pasti. Continue dan teratur. Anak mudah terganggu dalam situasi yang dirasakan sebagai situasi yang membahayakan, situasi yang kacau, tak menentu, ia mudah menarik diri dalam situasi asing baginya. Anak membutuhkan perlindungan yang memberi rasa aman. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri Self Actualization yaitu memberikan dorongan kepada individu untuk mengembangkan atau mewujudkan seluruh potensi dalam dirinya. Dorongan ini merupakan dasar perjuangan setiap individu untuk merealisasikan dirinya, untuk menentukan dirinya atau identitasnya dan menjadi dirinya sendiri. Kebutuhan ini tumbuh secara wajar dalam diri setiap manusia. Manusia memang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, karena dengan demikian manusia akan mendapatkan hasil yang dapat digunakan demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan di atas yang harus dipenuhi oleh manusia demi kelangsungan hidupnya, mendorong manusia untuk bekerja sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Prof. Otto Soemarwoto membagi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar atas 3 golongan, yaitu : 1. Kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup secara hayati yang sehat dan aman merupakan naluri yang paling hakiki bagi semua makhluk hidup. Golongan ini terdiri dari udara, air , pangan yang harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai serta perlindungan terhadap serangan penyakit, hewan buas dan sesama manusia. Kebutuhan ini sifatnya mutlak yaitu sama untuk semua orang menurut jenis kelamin, umur dan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 2. Kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup yang manusiawi, antara lain agama, pendidikan, perlindungan hukum, pakaian, rumah dan pekerjaan. Kebutuhan ini bersifat nisbi, dipengaruhi oleh minat sosial budaya dan berubah dari waktu ke waktu. 3. Kebutuhan dasar untuk memilih baik sebagai naluri untuk memelihara kelangsungan hidup hayatinya maupun kelangsungan hidup manusiawinya yang terungkap dalam kelakuan sosial budaya Suyanto, 1995 : 6.

2.2 Kemiskinan Petani di Pedesaan

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Organik Di Kabupaten Serdang Bedagai(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

2 80 83

Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

19 173 117

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4