27
Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka dalam hal tertentu ia cendrung mengetahui hubungan antara perasaan
dengan minat. Siswa yang berminat terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam ia akan merasa senang dalam mengikuti
pelajaran pendidikan agama Islam. Ia akan rajin dan terus-menerus mempelajari ilmu agama Islam dan mengikutinya dengan antusias
tanpa ada beban paksaan dalam dirinya. 4
Ketertarikan “Minat menurut Crow dan Crow bisa berhubungan dengan
gaya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau pun bisa berupa
pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.”
57
Seorang siswa dapat diakatakan memiliki minat belajar yang tinggi jika ia merasa tertarik pada suatu obyek, dalam hal ini
pelajaran. Ketertarikan siswa tersebut akan berimplikasi pada indikator-indikator minat belajar lainnya. Maka kunci pertama
dalam belajar adalah siswa terlebih dahulu mesti mempunyai rasa ketertarikan pada pelajaran.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Pendidikan
Agama Islam
Minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan sesuatu yang dapat dikembangkan dan timbul karena ada berbagai faktor. Minat
ditimbulkan karena adanya perasaan senang pada diri siswa yang diperkuat oleh sikap yang positif.
Dengan mengandalkan perasaan siswa mampu menilai tentang pengalaman-pengalamannya di sekolah selama ia mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Penilaian-penilaiannya yang positif akan terungkap
57
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1993,h. 112
28
d engan “perasaan senang” dan penilaian negatif akan terungkap dalam
“perasaan tidak senang”. Seperti telah diketahui bahwa selain minat timbul dari dalam
diri individu, terdapat faktor-faktor yang berasal dari luar yang turut berperan dalam menimbulkan minat seseorang. Beberapa faktor yang
mempengaruhi minat seseorang dalam belajar lebih lanjut diungkapkan oleh M. Alisuf Sabri berikut ini:”… apabila siswa tidak berminat
sebaiknya dibangkitkan sikap positif sikap menerima kepada pelajaran dan kepada gurunya
, agar siswa mau belajar…”
58
Abd. Abror mengemukakan bahwa “minat itu sebenarnya mengandung unsur kognisi, emosi dan konasi”.
59
Berdasarkan pendapat para pakar tersebut di atas, maka penulis dapat menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
minat belajar pendidikan agama Islam: 1
Pengetahuan Pengetahuan seseorang tentang pendidikan agama Islam
merupakan faktor yang mempengaruhi minat dalam belajar pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, minat belajar pendidikan
agama Islam harus didahului dengan mengenal atau mengetahui tentang pengetahuan yang berkenaan dengan al-
Qur’an. Apabila seseorang telah mengenal atau mengetahui
pendidikan agama Islam, mengetahui manfaat belajar pendidikan agama Islam maka ia akan berminat dalam belajar pendidikan
agama Islam. Sebaliknya, apabila seseorang tidak mengetahui tentang pendidikan agama Islam dan manfaatnya, maka ia tidak
akan berminat dalam belajar pendidikan agama Islam. 2
Keyakinan Keyakinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
dengan “kepercayaan yang sunguh-sungguh, kepastian, ketentuan,
58
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan , …………………………………….., h. 84
59
Abdurrahman Abror, P sikologi Pendidikan,……………………………………., h. 112
29
bagian agama atau religi yang menjadi konsep-konsep ang menjadi milik kepercayaann dan penganutnya.”
60
Keyakinan seseorang terhadap pendidikan agama Islam, juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat seseorang dalam
belajar pendidikan agama Islam. Keyakinan tersebut dapat berupa keyakinan bahwa belajar pendidikan agama Islam adalah wajib
hukumnya, keyakinan bahwa dengan belajar pendidikan agama Islam dapat menjadi pengontrol dalam berbuat sesuatu.
3 Kebiasaan
Kebiasaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “sesuatu yang biasa dilakukan; pola untuk melakukan
tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang-ulang untuk hal
yang sama.”
61
Faktor lingkungan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap timbul dan berkembangnya minat, baik lingkungan
keluarga, sekolah maupun masayarakat.
62
Kebutuhan dapat juga menjadi faktor timbulnya minat. Minat yang timbul dari kebutuhan anak-anak merupakan
pendorong bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Oleh karena itu, orang tua mengarahkan anak-anaknya bahwa pendidikan
agama penting bagi mereka, sehingga mereka merasa butuh. Seperti yang dikatakan oleh Zakiah Darajat, pemunculan minat
pada siswa tergantung dari kebutuhan, dorongan dan minat mereka. “Semakin besar kebutuhan yang dirasakan maka semakin kuat pula
60
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, h.1133
61
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,…………… h.129
62
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,… h. 263
30
minat yang dimiliki siswa.”
63
Kebutuhan disini adalah kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan, yaitu Pendidikan Agama Islam.
Pengalaman juga merupakan faktor timbulnya minat, karena pengalaman belajar agama yang telah diterima sebelum ia
masuk sekolah akan menimbulkan minat yang baru terhadap pelajaran agama di sekolahnya. Pengalaman menimbulkan sikap
positif terhadap penilaiannya apa yang dilihatnya, seperti siswa yang sudah mempunyai pengalaman belajar agama dirumah
maupun disekolah tingkat dasarnya maka ia mempunyai keinginan minat lagi untuk mempelajari pelajaran agama di sekolah
lanjutannya agar apa yang pernah diminatinya dulu tetap terus- menerus ia geluti untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
B. Kerangka Berfikir
Dalam Islam, anak bagi orang tuanya merupakan karunia sekaligus sebagai amanat dari Allah swt. Disebut karunia, karena ditinjau baik secara
psikologis maupun secara sosiologis, anak menempati posisi yang sangat penting. Mengingat ia dapat menjadi hiasan dan tumpuan kasih sayang bagi
orang tuanya. Disebut amanat, karena orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar untuk memelihara, melindungi dan mendidik anak.
Orang tua berkewajiban mendidik anak, baik dalam pendidikan formal maupun non formal.
Orang tua bertangung jawab dalam memberikan segala bimbingan dan pengarahan agar anak mempunyai minat yang tinggi dalam belajar agama.
Dengan bimbingan dan pengarahan dari orang tuanya anak akan cenderung gembira dan mempunyai keinginan yang besar untuk belajar.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk
63
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 133