Pembagian Asam Amino Asam amino

Kromatografi penukar ion umumnya sangat efisien dalam memisahkan campuran asam amino. Metode ini menggunakan kolom penukar ion secara paralel dengan metode deteksi ninhidrin yang hasilnya reprodusibel sehingga teknik ini sangat banyak digunakan dalam pemisahan dan analisis campuran asam amino. Kromatografi kertas digunakan dalam pemisahan asam amino berdasarkan fakta bahwa gugus selulosa kertas memiliki afinitas kuat terhadap molekul air ,yang terbentuk oleh ikatan hidrogen dengan gugus OH pada rantai polisakarida. Jika asam amino tidak dapat dipisahkan dengan sempurna dengan kromatografi kertas sederhana,maka kromatogram dua dimensi dapat dicoba. HPLC tidak umum digunakan pada pemisahan asam amino.Akan tetapi ,pemisahan asam amino dengan HPLC fase balik juga cukup efisien asalkan beberapa asam amino dibuat turunannya. Bahkan apabila derivat yang dipilih menjadi kromofor kuat pada daerah UV, analisis dengan HPLC menjadi cepat efisien dan sensitif Bailey ,1990 .

2.6 Analisis Asam Amino dengan HPLC

Salah satu analisis asam amino adalah dengan kromatografi partisi cair cair atau sering disebut dengan metode HPLC. Metode ini akhir akhir ini banyak juga digunakan dalam analisis asam amino. Metode ini telah ditunjang oleh peralatan yang baik dan modern, menggunakan kolom yang efisien dibawah tekanan besar sehingga dilakukan dalam waktu yang singkat dan memberikan hasil yang tepat. Untuk mendeteksi asam amino, dapat menggunakan detektor UV, sinar tampak, dan floresensi. Dalam hal ini asam amino harus diderivatisasi terlebih dahulu supaya dapat membentuk derivat yang dapat menyerap cahaya UV, tampak atau fluoresensi Rediatning, 1978 . Penggunaan alat HPLC ini dipilih karena alat ini kerjanya lebih cepat dan merupakan alat yang dapat diandalkan dalam pemisahan dan analisis kuantitatif pada makanan. Alat ini juga merupakan alat yang telah dikembangkan untuk mendeteksi adanya derivat babi dalam produk makanan Rohman, 2012.

2.6.1 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT HPLC

Kromatografi adalah istilah umum untuk berbagai cara pemisahan berdasarkan cuplikan antara fase yang bergerak dapat berupa gas atau zat cair, dan fase diam dapat berupa zat cair atau zat padat. Kromatografi ini ditemukan oleh Tswett pada tahun 1903 Johnson dan Stevenson, 1991. HPLC High Performance Liquid Chromatography merupakan metode pilihan untuk analisis asam asam amino karena merupakan metode yang serba guna, mempunyai kapasitas yang tinggi, dan dapat dipercaya. Karena kebanyakan asam amino tidak mempunyai serapan baik didaerah ultraviolet atau didaerah visibel, maka asam asam amino tidak dapat dideteksi dengan menggunakan detektor spektrofotometer UV- Vis yang merupakan detektor yang paling banyak digunakan dalam HPLC. Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengembangkan prosedur prosedur derivatisasi yang membuat asam amino lebih mudah dideteksi. Suatu pereaksi penderivat harus mempunyai syarat syarat sebagai berikut : a Produk yang dihasilkan harus mampu menyerap baik sinar ultraviolet atau sinar tampak atau dapat membentuk senyawa berfluoresen sehingga dapat dideteksi dengan spektrofluorometri. b Proses derivatisasi harus cepat dan menghasilkan produk yang sebesar mungkin. c Produk hasil derivatisasi harus stabil selama proses derivatisasi dan deteksi Abdul Rohman, 2007 . HPLC High Performance Liquid Chromatography merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain : farmasi, lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri makanan Sudjadi, 2007. High Performance Liquid Chromatography adalah jenis yang khusus dari kromatografi kolom. Metode ini menggunakan cairan dengan tekanan tinggi sebagai fase gerak Gottfried, 1988.