Hidrolisis gelatin Penyiapan sampel

Reaksi derivatisasi harus mempunyai beberapa persyaratan, diantaranya adalah: produk yang dihasilkan harus mampu menyerap baik sinar ultraviolet atau sinar tampak atau dapat membentuk senyawa berfluoresen sehingga dapat dideteksi dengan spektrofluorometri , proses derivatisasi harus cepat dan menghasilkan produk yang sebesar mungkin dan produk hasil derivatisasi harus stabil selama proses derivatisasi dan deteksi Rohman dan Sumantri, 2007. Ada beberapa agen penderivat yang dapat digunakan untuk menderivatisasi asam amino sebelum dilakukan analisis dengan HPLC, antara lain adalah NBD- F 7-fluoro -4-nitrobenzo diazole, aminokuinolil- N-hidroksisuksini-midil karbamat AQC, FMOC- Cl 9-fluoronylmethyl- chloroformate dan o-ftalaldehid Masuda dan Domae, 2011. Agen penderivat yang digunakan dalam penelitian ini adalah AQC aminokuinolil-N-hidroksisuksini-midil karbamat. Pereaksi penderivat AQC ini telah disentesis dan telah digunakan secara sukses untuk pemisahan dan analisis kuantitatif asam amino dalam hidrolisat protein, baik dengan menggunakan detektor fluoresen atau detektor UV. Derivatisasi dengan AQC ini sangat cepat hanya beberapa detik dan sederhana. Lebih lanjut, produk yang dihasilkan stabil dan adanya kelebihan AQC tidak mengganggu proses pemisahan Rohman dan Sumantri, 2007. AQC ini merupakan agen penderivat yang paling stabil jika dibandingkan dengan agen penderivat lainnya. Agen penderivat AQC ini stabil selama 7 hari pada suhu ruang. Selain itu juga AQC dapat bereaksi dengan asam amino primer dan asam amino sekunder Masuda dan Domae, 2011 sehingga paling cocok digunakan dalam proses derivatisasi. Gambar 3. Reaksi derivatisasi asam amino oleh AQC Hou,2009.

4.2 Analisis asam amino

Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap standar asam amino, analisis terhadap gelatin standar, analisis terhadap marshmallow yang dibuat dari gelatin standar dan analisis terhadap sampel uji pada konsentrasi 100 pmol. Hasil analisis asam amino tersebut dengan HPLC dapat dilihat pada kromatogram dibawah. Dari hasil profil standar asam amino gambar 4 dapat dilihat bahwa ada 17 asam amino yang terdeteksi yaitu asam aspartat, serin, asam glutamat, glisin, histidin, arginin, treonin, alanin, prolin, tirosin, valin, metionin, lisin, isoleusin, leusin, fenilalanin dan triptofan. Gambar 4. Profil standar asam amino Keterangan : 1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 : arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9 : prolin; 10: tirosin ; 11 : valin ; 12 : metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin; 17: triptopan