Latar Belakang Analisis komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin babi pada marshmallow menggunakan teknik kombinasi HPLC dan PCA

1.1 Rumusan Masalah

Bagaimanakah perbedaan komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin babi dalam marshmallow menggunakan High Performance Liquid Chromatography HPLC yang dikombinasikan dengan teknik principal component analysis PCA ?

1.2 Tujuan Penelitian

. Mengetahui perbedaan profil asam amino gelatin sapi dan gelatin babi pada marshmallow.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin babi pada produk marshmallow. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gelatin

2.1.1 Pengertian gelatin

Gelatin adalah protein yang berasal dari hidrolisis kolagen yang berasal dari jaringan ikat dan tulang vertebrata. Karena bentuknya seperti gel dan dapat digunakan sebagai stabilizer, gelatin umumnya digunakan sebagai bahan pengikat dalam berbagai macam produk makanan seperti marshmallow, permen dan daging. Dalam industri farmasi, gelatin digunakan untuk membuat kapsul keras, kapsul lunak, tablet, granulasi, suplemen makanan dan lapisan pelindung untuk obat-obatan Cai hui et al., 2011. Istilah gelatin mulai populer sekitar tahun 1700 dan berasal dari bahasa latin ‘gelatus’ yang berarti kuat atau kokoh. Secara fisik gelatin berbentuk padat, kering, tidak berasa dan transparan. Ada tiga sifat yang paling menonjol pada gelatin yaitu: kemampuan untuk membentuk gel, kekenyalan dan kekuatan lapisan tinggi. Gelatin merupakan polimer tinggi alami yang memiliki berat molekular dari 20.000 sampai 70.000. Gelatin ini dipersiapkan dari bahan yang mengandung kolagen termasuk kulit, tulang dan tendon dengan pemecahan hidrolisis melalui pendidihan dengan air atau dengan menggunakan uap panas yang tinggi. Perwitasari, 2008. Gelatin ini praktis tidak berbau, tidak larut dalam aseton, kloroform, etanol 95, eter, dan metanol. Sifatnya yang larut dalam gliserin, asam, dan basa. Walaupun di dalam asam kuat atau basa kuat dapat menyebabkan pengendapan. Gelatin tidak larut dalam air dingin, tetapi hanya akan mengembang. Perendaman dalam air dingin menjadikan gelatin lunak dan berangsur-angsur menyerap air 5 sampai 10 kali bobot air. Gelatin larut dalam air panas. Setelah pendinginan sampai 35-40° C, gelatin akan membentuk gel. Pada suhu 40°C akan berbentuk sol Singh et al., 2002. Dalam industri makanan, gelatin merupakan suatu polimer yang larut air sehingga digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan elastisitas, konsistensi dan stabilitas suatu produk makanan Tavakolivour, 2011. Gelatin terutama mengandung asam amino glisin sebesar 33 , prolin 22 dan hidroksiprolin 22 . Gelatin komersial terdiri dari 84 –90 protein, 8-12 air dan 2-4 adalah garam mineral. Mayoritas bahan baku untuk pembuatan gelatin berasal dari kulit babi, walaupun gelatin juga bisa dihasilkan dari kulit dan tulang domba. Semua bahan yang digunakan dalam produksi gelatin berasal dari rumah pemotongan hewan. Gelatin berasal dari kolagen yang telah dihidrolisis Wolinsky, 2004 . Tabel 2.1 Komposisi asam amino gelatin kulit sapi dan kuilt babi Nhari et al, 2011. Komposisi asam amino mempengaruhi sifat fisika dan kimia gelatin. Analisis asam amino gelatin menunjukkan bahwa struktur molekul gelatin memiliki perbedaan yang terlihat pada kandungan asam amino Asam amino BSG residu per 1000 total residu asam amino PSG residu per 1000 total residu asam amino Non polar hidrofobik Alanin Valin Leusin Isoleusin Fenilalanin Metionin Prolin Total 33 10 12 7 10 4 63 139 80 26 29 12 27 10 151 335 Polar tidak bermuatan Glisin Serin Threonin Tirosin Total 108 15 10 2 135 239 35 26 7 307 Asam polar Asam aspartat Asam glutamat Total 17 34 51 41 83 124 Basa polar Lisin Arginin Histidin Total 11 47 Tidak terdeteksi 58 27 111 Tidakterdeteksi 138