Manfaat Penelitian Protein Analisis komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin babi pada marshmallow menggunakan teknik kombinasi HPLC dan PCA

hidroksiprolin 22 . Gelatin komersial terdiri dari 84 –90 protein, 8-12 air dan 2-4 adalah garam mineral. Mayoritas bahan baku untuk pembuatan gelatin berasal dari kulit babi, walaupun gelatin juga bisa dihasilkan dari kulit dan tulang domba. Semua bahan yang digunakan dalam produksi gelatin berasal dari rumah pemotongan hewan. Gelatin berasal dari kolagen yang telah dihidrolisis Wolinsky, 2004 . Tabel 2.1 Komposisi asam amino gelatin kulit sapi dan kuilt babi Nhari et al, 2011. Komposisi asam amino mempengaruhi sifat fisika dan kimia gelatin. Analisis asam amino gelatin menunjukkan bahwa struktur molekul gelatin memiliki perbedaan yang terlihat pada kandungan asam amino Asam amino BSG residu per 1000 total residu asam amino PSG residu per 1000 total residu asam amino Non polar hidrofobik Alanin Valin Leusin Isoleusin Fenilalanin Metionin Prolin Total 33 10 12 7 10 4 63 139 80 26 29 12 27 10 151 335 Polar tidak bermuatan Glisin Serin Threonin Tirosin Total 108 15 10 2 135 239 35 26 7 307 Asam polar Asam aspartat Asam glutamat Total 17 34 51 41 83 124 Basa polar Lisin Arginin Histidin Total 11 47 Tidak terdeteksi 58 27 111 Tidakterdeteksi 138 Nhari et al., 2011. Gelatin memiliki kadar asam amino yang rendah pada metionin, sistein dan tirosin. Hal ini disebabkan karena ketiga asam amino ini mengalami kerusakan karena hidrolisis pada proses pembuatan gelatin Hafidz et al., 2011. Perbedaan komposisi asam amino pada gelatin kulit sapi dan kulit babi ditunjukkan oleh tabel 1. Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa komposisi asam amino dinyatakan sebagai residu per 1000 residu asam amino. Bovine skin gelatin BSG dan Porcine skin gelatin PSG keduanya memiliki kandungan glisin, prolin dan arginin dalam jumlah yang tinggi. PSG mengandung jumlah asam amino glisin, prolin dan arginin yang lebih tinggi dibandingkan dengan BSG. Kedua gelatin memiliki jumlah tirosin yang rendah dan histidin tidak terdeteksi pada keduanya Nhari et al., 2011.

2.1.2 Tipe gelatin

Gelatin dapat diklasifikasikan berdasarkan proses perendamannya yakni gelatin tipe A dan tipe B. Gelatin tipe A asam adalah gelatin yang biasanya secara khusus diproduksi dari kulit babi dan proses perendamannya menggunakan larutan asam. Gelatin yang diperoleh setelah melalui proses asam akan mempunyai titik isoeletrik antara pH 6 dan 9. Gelatin tipe B merupakan gelatin yang diproduksi dari kulit sapi, kambing dan kerbau atau dari tulang binatang binatang yang sudah dihilangkan mineralnya demineralised bones. Gelatin tipe B ini mempunyai titik isoelektrik antara pH 4,7 hingga 5 Jaswir, 2007.

2.1.3 Komposisi Gelatin

Gelatin sangat kaya dengan asam amino glisin Gly hampir sepertiga dari total asam amino, prolin Pro dan 4-hidroksiprolin 4Hyd. Struktur gelatin yang umum adalah:-Ala-Gly-Pro-Arg-Gly-Glu-4Hyd-Gly-Pro-. Kandungan 4Hyd berpengaruh terhadap kekuatan gel gelatin, makin tinggi asam amino ini, kekuatan gel juga lebih baik. Meskipun diturunkan dari protein hewani, gelatin tergolong sebagai protein dengan nilai biologis yang rendah dan sering juga dianggap protein tidak lengkap. Hal ini disebabkan karena tidak adanya triptophan Trp yang merupakan salah satu asam amino esensial, serta rendah dalam sistein Cys dan tirosin Tyr Jaswir, 2007.

2.2 Protein

Protein berasal dari kata proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh Podjiadi,1994. Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lain karbohidrat dan lemak, protein lebih berperan dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi. Meskipun demikian, bila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi. Protein merupakan polimer dengan asam asam amino sebagai monomer. Dua asam amino berikatan melalui ikatan peptida dengan melepas satu molekul air. Protein merupakan polipeptida yang pada bagian tengah adalah rantai panjag dengan salah satu ujungnya adalah gugus karboksilat dan ujung yang lainnya adalah gugus amina Rohman, 2007. Protein dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Tumbuhan membentuk protein dari CO 2 , H 2 O dan senyawa nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Disamping digunakan untuk pembentukan sel sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi rata rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 50, hidrogen 7, oksigen 23, nitrogen 16, belerang 0 – 3 dan fosfor 0 – 3 . Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim , protein akan menghasilkan asam asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam asam amino ini terikat satu dengan lain oleh ikatan peptida. Protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH dan pelarut organik Poedjiadi, 1994.

2.3 Kolagen

Kolagen merupakan komponen protein utama yang berlimpah didalam tubuh hewan, lebih dari sepertiga protein pada hewan adalah kolagen. Kolagen dapat ditemukan pada ruas ruas tulang belakang, jaringan kulit, otot dan diseluruh membran dasar pada tulang Perwitasari, 2008. Diantara protein hewani, kolagen merupakan yang terbanyak dengan jumlah 25 dari total protein. Kolagen membentuk serat serat yang tidak larut yang terdapat sebagai protein struktural disegala tempat dalam organisme ,baik di dalam matriks maupun di dalam jaringan ikat Koolman, 2001. Kolagen dapat ditemukan pada struktur alveolar dan diantara jaringan paru. Struktur molekular kolagen ini mempunyai karakteristik yang sangat baik. Molekul kolagen mempunyai tiga bentuk rantai polipeptida rantai α yang terbentuk dari triple helix. Selama kolagen berada pada rantai α ,residu dari glisin, prolin dan hidroksiprolin muncul sebagai triplet dari gly –pro – x dimana x biasanya adalah hidroksiprolin . Struktur ini akan terus terjadi perulangan selama berada dalam rantai polipeptida Gilberga, 2004 .

2.4 Marshmallow

Marshmallow merupakan makanan ringan sejenis permen yang bertekstur seperti busa yang lembut, ringan, kenyal dalam berbagai bentuk, aroma, rasa dan warna. Marshmallow bila dimakan meleleh di dalam mulut karena merupakan hasil dari campuran gula atau sirup jagung, putih telur, gelatin dan bahan perasa yang dikocok hingga mengembang. Selama ini bahan utama marshmallow yang banyak digunakan berasal dari gelatin sapi atau babi. Gelatin dipandang memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan gum dan karagenan karena gelatin ternyata memiliki kekenyalan yang khas Sartika, 2009.

2.5 Asam amino

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus – NH 2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH Podjiadi, 1994 . Asam amino dapat ditemukan pada keadaan bebas atau sebagai rantai linear pada peptida dan protein. Pada tabel 2 terdapat data rantai samping asam amino: Tabel 2.2. Daftar rantai samping asam amino Bailey, 1990. Bila suatu protein dihidrolisis dengan asam, alkali atau enzim maka akan dihasilkan campuran asam asam amino. Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil , atom hidrogen , dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang dikenal seba gai karbon alpha Cα, serta gugus R merupakan rantai cabang. Asam amino dalam kondisi netral berada dalam bentuk ion dipolar atau disebut juga ion zwitter. Pada asam amino yang dipolar , gugus amino mendapat tambahan sebuash proton dan gugus karboksil terdisosiasi. Asam Amino Rantai Samping Asam Amino Rantai Samping Asam aspartat —CH 2 —COOH Tirosin —CH 2 — —OH Serin —CH 2 —OH Lisin —CH 2 4 —H 2 N Glutamat —CH 2 2 —COOH Metionin —CH 2 2 — SCH 3 Glisin —H Valin —CH 2 CH 3 2 Histidin N —CH 2 — NH Fenilalanin —CH 2 — Arginin NH —CH 2 3 NH —C NH 2 + Isoleusin —CHCH 3 —C 2 H 5 Treonin —CHOH—CH 3 Leusin —CH 2 —CHCH 3 2 Alanin —CH 3 Sistein —CH 2 —SH Gambar 1.Struktur asam amino dalam bentuk ion Zwitter Copeland,1994 Derajat ionisasi dari asam amino sangat dipengaruhi oleh pH. Pada pH yang rendah misalnya pada pH 1, gugus karboksilnya tidak terdisosiasi , sedang gugus aminonya menjadi ion. Pada pH yang tinggi misalnya pada pH 11, karboksilnya terdisosiasi sedang gugus aminonya tidak Winarno, 1997 . Asam amino yang ada pada gelatin adalah semua asam amino kecuali tryptophan. Dan memiliki kandungan asam amino yang rendah seperti metionin, cystine dan tyrosin karena asam amino ini telah terdegradasi ketika dihidrolisis. Kandungan asam amino dan urutan sequence dalam gelatin berbeda dari satu sumber dengan sumber yang lain, tetapi selalu terdiri dari glysin, proline dan hydroxiproline dalam jumlah yang besar Hafidz ,et al.

2.5.1 Pembagian Asam Amino

Pembagian asam amino ini didasarkan pada struktur kimia dari rantai samping dan polaritas asam amino.Yang termasuk asam amino alifatik kelas I adalah glisin, alanin, valin, leusin dan isoleusin.Rantai samping asam amino tersebut tidak mengandung hetero – atom N, O, atau S dan tidak mempunyai struktur cincin.Yang menonjol jelas dari rantai samping asam amino ini adalah sifat non polarnya.Yang juga bersifat non polar adalah asam amino yang mengandung sulfur yaitu sistein dan metionin kelas II . Asam amino aromatik kelas III mengandung struktur cincin yang distabilkan secara mesomerik pada rantai samping. Pada kelompok kelas III ini hanya fenilalain yang jelas mempunyai sifat non polar.Tirosin dan triptofan cukup polar dan histidin mempunyai sifat sangat polar. Asam amino yang netral kelas IV mengandung gugus hidroksil yaitu serin dan treonin. Atau mengandung gugus asam karbonat amida yaitu asparagin dan glutamin. Gugus karboksil dari rantai samping asam amino yang bersifat asam ,seperti asam