BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan dengan jenis penelitian deskriptif eksploratif, yaitu jenis rancangan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan yang menarik perhatian, yang belum diketahui, belum dipahami, belum dikenali, sesuatu yang baru dari
hasil eksplorasi yang mendalam pada obyek tertentu menurut Kotler, 2003. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokan suatu gejala,
fakta, dan penyakit tertentu.
B. Lokasi dan Waktu penelitian
Sebelum pelaksanaan penelitian yang sebenarnya, peneliti akan melaksanakan uji coba kuesioner mengenai persepsi masyarakat terhadap
individu yang mengalami gangguan jiwa di wilayah kerja kecamatan Cipondoh. pada kelurahan yang berbeda pada bulan Juli 2011. Penelitian
sebenarnya dilaksanakan di kelurahan poris plawad pada bulan Agustus
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
60
kesimpulannya Sugiono, 2004; Hidayat, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh,
Kota Tangerang. dimana akan memudahkan peneliti dalam birokrasi dan peneliti sudah mengetahui karakteristik wilayah tersebut.
Serta dalam studi pendahuluan didapatkan hasil keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa atau kecacatan, mereka
melakukan tindakan yang tidak memanusiakan manusia Seperti; dikurung dalam ruanggan gelap dan sempit, membiarkannya berkeliaran dengan
kondisi yang memprihatinkan dengan kedaan pakaian lusuh kotor dan tidak terawat. masyarakat sekitar yang mengetahuinya hanya membiarkan saja
dan bersikap tidak perduli.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat,
2008. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat kelurahan Poris Plawad yang sekitar wilayah kerja kelurahan tersebut. yaitu dengan
mengambil beberapa anggota populasi menjadi sampel yaitu disesuaikan dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan.
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
1 Masyarakat kelurahan Poris Plawad, sekitar wilayah kerja
kelurahan tersebut terdapat penderita gangguan jiwa.
2 Mampu berkomunikasi dengan baik, tidak terganggu pendengaran
dan penglihatannya. 3
Mampu membaca dan menulis 4
Usia 15tahun atau lebih b. Jumlah Sampel
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal Univariat. Dikemukakan bahwa ukuran besar sampel diambil dengan menggunakan rumus
Estimasi Nursalam, 2003, yaitu :
n = Z21-α2 x P x 1-P d²
Keterangan :
n : Besarnya sampel Z²1-α2 : Confident interval = 95 = 1,96
P : Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada
populasi= 50 = 0,5
d : Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang
diinginkan. Peneliti menggunakan presisi sebesar 10 = 0,1
n = 1,96² x 0.5x 1-0,5 0.1² n = 0.9604 0.01
n = 96,04 = 96 sampel
Peneliti juga mengantisipasi apabila terjadi data yang mengurangi kelengkapan dengan menambah jumlah sampel sebanyak 10 dari
jumlah responden sebenarnya Aziz, 2008, dengan perhitungan sebagai berikut:
10 x 96 = 9.6 = 9 Jadi dari 96 sampel + 9 sampel cadangan = 105 sampel
Pada pelaksanaanya, pengumpulan data melibatkan 115 warga kelurahan Poris Plawad dikarenakan wilayah yang luas dan populasi
yang bnyak. Dalam Kelurahan tersebut terdapat 11 RW dan 48 RT.
3. Teknik Pengambilan Sempel
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sempel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sempel
akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu
pengambilan sampel dengan secara acak. Besar semple cukup, ciri-ciri populasi terwakili dan variasi antar unit.
D. Alat pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner
atau angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Instrumen ini terdiri dari dua
bagian yaitu data demografi meliputi inisial nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan.
Bagian kedua kuisioner berisi 25 pernyataan tentang persepsi masyarakat terhadap individu yang mengalami gangguan jiwa. Penilaian
untuk pernyataan 1-13 persepsi positif masyarakat yaitu: skala Likert Sangat setuju, Setuju, Tidak setuju dan Sangat tidak setuju
Sedangkan penilaian pernyataan 14-25 pernyataan negatif mengenai penderita gangguan jiwa juga menggunakan skala Likert, yaitu:
Sangat tidak setuju, Tidak setuju, Setuju, dan Sangat setuju. Pada pernyataan no: 5, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 24, dan 25 adalah pernyataan
self perseption sedangkan sisanya pernyataan no : 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 18, 19, 21, 22, dan 23 adalah pertanyaan eksternal perseption
E. Tehnik Pengumpulan Data